Sabtu, 30 Juni 2012

Customer Insight: Melayani Itu Tugas Bersama



Hore!
Hari Baru, Teman-teman.
 
Siapapun. Dan dalam posisi apapun. Adalah seorang pelayan. Entrepreneur ataupun profesional, sama-sama berperan sebagai pelayan. Setiap entrepreneur tentu mempunyai pelanggan yang membeli produk-produk. Apa lagi para profesional, yang bekerja untuk memastikan agar pelanggan bagi perusahaan tempatnya bekerja dilayani dengan sebaik-baiknya. Oleh karenanya, jelas sekali jika tugas melayani itu adalah tanggungjawab semua orang. Bukan hanya mereka yang bertitel customer service excellence staff saja.
 

Lompatan Modernisasi dalam Globalisasi

Oleh: Andre Vincent Wenas


“The world is all that is the case. The world is the totality of facts, not of
things. The world is determined by the facts, and by their being all the facts.
For the totality of facts determines what is the case, and also whatever is not
the case.”-  Ludwig Wittgenstein,  Tractatus Logico-Philosophicus

***

TEAMWORK



Suatu saat saya melihat suasana unik dlm bisnis.

Dalam kondisi normal saya melihat satu team sales yg luar biasa hebat. Knapa saya bilang hebat ? Team ini menghasilkan performance yg luar biasa, selalu melampaui target yg dibebankan manajemen perusahaan tempat mreka bekerja. Kenapa hal ini bisa terjadi ? Karena Team Work yg solid dalam menangani pemasarannya.

Leader Insight: Make A Difference



Hore!
Hari Baru, Teman-teman.
 
Membuat sebuah perbedaan itu mudah atau tidak ya? Relatif mudah jika perbedaan itu menyangkut hal-hal yang bersifat fisikal. Misalnya, mengubah warna cat pada dinding kantor. Menggeser meja di ruang kerja. Atau meletakkan akuarium di lobby depan. Dengan mengubah wujud atau bentuk fisiknya sedikit, kita bisa membuat perbedaan. Untuk soal ini, kita hanya butuh tukang bangunan. Namun perbedaan yang paling menantang bukanlah menyangkut hal-hal material seperti itu. Melainkan struktur-struktur halus yang tidak selalu kelihatan. Semisal perilaku, kedisplinan, kegigihan, kekompakan maupun aspek lainnya dalam berorganisasi. Untuk soal ini, kita butuh seorang pemimpin.
 

Service Dan Nilai Tambah



Pak Tung Desem Waringin, (Pelatih Sukses No.1 di Indonesia), mempunyai 1 topik yang sangat bagus untuk menjadi lebih kaya. Yaitu punya 'Nilai Tambah' dan 'Faktor Kali'. Dengan adanya 2 ini, kita bisa mengumpulkan uang ribuan kali lebih banyak daripada orang biasa dalam waktu yang sama.

Benar-benar jurus yang dahsyat!

Personal Insight: Bertanya Pada Orang Yang Tepat



Hore!
Hari Baru, Teman-teman.
 
Pepatah mengatakan jika orang yang malu bertanya itu bisa sesat dijalan. Oleh karenanya ketika kita berada di wilayah yang asing kita bertanya kepada orang-orang mengenai jalan mana yang harus ditempuh agar bisa sampai ke tempat tujuan. Ternyata pepatah itu tidak hanya memiliki makna harfiah, melainkan juga kaya makna simbolik. Artinya, bukan hanya ketika mencari alamat ditempat yang asing kita bertanya; melainkan juga ketika hendak melakukan sesuatu yang kita tidak memiliki cukup ilmu tentangnya.  
 

Mempertahankan Kinerja Tinggi Organisasi

Oleh: Andre Vincent Wenas


    Perkembangan bisnis membawa konsekuensi bakal banyak order yang tak
tertangani dengan baik (terbengkalai). Pertumbuhan jumlah karyawan nampaknya
telah menjadi dampak susulannya. Organisasi berkembang dan pembagian tugas serta
distribusi pekerjaan mulai dilakukan. Ada yang bekerja di bagian
produksi/workshop, penjualan & pemasaran serta administrasi keuangan dan
personalia. Tantangannya, banyak pengusaha yang belum berani untuk menambah
karyawan karena ini akan menambah biaya tetap (fixed-costs).

Natin: Apa Gunanya?



Ternyata banyak banget loh yang bisa kita pelajari dari teman-teman sendiri. Sepertinya ilmu itu nggak ada habis-habisnya. Apalagi yang berhubungan langsung dengan pekerjaan. Kerasa banget kalau kita hanya menguasainya sedikit saja. Padahal, katanya kepengen sukses karirnya. Tapi kemampuan kerja kita cemen banget. Cemen karena cuman bisa mengerjakan bagian kita aja. Sementara soal pekerjaan teman di departemen lain kita gelap banget.
 

APA SASARAN ANDA?



© 2006. Nugroho Adhi W. All rights reserved.

‘Belanda masih jauh…’

Betul sekali, tetapi tahun 2007 sudah dekat. Malah ada kemungkinan ketika anda membaca tulisan ini, tahun 2007 sudah mulai berjalan.

Yang jadi pertanyaan saya, ”Apakah Anda sudah menentukan sasaran yang ingin Anda raih di tahun 2007? Sasaran pribadi, sasaran pekerjaan maupun perusahaan.”

What is the Difference Between Management and Leadership?

Adapted from “The Wall Street Journal Guide to Management” by Alan Murray, published by Harper Business. (shared by: Ang Harry Tjahjono)


Leadership and management must go hand in hand. They are not the same thing. But they are necessarily linked, and complementary. Any effort to separate the two is likely to cause more problems than it solves.

Karyawan Anda Sudah Kehilangan Passion?



Beberapa hari yang lalu, guru saya, Pak TDW, mengirimkan 1 buah email yang sangat 'menghibur'. Saat itu beliau naik salah satu maskapai penerbangan di Amerika. Ternyata budaya dan passion untuk service di perusahaan itu memang sudah langka. Mereka menghidangkan makanan dengan cara dilempar. Beliau sampai berteriak menggoda, "Please, don't kill me".

Kunci Memenangkan Kompetisi



© 2006. Nugroho Adhi W. All rights reserved. 
 
Salah satu film yang dibuat oleh National Geographic menggambarkan perjalanan kalifah dari Suku Tuareg melintasi gurun Sahara. Mereka berangkat dari tempat tinggal mereka di Timia menuju ke Bilma sebuah kota yang terletak di tengah gurun untuk membeli garam yang akan mereka jual di kota-kota yang berada di bagian selatan Nigeria.
Total waktu perjalanan yang mereka tempuh adalah enam bulan dengan jarak 1500 mil, dan dengan suhu 136 derajat fahrenheit di siang hari, perjalanan tersebut merupakan perjalanan bisnis yang sangat berat dan beresiko.

Menjadikan Diri Kita Aset Penting Perusahaan



Hore, Hari Baru! Teman-teman.
 
