Kamis, 04 Agustus 2011

EGo

Oleh:  Erwin Arianto

Melihat banyaknya pertikaian  yang sering terjadi di jalan raya, politik dan pertikaian lain hal ini disebutkan karena adanya ego manusia. manusia sejatinya punya ego. ego manusia ialah bertujuan menang untuk diri sendiri, ego manusia sangat sulit untuk ditaklukkan, karena ada di dalam diri kita sendiri. ego itu dapat menjadi bumerang.  Karena keinginan yang tidak terkontrol dan berlebihan sangat gampang membuat seseorang itu kejurangan kehancuran.

Ego terdiri dari perasaan-perasaan kehidupan personal dan merupakan bagian dari system pemikiran. Setiap denyut pemikiran, saat ini atau saat yang lalu, merupakan satu kesatuan yang tak terbagi-bagi, yang mengetahui dan menyimpan ingatan. Pengambil alihan  denyutan pikiran masa lampau oleh denyutan pikiran masa kini, demikian pula selanjutnya denyutan pikiran masa kini oleh penggantinya, adalah yang dinamakan ego.

Untuk dapat memahami ego manusia adalah melalui penafsiran terhadap kesadaran kita, psykologi menganggap bahwa kesadaran adalah arus pemikiran. Suatu arus perubahan-perubahan yang sadar dengan suatu kelanjutan yang dirasakan adanya. Dia menemukan semacam prinsip yang bekerja pada pengalaman-pengalaman kita, dimana pengalaman-pengalaman kita itu seolah ada bersama-sama dan mempunyai kaitan-kaitan sehingga dengan demikian mereka  saling tangkap menangkap satu sama lain didalam arus kehidupan mental.

Ego sejatinya dikaruniakan Tuhan kepada kita untuk mengangkat harkat dan martabat kita dan juga sesama. Ego sesungguhnya berperan untuk menunjukkan rasa solidaritas sosial dan mempertahankan rasa percaya diri. Tetapi ego yang dibiarkan liar, tidak terkontrol dan berlebihan akan membawa dampak negatif. Dampak yang negitif itu bukan saja berimbas kepada diri sendiri tetapi juga kepada realita relasi kemanusiaan kita.

kita menghargai ego itu sendiri didalam kemampuannya mempersepsikan, membuat pertimbangan dan berkemauan. Kehidupan ego adalah semacam tegangan yang disebabkan menyerbunya ego kedalam suatu lingkungan dan menyerbunya lingkungan kedalam ego. Ego tidaklah berada diluar arena pertempuran itu, ego hadir di dalannya sebagai sebagai suatu tenaga yang memberi pimpinan dan ia dibentuk serta mendapat disiplin karena pengalamannya sendiri. maka kontrol terhadap ego sangatlah penting

Best Regard
Erwin Arianto
Selasa, 2 Agustus, 2011 02:00

Tidak ada komentar:

Posting Komentar