Oleh: Hendrik Ronald
Beberapa waktu yang lalu saya menemukan buku dahsyat berjudul,
"Baca kilat". Buku ini mengajarkan teknik ajaib, di mana 1 lembar
dilihat (bukan dibaca) hanya selama 1 detik. Kita membalik dari halaman
depan sampai halaman terakhir. Lalu bukunya kita balik sehingga
menghadap ke bawah. Kali ini kita lihat lagi, 1 halaman 1 detik. Mulai
dari belakang sampai ke depan.
Lewat cara ini, otak
kita akan menyimpan isi buku. Kapanpun kita butuh, informasi ini akan
keluar sendiri. Bahkan dari buku tebal seperti kamus kedokteran
sekalipun. (Oya, cara melihat bukunya tentu saja tidak sembarangan. Bila
ingin belajar lebih lanjut, silakan baca bukunya.)
Namun 1 hal yang penting dari cara AJAIB ini adalah, anda harus tau dulu apa TUJUAN anda membaca buku ini.
Dulu, saya pernah iseng naik taxi di Jakarta, lalu bilang ke supirnya, "Pak, saya gak tau mau ke mana, silakan muter aja ke mana bapak mau". Hasilnya si bapak muter-muter di dekat situ saja, kami terkena macet berkali-kali.
Bila kita tidak tau
tujuan mau ke mana, maka kita akan terlihat banyak kegiatan, namun tidak
ada hasil. Kita akan mendarat di tempat yang kita tidak suka.
Presiden & MD Wyeth China, Dr. Wu Xiaobing mengatakan....
"Buat
saya, tugas terpenting pemimpin adalah menciptakan visi, dan membuat
semua orang percaya, yakin & bersemangat untuk mewujudkannya. Sering
kali, bila ada visi, orang akan bekerja bersama untuk mewujudkan
keajaiban. Bila anda hanya menjalankan pekerjaan sehari-hari, walaupun
anda sibuk, anda tidak akan pergi jauh dan tidak akan ada terobosan."
Visi adalah hal
TERPENTING dan PERTAMA yang seharusnya anda tetapkan sebagai pemimpin.
Namun sering kali visi kita terlihat keren, kompleks, panjang, tutur
katanya canggih. Pertanyaannya adalah, "APAKAH DIMENGERTI?"
Kalau sudah
dimengerti, apakah dijiwai? Apakah seluruh tim menuju ke arah visi?
Apakah setiap kali ada masalah, kita berpatokan pada visi? Atau malah
berpatokan pada apa yang logis dan gampang saat itu?
Banyak perusahaan mempunyai visi yang kurang lebih bunyinya seperti ini, "Memberikan pelayanan / service terbaik kepada pelanggan".
Pertanyaannya, saat customer complain karena barangnya rusak, apa jawaban anda? Apakah sesuai visi, "Baik pak, akan segera kami perbaiki. Kami mohon maaf!" atau malah, "Lho pak, ini kan belinya sudah lama. Kami gak bisa perbaiki".
Jawaban anda sesuai visi atau apa yang gampang? Apa jawaban KARYAWAN anda?
Bila visi anda adalah, "Memberikan pelayanan / service terbaik kepada pelanggan", apakah anda memberikan pelatihan service kepada tim? Atau anda malah sibuk mengutak-ngatik produk dan perang harga?
Apa tindakan anda sesuai visi? Mau share?
Hendrik Ronald
Tidak ada komentar:
Posting Komentar