Catatan Kepala:Ketika tiba masa kadaluarsanya, maka produk-produk terbaik sekalipun bisa berubah dari aset menjadi sampah. Sumber daya manusia, tidak ubahnya seperti produk itu.”
Saya menyimak sebuah forum intelektual yang membahas perdebatan seru dan berkepanjangan mengenai kebenaran tentang anggapan bahwa manusia itu adalah aset perusahaan. Terasa sekali jika perdebatan itu, dipenuhi semangat untuk menggugat terhadap komitmen perusahaan dalam menempatkan manusia sebagai aset perusahaan. Meskipun top management bolak-balik mengatakan jika karyawan itu adalah aset perusahaan, namun faktanya; didalam pembukuan, karyawan tidak pernah tercatat sebagai aset. Beda dengan mesin produksi misalnya, yang selalu disebut sebagai aset. Namun. Seperti arena perdebatan lainnya. Tampaknya tidak menghasilkan hal  berarti selain wacana belaka. Kalau Anda sendiri, merasa menjadi aset perusahaan atau tidak?

Properti Juga Portofolio

Oleh: Andre Vincent Wenas

Informasi adalah unsur krusial jika properti jadi bagian dalam portofolio investasi Anda. Kapan waktu yang tepat untuk beli, dan kapan mesti jual. Salah satu kiatnya adalah rajin ngobrol dengan agen properti.

Kalau perlu, jalin hubungan dengan lebih dari 10 agen properti. Dengan begitu, di setiap hari kerja, Anda bisa menggali informasi dari satu agen, dan kembali ke agen yang
sama dua minggu kemudian. Lagipula, dengan cara itu informasinya bisa lebih obyektif dan seimbang.

Hal-hal Kecil Itu Penting Kok



Tepat 1 (satu) hari sebelum saya sakit DBD, saya duduk di sebuah cafe dengan teman saya. Beliau mengatakan bahwa sekarang menu utama cafe itu "stop kontak" dan "Wi-Fi". Kami yang mendengarnya tertawa dan setuju.

Sekarang begitu banyak orang yang ke cafe membawa laptop atau charger BB-nya. Namun tidak banyak cafe yang menyediakan stop kontak. Ini hal kecil, namun cukup untuk "mengusir" tamu-tamunya.

Natin Hanya Bertugas Menyeru



Ada sisi lain Natin yang jarang terungkap.
Sebenarnya. Diantara sekian banyak orang yang menyukai Natin. Ada juga orang yang tidak menyukainya. Meskipun mereka punya alasannya sendiri-sendiri tapi kalau ditelusuri sampai ke akarnya. Ternyata alasan yang berbeda-beda itu berakar kepada satu sumber yang sama. Yaitu; Natin menyerukan tentang kebaikan.
 

Inilah Cara Mengatasi Galau



Kegiatan menulis sebenarnya dapat pula digolongkan sebagai terapi yang mampu menetralisir, bahkan bisa menyembuhkan berbagai penyakit jiwa, hingga ke taraf depresi sekalipun”.
Dr. James Pennebeker 
Great Hypnotist
Entah kapan pertama sekali istilah galau merebah di Indonesia. Ia menyebar bak virus mematikan bisa beredar lewat udara. Terlepas kapan pertama dia lahir dan merasuki buah bibir orang-orang. Bahkan, iklan menjadi menarik karena terjangkit virus ini. Sementara saya sendiri, mendengar “galau” lewat televisi.

The Power of Banyolan

by Made Teddy Artiana

 Penulis Buku Komedi Inspirasi base on true story
BALADA 13 PEMBANTU RUMAH TANGGA (yang pernah bekerja di rumah kami)


Bruce Nolan pernah jadi Tuhan! Kesempatan langka ini langsung diberikan oleh Tuhan kepadanya. Setidaknya hanya beberapa hari, ia menikmati betapa luar biasanya menjadi Tuhan. Akan tetapi bisa berbuat apapun semau-maunya, bahkan jadi Tuhan-pun ternyata tidak menjamin seseorang berbahagia. Demikian juga Bruce, akhirnya Bruce Nolan merasa jauh lebih baik untuk menjadi dirinya sendiri. Usut punya usut ternyata keinginan anehnya untuk menjadi Tuhan itu berawal dari kekecewaan Bruce terhadap dirinya sendiri. Ia merasa tidak cukup diberi ‘kehebatan’ oleh Tuhan. Ia membandingkan dirinya dengan orang lain. Ia melihat betapa orang lain demikian cerdas, beruntung, berbakat, sementara dirinya, menurut ini sejauh penilaian orang sekitar ‘hanya lebih lucu’. Bakat humoris tidak dianggap sebagai sebuah kelebihan oleh Bruce, bahkan sebaliknya : sesuatu yang memalukan! Bruce Almigthy (2003) demikian judul film tersebut. Dibintangi oleh Jim Carey dan Morgan Freeman, yang berperan sebagai Tuhan yang aneh. Meskipun bergenre komedi fantasi, namun salah satu pesan moral yang ingin diangkat adalah : humor juga merupakan sebuah kelebihan (spesial gift) yang diberikan oleh TUHAN.

Artikel Dahsyat! - Empowerment

Oleh:  Hendrik Ronald
"Eka, internet saya lambat sekali. Tolong atasi yah, kalau kamu harus pindahkan kamar saya, silakan pindahkan. Angkat saja semua barang saya. Tolong bantu saya carikan internet yang lebih cepat. Sekarang saya mau makan malam dulu. Terima kasih yah, Eka", begitu kata saya kepada reception hotel malam ini. Hari masih jam 7 malam, saya menunggu dijemput untuk makan malam.

Setelah saya pulang jam 10 malam, saya diberitahukan oleh Guest Relation Officer, bahwa kamar saya tidak jadi dipindahkan. Internetnya sudah mereka tes. Mereka sudah coba buka google.com dan detik.com dan hasilnya bagus. Saya dipersilahkan mencoba sendiri koneksi internetnya.

Artikel Dahsyat! - Empowerment



"Eka, internet saya lambat sekali. Tolong atasi yah, kalau kamu harus pindahkan kamar saya, silakan pindahkan. Angkat saja semua barang saya. Tolong bantu saya carikan internet yang lebih cepat. Sekarang saya mau makan malam dulu. Terima kasih yah, Eka", begitu kata saya kepada reception hotel malam ini. Hari masih jam 7 malam, saya menunggu dijemput untuk makan malam.

Natin Menemukan Semangat Baru



Pindah ke kubikal yang baru.
Mestinya hal itu bisa menjadi momen untuk berubah menjadi pribadi baru. Tapi susah juga sih kalau hati sudah keras seperti batu. Semua hal baik yang dilakukan oleh managemen bisa diterjemahkan sebagai tindakan buruk.
 

Ada Masalah? HORE, Bisa Tambah Kaya!!!



Artikel ini saya dedikasikan untuk teman-teman saya yang luar biasa di Rumah Warna Jogjakarta, http://www.rumahwarna.co.id/ Waralaba Retail Fashion terbesar di Indonesia. Terima kasih banyak untuk excellent service yang sudah anda berikan!! Anda memang pantas dan layak untuk nantinya menjadi yang terbaik dan terbesar se-Asia Tenggara!!

Mari kita mulai....

JUMAT HEBAT : "Oh My God, it's Friday?!"



Selamat pagi,

Biasanya kita menganggap Jumat sebagai hari yang "membahagiakan", dan oleh sebab itu ada ungkapan:

"Thanks God it's Friday"
Atau disingkat
TGIF dan telah dipakai sebagai sebuah nama Resto.


