Sabtu, 22 Oktober 2011

Sharing The Dancing Leader di Nutrifood

Oleh:  Budi Setiawan


Sebuah keistimewaan mendapat kesempatan untuk berbagi tentang The Dancing Leader di perusahaan keren seperti Nutrifood. Simak cerita serunya.

Sebuah perjumpaan melalu twitter ternyata bisa membuahkan keistimewaan. Awalnya, percakapan dengan Pak @Wumard mengenai perusahaan yang tengah dipimpinnya. Aku mengetahui sosok beliau karena sharingnya di forum @Obsatbeberapa waktu yang lalu. Berdasarkan informasi yang dibagikan di twitter, aku merasa bahwa beliau adalah sosok pemimpin bisnis yang keren.

Ketika aku menyusun buku-e gratis The Dancing Leader sebagai kado merdeka, aku mencoba meminta testimoni dari Pak Mardi Wu. Alhamdulillah, beliau bersedia memberi testimoni tentang The Dancing Leader. Lebih dari itu, aku bahkan mendapat kehormatan buat berbagi inspirasi di LIGHT, forum belajar 2 bulanan, Nutrifood. Kesempatan belajar untuk mengembangkan bersama The Dancing Leader agar bisa lebih bermanfaat buat semua. Mengapa kesempatan belajar? Karena ini adalah forum pertama kali aku berbagi The Dancing Leader.

Setelah ngobrol di Surabaya dengan @GraceS1ana dan @hermansbm, akhirnya kesempatan untuk berbagi itu terlaksana pada hari Selasa, 18 Oktober 2011. Pagi hari aku terbang bersama Garuda menuju kantor Nutrifood di Pulogadung. Sesampai di sana, aku takjub menyaksikan kantornya yang keren dan sambutan yang ramah. Tentang kantornya yang keren, aku tulis di posting berbeda.

Forum Light dihadiri oleh jajaran manajemen Nutrifood dari semua departemen. Tak kurang dari 95 orang hadir, bahkan jajaran direksi pun dengan kerendahan hati juga hadir dan belajar bersama di forum tersebut.

Dalam forum tersebut, aku bercerita tentang bagaimana manusia mendapatkan informasi baik untuk belajar maupun mengambil keputusan untuk tindakannya. Kenyataannya, 80 informasi yang kita terima itu berasal dari mata. Padahal, seringkali kita melihat hanya “saat ini dan disini”, dalam dimensi ruang dan waktu yang mengacu pada diri kita sendiri. Aku putar sebuah video yang menunjukkan apa yang kita lihat sebenarnya bukan apa yang senyatanya.

Apa konsekuensinya? Peran seorang pemimpin adalah mengarahkan (lead) orang menuju suatu tempat yang diidamkan bersama (vision). Ketika pemimpin hanya melihat “saat ini dan disini” maka keputusannya cenderung bersifat reaksioner, tidak visioner. Tidak mengarah pada visi yang dituju. Mungkin kesan awal keputusannya menjadi solusi hari ini, tapi ujung-ujungnya menjadi persoalan di kemudian hari.

Pemimpin menjadi tidak tanggap terhadap gelombang perubahan yang terjadi. Ia memandang perubahan sebagai sesuatu yang bisa direncanakan, sulit untuk dihadapi dan lingkupnya pada individual. Padahal dari sebuah molekul, kita bisa belajar bahwa perubahan itu terjadi secara alami, mudah dan relasional.

Ibarat seorang penari, pemimpin wajib menyimak, bukan saja ritme perubahan saat ini, namun juga ritme perubahan yang akan terjadi. Ketika pemimpin bersikap demikian, tentu organisasi yang dipimpinnya akan tergerus dan bahkan ditenggelamkan oleh gelombang perubahan. Bagaimana The Dancing Leader bisa menari di tengah gelombang perubahan?

The Dancing Leader bukanlah sebuah model kepemimpinan tunggal dengan interpretasi sama untuk semua orang. Mengapa? Pada dasarnya setiap orang adalah pemimpin. The Dancing Leader meyakini ketika seseorang mengeskpresikan kekuatan uniknya dalam tindakan dan relasinya bersama orang lain, maka ia adalah seorang pemimpin. Apapun kekuatan unik seseorang adalah modal dasar kepemimpinan.

Sebuah tarian tidak bisa diajarkan dengan ceramah, namun harus diperagakan secara konsisten. Seorang pemimpin menerjemahkan visi masa depan dan memperagakannya dalam bentuk tarian uniknya. Awalnya, tarian uniknya mungkin dianggap aneh sampai ada pengikut pertama. Pemimpin dituntut mengarahkan pengikut pertama itu dan mereka menari sebagai sebuah tim. Pengikut pertama ini yang nantinya akan mengajak orang lain untuk bergerak menarikan tarian perubahan tersebut.

Pada bagian akhir, aku mengajak peserta LIGHT melakukan latihan singkat berupa dialog Appreciative Inquiry. Setiap berdialog berpasangan untuk menemukan pengalaman terbaik dan misi personalnya. Setelah itu setiap 3 pasangan membentuk kelompok dan bertugas menemukan simbol diri yang melukiskan keunikan masing-masing orang. Dan sesi paling seru ketika setiap kelompok menceritakan simbol diri tersebut. Penuh apresiasi dan canda tawa yang menunjukkan relasi yang sehat dalam forum tersebut.

Pada akhirnya, forum di tutup dengan sebuah ajakan untuk setiap orang mengeksperikan keunikan diri dalam tindakan dan relasinya bersama orang lain di tempat kerja.

Apa inspirasi yang anda dapatkan dari forum tersebut? 

 

Catatan: Posting ini bukan posting berbayar. Pemberitaan atas sepengetahuan dari pihak Nutrifood

Jumat, 21 Oktober 2011  12:29

Tidak ada komentar:

Posting Komentar