Apakah Jumat memang merupakan hari yang membahagiakan?

Eat Your Own Dog Food

Oleh:  Hendrik Ronald

Waktu itu sudah malam, sekitar jam 10 malam. Seorang wanita manis masuk ke kamar saya membawakan kabel untuk mengetes internet di kamar. Dia adalah seorang Guest Relation Officer di hotel tempat saya menginap. Saya lalu bertanya kepadanya,"Chandra, kamu pernah nginap di sini?". Dia menjawab, "Ya tidaklah, pak."
Saya bertanya heran, "Lho kok ngga pernah? ". Dia memandang saya seolah-olah pertanyaan saya sangat aneh, "Ya enggalah, pak. Saya kan bukan tamu. Bisa dipecat saya nanti, kalau saya menginap di sini." begitu kurang lebih tanggapannya.

TGIM : Thanks GOD It's Monday!!



Dear Sahabat Milis yang penuh dengan bara spirit,

Selamat pagi,

Saya percaya Anda sudah pernah membaca dan mengetahui kalimat:

"I LOVE MONDAY" atau
"I LIKE MONDAY.

Kepemimpinan dalam Berbisnis

Oleh: Andre Vincent Wenas


"Kepemimpinan adalah soal pilihan. Menurut Seth Godin, penulis buku 'Purple Cow, The Dip and The Tribes',  kepemimpinan adalah pilihan untuk tidak berdiam diri. "Saat ini dunia membutuhkan Anda untuk mempimpin,” kata Godin.

Berny Gomulya, dalam bukunya 'The Leader In You' (Gramedia, 2009), yakin bahwa semua perlengkapan yang kita perlukan untuk menjadi seorang pemimpin sudah ada di dalam diri kita sendiri. "Anda hanya perlu mengenali, membangunkan dan melatih potensi kepemimpinan itu", cetus Gomulya. Jadi menurutnya, kita semua terlahir sebagai pemimpin.

Menghadapi Atasan Yang Ditakuti



Catatan Kepala:Atasan yang ditakuti itu seperti pintu gerbang yang terbuka lebar menuju pertumbuhan pribadi dan perkembangan karir di jalur paling cepat.”
 
Hore, Hari Baru! Teman-teman.
 
Seseorang berjalan di selasar kantor. Tiba-tiba dia berbelok secara mendadak. Kenapa dia berbelok? Karena dia melihat kalau boss besar sedang berjalan di selasar yang sama menuju ke arahnya. Dari pada harus berpapasan dengan boss, dia memilih untuk pura-pura berbelok. Kondisi yang saya ilustrasikan ini bukanlah rekaan semata. Itu adalah kejadian nyata di dunia kerja kita. Apakah Anda pernah menemukan situasi yang sama di tempat kerja Anda? Sekarang, mari bayangkan; ketika semua orang menjauhi atasan yang ditakuti itu – Anda justru mendekat kepadanya. Seandainya Anda berhasil menjadi mitra terdekatnya; kira-kira manfaat apa yang bisa Anda dapatkan?

PROAKTIVITAS DALAM BISNIS



© 2006. Nugroho Adhi W. All rights reserved.

Pernahkah anda mengalami hal seperti ini?

Anda datang ke sebuah restoran, memilih menu yang anda suka. Tetapi ketika anda mulai memesan, ternyata jawaban dari pelayan restoran tersebut adalah, ”maaf pak, menu yang bapak pilih sedang kosong atau sudah habis...”

Kecewa?

Sharing Seputar Manajemen: "Manajemen Manufaktur"

Sharing Seputar Manajemen:
Factory Management (Manajemen Manufaktur)
Sharing Oleh:  Ratmaya Urip*)

Dari milis The Managers Indonesia (TMI), berikut ini saya sampaikan RISALAH atas sharing saya dari  beberapa masukan atau pertanyaan  seputar Factory Management (Manajemen Manufaktur),  yang disarikan dari interaksi aktif  di milis TMI pada  periode-periode  sebelumnya. Mohon maaf,  beberapa nama anggota milis yang terlibat dalam interaksi sengaja tidak dicantumkan nama lengkapnya, hanya dicantumkan akronim-nya. Juga sudah dilakukan editing (penyuntingan) untuk beberapa pertanyaan dan jawabannya.

Natin Melakukan Continuous Improvement

Oleh:  Dadang Kadarusman

Tiga tahun lalu, perusahaan sudah mencanangkan proyek Continuous Improvement. Di tahun pertama inisiatif itu dijalankan semua bagian perusahaan terlibat secara aktif. Para manager dari kantor pusat rajin keliling ke setiap kantor. Termasuk kantor cabang. Banyak kegiatan yang dilakukan. Seru. Dan boleh dibilang sampai heboh banget. Semuanya pada antusias. Dilombakan. Ada hadiahnya segala.
 

Customer Care... Selasa, 12 Juni, 2012 11:17



CUSTOMERS ARE NO MORE OBJECTS BUT SUBJECTS

Tough competition has made the customers as subjects. As the subject, they emphasize companys products and services on values, interests and necessities that are based on the available data, opinions, and references from other people and from their own experience. They will compare the products and services with the competitors, and use the information to make decision. 

Salah Satu Misteri Terbesar Kita



Sewaktu SMP, saya sangat disayang oleh guru sejarah saya, Bu Linda. Ketika beliau bercerita, khayalan saya akan terbang ke mana-mana. Ketika beliau bercerita tentang Napoleon Bonaparte, saya langsung terbayang seorang jendral besar yang sangat tegas. Walaupun pelajaran sejarah dimulai setelah makan siang, saya tidak pernah merasa ngantuk. Mata saya justru semakin berapi-api.

THE FINE DAY : "Smart Traveler"



Dear Saudaraku yang berbahagia,
Selamat pagi dan salam sejahtera,
Hari libur sekolah sudah tiba, dan anak-anak kita akan berlibur.
Kemana Anda akan berlibur bersama mereka dengan melakukan perjalanan wisata?

Natin Mengisi Waktu Luang



Ada kalanya pekerjaan itu sangat banyak sekali. Sampai mau napas aja rasanya sesak banget. Tapi ada kalanya juga pekerjaan sangat sedikit sekali. Dikerjain beberapa jam aja sudah kelar. Seperti hari ini. Nggak tahu kenapa. Kok semua orang dikubikal seperti janjian aja. Pada sudah selesai dengan tugas-tugasnya. Padahal waktu baru menunjukkan pukul setengah sepuluh.
 

Menentukan Prioritas Bisnis

Oleh: Andre Vincent Wenas

Ada empat kriteria yang mesti dipertimbangkan untuk menentukan prioritas: apa yang penting (important), mendesak (urgent), pertimbangan jangka-panjang versus jangka-pendek, dan apa yang realistis versus visioner.  Penting berarti relevan dengan tujuan perusahaan. Oleh karena itu menyusun tujuan dan sasaran perusahaan yang menjadi prasyarat. Mendesak artinya mendahulukan berdasarkan pertimbangan waktu dan proses. Tanpa "urgent" proses berikutnya tidak mungkin dijalankan. Bisa juga melaksanakan pekerjaan yang mungkin berjalan paralel, sehingga hemat waktu dan bisa memotong panjangnya proses.

Natin Mengasah Keterampilan



Pada awalnya terasa janggal juga. Nggak tahu saja harus mulai dari mana. Ternyata, nggak gampang loh untuk memahami pekerjaan orang lain. Meskipun kelihatannya sepele sekali. Tapi rupanya pekerjaan orang lain tidak segampang yang kita kira. Meskipun secara teknis bisa mengerjakannya, tapi secara mental belum tentu siap melakukannya. Pekerjaan data entry misalnya. Sepele banget kan? Tapi waktu mencobanya, baru tahu kalau pekerjaan itu membutuhkan kombinasi antara jari jemari, kejelian mata, dan konsentrasi yang tinggi.
 

CORC - Cara Cerdas Untuk Mengamankan Revenue




Hampir semua dari kita tau dan mengerti bahwa diperlukan cost yang besar untuk menarik seorang client baru. Mulai dari pembuatan iklan, pemasangan iklan TV, koran, program di radio, baliho, tour keliling kota, dll. Semuanya membutuhkan biaya yang sangat besar. Pernahkah anda coba mengukur, berapa biaya yang diperlukan untuk menarik 1 orang client baru?


Berapa banyak atau berapa lama transaksi yang perlu anda jaga sebelum biaya iklan anda kembali? Setelah berapa lama baru anda mulai meraih keuntungan? Bila anda merasa pertama kali customer datang berbelanja, anda sudah langsung mendapat profit, coba pikir lagi.

Hampir semua dari kita tau dan mengerti bahwa jauh lebih murah mempertahankan customer yang sudah ada. Customer yang sudah pernah berbelanja akan jauh lebih gampang untuk ‘dirayu’ membeli produk yang lebih mahal. Mereka juga akan membawa keluarga dan teman-temannya untuk berbelanja di tempat anda.

Mereka adalah partner anda. Ibarat hubungan, mereka adalah tunangan anda, istri / suami anda. Namun bagaimana perlakuan kita terhadap mereka? Mulai dari sekarang saya akan menyebut ‘customer’ sebagai ‘partner’.

Seperti yang selalu saya sampaikan, setiap kali partner anda datang berbelanja, partner akan ngomong tentang 2 hal, “Produk & Pelayanan (Service)”. Komentar tipikal itu seperti ini, “Makanannya sih enak, tapi pelayanannya….” Apakah anda sudah memperhatikan service?

Nah, anggaplah anda seorang manager restoran. Restorannya penuh dan anda merasa sangat senang. Duduk di sebuah meja adalah seorang ibu dan anaknya. Tiba-tiba anaknya tidak sengaja menumpahkan minuman. Anda adalah manager restoran tersebut. Ayo… cepat! Apa 2 hal pertama yang akan anda lakukan? Ayo!

Hal pertama anda akan langsung membersihkan tumpahannya. Hal kedua, anda akan memberikannya minuman baru. Betul? Tettttttt!!! Belum tepat!!

Yang seharusnya anda lakukan pertama adalah, hampiri ibunya. Ibunya pasti sedang cemas dan gugup karena dilihat oleh orang banyak. Katakan bahwa semuanya baik-baik saja dan ini sudah biasa. Hal kedua, hampiri anaknya yang sedang cemas dan takut dimarahi. Keluarkan mainan dari saku anda dan berikan pada anaknya.

Lalu barulah anda bersihkan tumpahannya dan berikan minuman baru. Anda atasi dulu perasaan tidak nyaman partner! Saat dia mau keluar dari restoran, berikan voucher gratis minuman yang berlaku selama 2 minggu. Ini baru excellent service!!

Menurut anda apakah partner ini akan cerita kepada suaminya? Kepada teman-temannya? Iya?

Selamat, anda baru saja berhasil membawa 1 keluarga baru untuk makan di restoran anda. Berapa cost yang anda keluarkan untuk voucher minuman? Kecil sekali! Bagaimana impact-nya? Dahsyat!!


Begitu banyak orang bersaing di harga (produk) dan delivery system (banyaknya cabang). Namun sangat sedikit yang memperhatikan kualitas service (relationship) terhadap partnernya. 


Coba sekarang anda ingat-ingat kembali. Berapa besar budget yang anda habiskan untuk advertising dan menarik client baru? Berapa besar budget untuk mempertahankan partner dan mendapatkan ‘positive word of mouth’ (promo mulut ke mulut)? Padahal promo mulut ke mulut ini sungguh powerful!

Letakkan CORC (Cost Of Retaining Customer / Biaya Mempertahankan Customer) di dalam budget anda. Mungkin anda bisa mulai 0,5% dari revenue pelan-pelan naikkan sampai 2% dari revenue.

Mungkin anda akan merasa ini ide gila, namun CORC ternyata adalah hal yang paling pasti untuk meningkatkan revenue di masa depan.

Apa saja yang bisa masuk ke dalam CORC? Hal-hal yang bisa anda lakukan setelah terjadi service recovery. Hal yang bisa memperbaiki suasana hati customer. Bisa berupa bunga, voucher makan, hadiah untuk anak partner, tiket nonton, dll. Ini semua akan jauh lebih berkesan daripada sekedar discount.

Seperti saya sampaikan sebelumnya, partner seperti tunangan / istri. Bila anda bisa menghabiskan begitu banyak untuk meraih pacar baru (yang belum tentu dapat), mengapa anda tidak menghabiskan banyak untuk istri yang akan mendampingi anda sampai mati? Makes sense?

Biaya untuk menyenangkan, mengejutkan dan menghargai partner anda adalah hal luar biasa. Membuat mereka tetap cinta kepada anda, mereka tau anda perduli. Bukan hanya sibuk menjaring mereka masuk saat pertama kali saja.  Keuntungan jangka panjang datang dari mempertahankan partner yang sudah ada bukan hanya meraih partner baru.

Sekarang, cari tau berapa lama seorang partner harus berbisnis dengan anda sebelum anda benar-benar untung. Lalu lihat berapa banyak yang anda habiskan untuk mempertahankan partner tersebut. Bila budget anda terlalu banyak untuk meraih partner baru dan sedikit sekali untuk meningkatkan loyalitas partner, masukkan CORC ke dalam budget anda.


CORC: Cost Of Retaining Customer / Biaya Mempertahankan Customer. Salah satu cara paling kuat, paling cerdas dan paling menguntungkan untuk meningkatkan loyalitas partner. Seberapa besar budget anda untuk CORC?

--
Hendrik Ronald
Kamis, 14 Juni, 2012 01:53

8 Ways to Communicate Better with Your Employees




Communication in the workspace is arguably the most important factor in the success of a company. Even so, many companies don’t take necessary steps to make sure its communication strategy is well thought out and flexible. Here are eight suggestions to improve communication by taking down barriers that tend to exist in many businesses.
 
1. Alleviate Information Distortion
Create an environment of open communication where opinions are valued and not judged or punished. In many cases, employees don't communicate the proper information to their superiors simply because they don’t wish to disappoint them or they disagree with them. Employees need to know that they can communicate something that may be disappointing without fear of losing their jobs or some other punishment simply for reporting the problems. Many employees won’t give their honest opinion if they know it goes against their supervisor. Push your employees to punch holes in the product and reward them for good ideas.
 
2. Avoid Information Overload
One thing many managers tend to do is give out a lot of work and expect employees to prioritize and deliver. This is generally a bad practice. Employees don’t necessarily know what the priority is and it often leaves them overwhelmed. As a manager, think of a plan to get the work done without overloading those under your management.
 
3. Keep Morale High
Emotions can play a big role in efficiency and productivity. Managers can’t necessarily control what happens to employees when they leave the office, but they can play a big role in office morale. If employees are happy, they will be more productive. Be careful to not keep things in the office too casual or comfortable as this tends to make employees lazy, but do ensure that employees feel safe and have the tools to accomplish their goals.
 
4. Keep Industry Jargon to a Minimum
Very often new employees find themselves having to learn their job, with the added barriers of trying to figure out what people are saying. Using acronyms and slang may make things more efficient when speaking directions, but for a new employee, translating this can be a drag on productivity. Once employees become a little more familiar with these terms, then using them is fine, of course.
 
5. Expect Questions
Employees have to be able to ask questions. It doesn’t matter how experienced they are, there will be questions, and they should be able to ask them without feeling like they are annoying their manager. Make sure when questions are asked, the employee realizes that their question was taken seriously, and that it wasn’t annoying or in any way inappropriate to ask.
 
6. Communicate in Writing
A big communication gap can between managers and employees can occur with verbal instructions.  When possible, communicate via email, text message, post it, or some other written communication. Make sure if something is time sensitive to include the time and date the instruction was given. This helps the employee by giving them something to refer to long after the manager is gone. This is also important for the manager, so she knows the instructions were given to the employee, so if the project doesn’t get completed, there is a clear understanding of where the problem lies.
 
7. Set Goals
If there is a clear goal that employees need to meet, communication will be less of a problem because the goals automatically set a communication path. If a goal is set to have something done by a certain time, and that time comes and nothing is said, then the project probably didn’t get finished and the manager will have to address the issue with the employee. If it gets completed, then the completion of the goal is communication itself.
 
8. Recognize Blocks in Communication
It’s impossible to fix communication problems if you can’t recognize the problems as they happen. Let employees know what kind of communication you expect back from them.  Set up a system where they will respond back to you with certain information at certain times. Talk frequently with your staff and make sure they understand what kind of communication you expect from them.
Remember, the Manager/Employee relationship is just that; a relationship. Everyone communicates differently, and it is up to the manager to figure out those differences and work with them or change them.  


Regards,
Hakim
Kamis, 14 Juni, 2012 04:20
 
========= =


Catatan: Artikel ini dikontribusikan di milis The Managers Indonesia oleh Kontributor MAAz Hakim. Diharapkan Artikel ini merupakan karya asli dari Kontributor, bukan cpas, bukan saduran dan bukan kutipan. Apabila Artikel ini bukan karya asli kontributor dan di kemudian hari terjadi preseden hukum cq. yang berkaitan dengan Hak atas Kekayaan Intelektual, menjadi tanggung jawab Kontributor sepenuhnya.



(Renungan) Perjuangan sang Pemberontak

 Oleh: 

Aku memandang ufuk timur,
Menantikan sang fajar yang mulai menggeliat,
Sinar indahnya membawaku ke suatu masa,
Dan ku melihat seorang anak muda mulai mendayung sampan,
Sampan kecil tanpa layarpun mulai melaju,
Melaju ke laut lepas, dan terombang-ambing oleh gelombang,
Anak muda mendayung penuh semangat,
Cucuran peluh tiada surutkan dirinya,

Dari caranya berpakaian, tak nampak si anak muda adalah pelaut,
Pakaiannya rapi dan bersih, tetapi mengapa dia mau melaut ?
Apakah yang ingin diraihnya ?
Akupun merenung yang kemudian membawaku pada kehidupan sang anak muda sebelumnya.

Nampak sebuah keluarga kecil yang bahagia,
Ku melihat si anak muda sedang duduk bersama bapa ibunya,
Aku melihat sebuah perbincangan,
Dan tak berapa lama,
Aku melihat si anak muda keluar dan menuju ke pantai,
Ku dengar bapa-nya berteriak
"kembalilah nak, jangan melaut. Tekuni saja pekerjaanmu sekarang"
Si anak muda menjawab :
"bapa, aku tidak mau selamanya menjadi seperti yang Bapa minta"
Si bapa pun menjawab :
"nak, kedudukanmu sudah bagus, dan sayang kalau kau tinggalkan"
Si anak muda tidak menjawab dan terus berjalan menuju ke pantai,
Bapa dan ibunya berlari menyusul, tetapi langkah mereka terkalahkan,
Mereka hanya dapat menyaksikan bayangan anaknya yang mulai sirna ditelan lautan...

Tahun berganti tahun, perahu si anak muda mulai oleng,
Tenaga mendayung mulai lemah, tetapi tetap mendayung,
Telapak tangan melepuh, tetapi semangat tetap tinggi,
Entah sampai kapan akan terus mendayung, semangat mendayung tiada pernah padam,
Sampai suatu hari, saat matahari tenggelam di ufuk Barat, nampak sebuah pulau,
Kecepatan mendayung ditingkatkan, terus dipercepat dengan sisa tenaga yang ada,
Sampai akhirnya, pulau kecil tercapai olehnya.

Perahu mendarat di pulau kecil, yang penuh bukit padas, dan tiada nampak keindahannya ataupun kehidupan,
Si anak muda nampak kelelahan, dan nampak raut putus asa di wajahnya,
Dia duduk di pantai, termenung sendiri sambil menahan lapar,
Kelelahan dan kelaparan membuatnya mengantuk, dan diapun tertidur.

Sayup-sayup terdengar alunan musik, si anak mudapun tergugah dari tidurnya,
Dia mulai mencari sumber suara, dan ikuti kemana angin membawanya pergi,
Bukit padas didakinya, tiada peduli dengan malam yang mulai larut,
Tiada peduli lelah dan lapar, dia terus mendaki dan di atas bukit padas matanya terkesima,
Oooh ternyata ada kota Indah di balik bukit padas,
Kota yang gemerlap oleh emas dan berlian,
Kota yang penuh dengan madu dan susu...
Semuanya tersedia di hadapannya,
Dia berjalan menuju gerbang kota, bersujud dan bersyukur kepada Tuhan,
Sayup-sayup terdengar suara "inilah hasil jerih payahmu, pergunakanlah sebaik-baiknya untuk sesama"

-------------------
Good day...Good Luck...God Bless You

A.C. Huang

Kamis, 14 Juni, 2012 10:57

Leader Insight: Trial & Error In Leadership

Oleh:  Dadang Kadarusman

Hore!
Hari Baru, Teman-teman.
 
Trial and error itu artinya kira-kira adalah ‘mencoba dan salah’. Setelah melakukan kesalahan itu lalu apa? Harapannya, kita bisa belajar dari kesalahan yang sudah kita lakukan dan kelak bisa melakukannya lebih baik lagi tanpa mengulang kesalahan yang sama. Dalam beberapa situasi, prinsip trial and error itu bisa dilakukan dengan hasil yang cukup memuaskan. Misalnya, dalam konteks R&D. Ilmuwan mencoba ini dan itu, memperbaikinya, kemudian menghasilkan produk atau temuan yang memenuhi harapan.
 
Tetapi, ternyata bahkan ilmuwan yang memang pekerjaannya ‘melakukan’ trial and error itu pun tidak sembarangan melakukannya. Sebelum melakukan trial and error itu, mereka terlebih dahulu dibekali dengan ilmu yang memadai. Dengan demikian, tiral and error yang mereka lakukan dilandasi dengan pengetahuan, dan pemahaman yang tinggi terhadap subyek yang sedang ditelitinya. Dengan kata lain, trial end error yang ‘bener’ itu mesti dibentengi oleh ilmu. Jika tidak, maka trial and error itu akan benar-benar error hingga menimbulkan kerugian yang mungkin fatal.
 
Didalam  kepemimpinan, prinsip trial and error lazim sekali dilakukan. Khususnya oleh para pemimpin yang baru di promosi. Misalnya, staff yang diangkat menjadi supervisor atau manager. Pola yang jelas sekali terlihat adalah seperti ini: staff yang bagus – naik level menjadi leader – lalu mereka menjalankan tugas kepemimpinannya tanpa bekal ilmu memimpin yang memadai. Mengapa tidak memadai? Antara lain karena perusahaan tidak membekali mereka dengan training kepemimpinan  yang memadai sebelum mereka menjalankan tugasnya masing-masing.
 
Banyak perusahaan yang percaya – secara keliru – bahwa seorang staff yang bagus kalau diangkat jadi manager atau group leader akan bisa belajar memimpin manusia secara trial and error. Sehingga mereka mengira bahwa selembar kertas pengangkatan bisa menjadi bekal memadai bagi mereka untuk menjadi pemimpin yang handal. Faktanya, banyak leader baru yang justru frustrasi karena bingung mesti melakukan apa ketika menghadapi anak buahnya. Lalu pemimpin senior bilang; “Bagus. Kalau kamu sudah frustrasi, berarti kamu belajar sesuatu.” Betapa klise-nya, bukan?
 
Ingatlah para ilmuwan yang terlebih dahulu memiliki ilmu sebelum melakukan percobaan. Mestinya, leader yang baru pun demikian. Mereka mesti memiliki ilmu yang memadai – minimum required knowledge – agar bisa melakukan trial and error secara efektif. Jika tidak, sama seperti ilmuwan yang bisa mengalami kecelakaan dalam melakukan uji cobanya; pemimpin baru tanpa bekal ilmu pun bisa sangat membahayakannya.
 
Mungkin bahaya trial memimpin tanpa ilmu itu tidak berupa ledakan di laboratorium. Atau residu beracun dalam suatu produk. Tapi, tidak berarti lebih rendah kadar bahayanya. Sebab, efek samping berbahaya memimpin tanpa ilmu itu munculnya justru tidak dalam bentuk yang langsung kelihatan seperti itu. Melainkan berupa kebiasaan yang tanpa terasa mempengaruhi perilaku leader dan orang-orang yang dipimpinnya. Resiko ini akan semakin bertambah tidak kelihatan lagi ketika fokus perusahaan dalam penilaian kinerja leader itu terletak kepada ukuran berupa angka-angka. Jika salesnya masuk terus, misalnya; maka leader itu dianggap bagus. Jika tidak ada gejolak, leader itu juga dianggap bagus.
 
Faktanya, sales bisa dicapai degan berbagai cara. Dan tidak ada gejolak bisa saja sebenarnya merupakan efek dari ketidak pedulian orang sehingga mereka memasabodohkan keberadaan atasannya. Jika managemen ‘puas’ pada ukuran yang mungkin semu itu, maka leader yang bersangkutan merasa bahwa cara memimpinnya sudah tepat. Walhasil, cara memimpin itulah yang kemudian menjadi karakter yang mendarah daging disepanjang karir kepemimpinannya.
 
Ilmuwan dan pemimpin yang melakukan percobaan tanpa ilmu bisa sama menimbulkan resiko merugikannya. Bedanya, belum tentu resiko buruk itu bisa langsung kelihatan. Khususnya, jika pola memimpin itu keliru namun tertutupi oleh ukuran angka-angka. Diatas kertas bagus, namun didalamnya ternyata keropos. Maka agar resiko itu bisa diminimalisir dengan baik, para ilmuwan belajar ilmunya terlebih dahulu sebelum melakukan trial and error yang penting. Begitu pula seharusnya para leader. Mereka perlu mempelajari ilmu memimpin yang memadai, sebelum melakukan percobaan lebih jauh dalam mengelola orang-orang yang dipimpinnya.
 
Salam hormat,
Mari Berbagi Semangat!
 
Catatan Kaki:
Bagaimanapun juga, melakukan sesuatu dengan dukungan ilmu jauh lebih baik daripada melakukannya sekedar trial and error saja.
 
Silakan di-share jika naskah ini Anda nilai bermanfaat bagi yang lain, langsung saja; tidak usah minta izin dulu. Tapi tolong, jangan diklaim sebagai tulisan Anda sendiri supaya pahala Anda tidak berkurang karenanya.
 
Salam hormat,
Mari Berbagi Semangat!
DEKA - Dadang Kadarusman

Kamis, 14 Juni, 2012 19:51

Sudahkah Kita 'Pakai' Otak? Mubazir Lho Kalau Enggak Dipakai!



Salah satu guru yang paling berpengaruh dalam hidup saya, Pak Tukiyo bercerita, “Mas Ronald, saya tuh dulu bingung sama yang dilakukan bapak saya. Gak masuk akal. Saat beliau mencangkul di sawah, kakinya terkena pacul dan mengeluarkan banyak sekali darah. Yang dilakukannya, beliau meletakkan air ludah di lukanya. Lalu ngomong ke kakinya sendiri, ‘Kaki sembuh yah… sembuh yah…..’. Dulu saya sama sekali gak bisa nalarin. Tapi kenyataannya luka berhenti dan kakinya bisa sembuh.”

Mari kita terbang ke Yogya. Waktu itu jam menunjukkan pukul 2.30 pagi. Saya bersama client sekaligus teman saya, Mas Nanang & Mbak Anne dari Rumah Warna Yogya, duduk di lesehan pinggir jalan makan gudeg (Fast Food ala Yogya). Mbak Anne lalu cerita ke saya, “Jadi Mas Ronald, dulu anak saya itu pernah sakit panas. Lalu kami melakukan hal yang aneh. Kami meletakkan tangan kami di atas tubuh anak, kami bayangkan ada warnanya, lalu kami ambil panasnya. Tidak lama kemudian panasnya pergi.”

Sang suami, Mas Nanang menimpali, “Iya, kami berusaha mengurangi obat-obatan untuk anak seperti tempra, dll.” Mbak Anne kembali melanjutkan, “Kali lain, saat anak panas, kami meletakkan tangan kami di atas kepala anak, membayangkan seolah-olah tangan kami ini bisa menghisap panasnya. Namun memang benar, setelah itu kami ukur panasnya turun!” kisah beliau dengan semangat.

Ayo sekarang kita terbang lagi ke Pekanbaru. Teman saya Pak Ikhsan bercerita bahwa beliau pernah meninggalkan dunia ini. Lalu hidup lagi setelah mendengar suara ibunya memanggil-manggil. Sejak saat itu beliau bisa melihat makhluk yang tidak bisa kita lihat. Saat itu ada seorang teman kami yang diganggu makhluk halus. Pak Ikhsan mengusirnya dan mengikat makhluk ini di pohon. Saya lalu bertanya, “Gimana cara ngikatnya, pak?” Beliau menjawab, “Saya bayangkan saja. Apa yang saya bayangkan, itu yang terjadi. Bahkan kalau mau lebih kejam lagi, saya bisa bayangkan ada semut dan serangga yang bakal menggerayangi dia.” Saya pun ngangguk-ngangguk mendapatkan pemahaman baru ini sambil (jujur) heran.

Bila kita membaca ketiga kisah di atas ini, maka sangat wajar bila reaksi anda beragam, mulai dari: “Kok bisa?!?”, “Gak mungkin… bohongan tuh”, “Menarik yah…”, “Bener ga sih?”, “Iya, saya pernah mengalami juga”.


Banyak ahli yang mempelajari otak manusia. Namun hampir semua dari mereka sepakat bahwa otak manusia ini menyimpan begitu banyak potensi yang belum terbongkar.

Otak manusia itu begitu powerfulnya!!

Saya pernah diajari oleh Pak Tukiyo. Kapan-kapan ikut kelas beliau deh. Bagus sekali! Beliau berbagi tips begini, “Mas Ronald, kalau lagi sakit kepala bisa kok dihilangin tanpa obat. Silakan coba relax. Lalu setelah relax, bayangkan ada warna di bagian yang sakit / kurang nyaman itu. Perlahan-lahan saat Mas Ronald membuang nafas, bayangkan warna tersebut keluar perlahan-lahan. Keluarkan sampai habis. Lalu bayangkan udara di luar ini mempunyai warna. Saat menarik nafas, bayangkan warna udara luar ini masuk mengisi rongga yang tadinya terasa tidak nyaman itu.”


Voila!!! Sekarang saya bisa melakukannya dengan baik. Kurang dari 1 menit sakit kepala saya bisa hilang. Bahkan tidak hanya untuk sakit kepala, bisa juga untuk yang lain.
Jurus yang kurang lebih sama saya pakai untuk menghilangkan rasa sakit akibat luka bakar, perih saat (maaf) datang bulan, pegel-pegel setelah berdiri seharian, dll.
Otak manusia itu begitu powerful. Ayo kta mulai dengan hal kecil dulu. Kita praktek jurus hilangkan sakit kepala.

Tuhan memberi kita otak yang begitu dahsyat. Apa mau kita sia-siakan sisanya yang belum kita pakai? Mubazir! Anda setuju?


Oya, menyambut bulan puasa, saya akan berikan discount khusus bagi anda yang ingin mengadakan pelatihan in-house. Anda belum bisa memesan sekarang, karena discount akan saya berikan hari Senin, tanggal 18 Juni 2012. Discount akan berlaku untuk semua paket pelatihan. Discount paling besar tentu saja buat yang take action duluan. Tunggu tanggal mainnya yah. Oya, tentu saja paketnya terbatas!


Salam DAHSYAT!!
--
Hendrik Ronald

 Jumat, 15 Juni, 2012 13:36

Artikel No. 30 - Bulan Juni 2012

Maaf, artikel ini masih dalam proses penyuntingan. Mohon ditunggu tanggal terbitnya.
Tim Penyunting
Terima kasih

Artikel No. 29 - Bulan Juni 2012

Maaf, artikel ini masih dalam proses penyuntingan. Mohon ditunggu tanggal terbitnya.
Tim Penyunting
Terima kasih

Artikel No. 28 - Bulan Juni 2012

Maaf, artikel ini masih dalam proses penyuntingan. Mohon ditunggu tanggal terbitnya.
Tim Penyunting
Terima kasih

Artikel No. 27 - Bulan Juni 2012

Maaf, artikel ini masih dalam proses penyuntingan. Mohon ditunggu tanggal terbitnya.
Tim Penyunting
Terima kasih

Artikel No. 26 - Bulan Juni 2012

Maaf, artikel ini masih dalam proses penyuntingan. Mohon ditunggu tanggal terbitnya.
Tim Penyunting
Terima kasih

Artikel No. 25 - Bulan Juni 2012

Maaf, artikel ini masih dalam proses penyuntingan. Mohon ditunggu tanggal terbitnya.
Tim Penyunting
Terima kasih

Artikel No. 24 - Bulan Juni 2012

Maaf, artikel ini masih dalam proses penyuntingan. Mohon ditunggu tanggal terbitnya.
Tim Penyunting
Terima kasih

Artikel No. 23 - Bulan Juni 2012

Maaf, artikel ini masih dalam proses penyuntingan. Mohon ditunggu tanggal terbitnya.
Tim Penyunting
Terima kasih

Artikel No. 22 - Bulan Juni 2012

Maaf, artikel ini masih dalam proses penyuntingan. Mohon ditunggu tanggal terbitnya.
Tim Penyunting
Terima kasih

Artikel No. 22 - Bulan Juni 2012

Maaf, artikel ini masih dalam proses penyuntingan. Mohon ditunggu tanggal terbitnya.
Tim Penyunting
Terima kasih

Artikel No. 21 - Bulan Juni 2012

Maaf, artikel ini masih dalam proses penyuntingan. Mohon ditunggu tanggal terbitnya.
Tim Penyunting
Terima kasih

Artikel No. 20 - Bulan Juni 2012

Maaf, artikel ini masih dalam proses penyuntingan. Mohon ditunggu tanggal terbitnya.
Tim Penyunting
Terima kasih

Artikel No. 19 - Bulan Juni 2012

Maaf, artikel ini masih dalam proses penyuntingan. Mohon ditunggu tanggal terbitnya.
Tim Penyunting
Terima kasih

Artikel No. 18 - Bulan Juni 2012

Maaf, artikel ini masih dalam proses penyuntingan. Mohon ditunggu tanggal terbitnya.
Tim Penyunting
Terima kasih

Artikel No. 17- Bulan Juni 2012

Maaf, artikel ini masih dalam proses penyuntingan. Mohon ditunggu tanggal terbitnya.
Tim Penyunting
Terima kasih

Artikel No. 16 - Bulan Juni 2012

Maaf, artikel ini masih dalam proses penyuntingan. Mohon ditunggu tanggal terbitnya.
Tim Penyunting
Terima kasih

Artikel No. 15 - Bulan Juni 2012

Maaf, artikel ini masih dalam proses penyuntingan. Mohon ditunggu tanggal terbitnya.
Tim Penyunting
Terima kasih

Artikel No. 14 - Bulan Juni 2012

Maaf, artikel ini masih dalam proses penyuntingan. Mohon ditunggu tanggal terbitnya.
Tim Penyunting
Terima kasih

Artikel No. 13 - Bulan Juni 2012

Maaf, artikel ini masih dalam proses penyuntingan. Mohon ditunggu tanggal terbitnya.
Tim Penyunting
Terima kasih

Artikel No. 12 - Bulan Juni 2012

Maaf, artikel ini masih dalam proses penyuntingan. Mohon ditunggu tanggal terbitnya.
Tim Penyunting
Terima kasih

Artikel 11 Juni 2012

Maaf, artikel ini masih dalam proses penyuntingan. Mohon ditunggu tanggal terbitnya.
Tim Penyunting
Terima kasih

Artikel 10 Juni 2012

Maaf, artikel ini masih dalam proses penyuntingan. Mohon ditunggu tanggal terbitnya.
Tim Penyunting
Terima kasih

Artikel 9 Juni 2012

Maaf, artikel ini masih dalam proses penyuntingan. Mohon ditunggu tanggal terbitnya.
Tim Penyunting
Terima kasih

Artikel 8 Juni 2012

Maaf, artikel ini masih dalam proses penyuntingan. Mohon ditunggu tanggal terbitnya.
Tim Penyunting
Terima kasih

Artikel 7 Juni 2012

Maaf, artikel ini masih dalam proses penyuntingan. Mohon ditunggu tanggal terbitnya.
Tim Penyunting
Terima kasih

Artikel 6 Juni 2012

Maaf, artikel ini masih dalam proses penyuntingan. Mohon ditunggu tanggal terbitnya.
Tim Penyunting
Terima kasih

Artikel 5 Juni 2012

Maaf, artikel ini masih dalam proses penyuntingan. Mohon ditunggu tanggal terbitnya.
Tim Penyunting
Terima kasih

Artikel 4 Juni 2012

Maaf, artikel ini masih dalam proses penyuntingan. Mohon ditunggu tanggal terbitnya.
Tim Penyunting
Terima kasih

Artikel 3 Juni 2012

Maaf, artikel ini masih dalam proses penyuntingan. Mohon ditunggu tanggal terbitnya.
Tim Penyunting
Terima kasih

Artikel 2 Juni 2012

Maaf, artikel ini masih dalam proses penyuntingan. Mohon ditunggu tanggal terbitnya.
Terima kasih
Tim Penyunting

Artikel 1 Juni 2012

Maaf, artikel ini masih dalam proses penyuntingan. Mohon ditunggu tanggal terbitnya.
Terima kasih
Tim Penyunting

Rabu, 06 Juni 2012

THE FINE DAY 6.6.12 : "Suami Anda bukan kepastian" (LITEFM 105.8 jam 9-10)



Dear Keluarga MnL yang berbahagia,

Selamat pagi,

Apa kabar Anda?
Semoga Anda dalam keadaan penuh cinta dan pengharapan.


Senang bisa menyapa Anda kembali dalam momen "THE FINE DAY" 6 Juni 2012.


Pagi ini saya ingin berbagi kepada Anda dengan tema:

"SUAMI ANDA bukan KEPASTIAN"

Matinya Realitas: Ekonomi Spekulasi Global


Oleh: Andre Vincent Wenas

“Inilah geografi realitas yang sepenuhnya dibangun dalam keliaran fantasi, ilusi, dan halusinasi manusia; yang digerakkan oleh kekuatan ekstasi, panik, histreria, dan paranoia yang tanpa penghalang; yang didorong oleh energi libido, mesin hasrat, dan kehendak kuasa yang tanpa kendali.” – Yasraf Amir Piliang, buku: ‘Posrealitas - Realitas Kebudayaan dalam Era Posmetafisika’, Jalasutra 2009.

***

Opini & Diskusi: "Pertanyaan: Adakah cara melakukan PHK tanpa pesangon?"


PERTANYAAN DARI:

Teuku Harsa:

Ada yang tahu cara PHK tanpa harus kasih pesangon?

Need your advice.

Teuku Harsa
Senin, 4 Juni, 2012 09:51
=========== ======

Minggu, 03 Juni 2012

Menyeimbangkan Kerja Kedua Belahan Otak



Menyeimbangkan Kerja Otak Kanan-Kiri

Kita cenderung lebih   mementingkan  analisis,  logika, matematika  dan  jarang sekali memperhatikan  atau  kurang  mengoptimalkan  fungsi belahan otak  kanan.
Hasil penelitian yang dilakukan di Amerika terhadap 311.207 orang dewasa sebagai berikut :

The Fine Day 30.05.2012 : "The Concept of Assets Management"



Dear Keluarga MONEYnLOVE yang bijaksana dan penuh pengharapan,

Selamat pagi,

Apa kabar Anda?
Semoga Anda dan keluarga sehat, senang dan sejahtera senantiasa.

Natin Mengukur Waktu Produktif



Jadi penasaran.
Apa sih isi pesan Natin hari ini. Sebenarnya mereka mengharapkan kalau isi pesan itu relevan dengan issyu yang sekarang sedang hangat dibicarakan. Tapi. Sayang sekali. Kali ini Natin tidak memberikan pesan yang bisa langsung dibaca oleh semua orang. Mesti usaha ekstra sebelum orang-orang bisa membacanya. Meskipun begitu. Nggak ada seorang pun yang beranjak dari tempat itu. Malah mereka semakin terikat oleh rasa penasaran untuk memecahkan teka-teki itu.
 

“Hidup ini tidak semudah bacot-nya Mario Teguh..!”




Penulis Buku Komedi Inspirasi base on true story:
BALADA 13 PEMBANTU RUMAH TANGGA (yang pernah bekerja di rumah kami)

Aku langsung tertawa terbahak-bahak sehabis membaca status BB salah seorang teman. Wajah Mario Teguh, dan cara bicara beliau yang khas dan mendayu-dayu itupun langsung terbayang seketika. Hahahaha…!

Kira-kira apa reaksi Mario Teguh seandainya beliau membaca kalimat diatas? Aku yakin beliau hanya tersenyum arif.

Terkuburnya American Dream?




Memasuki tahun 2007 beberapa kenalan dan tetangga saya di Kalifornia Utara mulai menunjukkan kegelisahannya terhadap perkembangan perekonomian Amerika Serikat (AS). Kemakmuran ekonomi yang dinikmati dan memberi keuntungan pada banyak orang – termasuk kenalan saya – sejak tahun 2000 yang ditandai dengan menaiknya harga rumah mencapai 86 persen pada pertengahan tahun 2006, ternyata membawa keprihatinan dan kesedihan yang mendalam. 
 

Service Anda Mulai Bobrok? Begini Cara Memperbaikinya!




Dear The Managers,
Salam kenal buat anda semua. Salam kenal, nama saya Hendrik Ronald. Biasanya dipanggil Ronald. Saya seorang trainer, terutama di bidang Service Excellence. Saya juga trainer resmi P. Tung Desem Waringin. Senang sekali bisa berkenalan dengan anda semua.

Natin Melayani Dan Dilayani




Telinga Opri  masih terasa panas. Setelah sekitar tiga puluh lima menit lamanya diomeli pelanggan habis-habisan. Padahal sumber kemarahan pelanggan itu nggak secara langsung ditimbulkan oleh apa yang sudah Opri lakukan. Tapi mau gimana lagi? Pelangggan kan tahunya hanya orang yang bertugas menerima telepon aja. Mereka langsung komplen, tanpa peduli pada apapun.
 

Executive Public Speaking is based on a Process!




Many executives and leaders in politics and social organizations need to motivate even inspire their followers. It is not enough that you have the courage to stand in front and dare to yell slogans. Successful speaking is a process and if you are a leader of any kind, you better learn and practice all the components that will carry you the top and in front of any organization. Read more: