Selasa, 31 Januari 2012

Konsultasi: "Reksadana atau Unit Link?"


Dear Managers,

Salam kenal sebelumnya. Melalui milis ini kalau dibolehkan saya ingin sharing dan bertanya kepada rekan-rekan yang memang paham, sbb :

1. Saya memiliki dua buah polis asuransi dari dua perusahaan asuransi yang berbeda. Selain ass. Jiwa dan ass. Kesehatan, di keduanya juga berisi investasi Unit Link Saham (Equity).

Yang satu sudah jalan 3 tahun, satunya baru saja masuk.

Dari proposalnya nanti pada tahun sekian, investasi unit link saya akan menjadi sekian ratusan juta (sesuai asumsi perkembangan unit link /sedang-menengah-tingginya hasil investasi)

2. Baru-baru ini saya diberi info dari seorang teman agar lain waktu untuk menginvestasikan uang ke Reksadana saja dengan cara beli langsung lewat bank Commxx, bank yang memang menjual berbagai macam reksadana, ketimbang melakukan Top Up di perusahaan asuransi saya.

Jadi setiap bulan saya seperti menabung uang Rp 1 juta selama 5 tahun atau lebih misalnya. Uang tersebut untuk dibelikan unit reksadana dan saya direferensikan reksadana ABC yang katanya cukup bagus.

Pertanyaan saya :

1. Investasi di Unit link Saham tsb (maksudnya nanti ketika di tahun sekian sudah masuk 100% investasi), apakah instrumennya sama seperti investasi Reksadana?

2. Apa benar uang lebih berkembang di reksadana ketimbang unit link?

3. Untuk reksadana saat ini, adakah referensi yang dipilih? Mengingat banyaknya nama, jenis dan fund manager yang mengelola?

4. Apakah tepat berinvestasi reksadana?

Sebelumnya saya ucapkan banyak terima kasih kalau ada rekan yang mau sharing/urun rembuk. Buat mods, maap kalau postingnya salah sasaran.


Best regards.

Minggu, 29 Januari, 2012 00:09
========= ============

Saya mencoba menjawab sesuai pengetahuan saia:

1. Berbeda, sebab premi yang dibayarkan terbagi dengan biaya asuransi lalu masalah investasinya jelas beda juga bisa dilihat di prospektus nya

2. Jelas sekali beda, seperti penjelasan dari jawaban 1

3. Sebaiknya qta lakukan adalah melihat prospektus sebelum membeli, tergantung dari Manager Investasi nya. Biasanya kita hanya mengenal para agennya saja. Jarang sekali kita bisa langsung ketemu dengan Manager Investasi langsung (mereka bekerja team).

4. Kalo kita punya keuangan lebih dan tidak tahu cara pengelolaannya memang bisa lebih baik daripada tabungan. Mungkin kita mempunyai rencana beberapa tahun kedepan tapi kita masih belum memerlukannya sekarang. Sedangkan uang buat keperluan usaha sebaiknya tidak digunakan sebab terlalu resiko.


Imho
Hadi Poernomo
Minggu, 29 Januari, 2012 00:25
========== ===========


Kalo ini kayanya expertnya Pak Freddy Pieloppor nih..

Saya rasa beliau bisa beri pencerahan...


Rky Refrinal Patiradjawane
Minggu, 29 Januari, 2012 00:40

============= ========


Unit link:
Istilah asuransi, uang anda diinvestasikan ke reksadana, pasar modal (efek saham or utang) dan dibayar ke asuransi sbg premi.
Reksadana:
Istilah ps modal, uang anda diinvestasikan ke ps mdl (efek saham or utang).

Jika mau yield besar fokus aja: lihat trend performing reksadana, or jika mau lbh besar lagi (juga higher risk) ikuti pola investasi high performing reksadana, beli saham yang top sesuai yang dipilih top performing reksadana.

Salam,

Iming
Minggu, 29 Januari, 2012 00:48
=========== ==========

 5.    Edi Santoso:

Dear Pak Marco

Sebelumnya ijinkan saya untuk menjawab dari sisi Unit Link,

1. Sama Pak Marco, namun penempatan Equity antara perusahaan yang satu berbeda, misal di perusahaan X : penempatan di Saham Telkom, astra, BRI, dan di perusahaan Y : penempatan di saham Panin, Mandiri, BCA.

2. Kalau utk nominal yg sama tentu akan lebih berkembang di reksadana.
Sebagai contoh : ada uang 1 juta utk membeli reksadana, nah reksadana yg dibeli adalah sebesar 1 juta setelah di potong entry fee atau lainnya. Dan jika ada uang 1 juta di tempatkan Unit link tentu akan lebih kecil karena uang 1 juta tersebut utk membeli proteksi (biaya asuransi) dan utk reksadana.

3. Utk pertanyaan no.3 saya serahkan yang lebih ahli utk memberikan pendapat atau saran.

4. Untuk berinvestasi semua tepat Pak, karena untuk mencapai suatu tujuan bisa menggunakan beberapa kendaraan untuk sampai ke tujuan dengan cepat atau lambat.
Tempat utk berinvestasi bisa melalui reksadana, emas, property, franchise, mata uang dll.

Jika nanti timbul pertanyaan kapan saat yg tepat untuk berinvestasi ??
- Saat yang tepat utk berinvestasi adalah saat punya uang.

Regards,

Djap Edi Santoso

PT. Prudential Life Assurance
Minggu, 29 Januari, 2012 00:53
=========== ==========

6.  Dexter Summer:  
Intinya high risk, high return..

Kalo liat kecendrungan bunga bank diturunkan akibat SBI turun 50 basis poin jika tdk salah, better ambil reksadana pasar uang dan pendapatan ttp. Itupun jika anda tipe risk averse investor. Kalo risk taker saya sarankan RD saham dgn return lbh dari 20 persen dan risiko bsr akibat krisis utang. Sy cm tau RD saja.. Kalo mekanisme unit link sy krg paham.

Lebih baik di RD.. Pilihlah fund manager yg baik.. Ada bbrp pilihan spt schroder, panin aset manajemen, atau makinta securities yg sdh pnya kinerja baik. Googling saja fund manager terbaik dan produk reksadana yg baik thn 2011 lalu atau bapak bs liat di infovesta.com utk melihat brp persen return produ RD msg2 fund manajer.. Pilihlah reksadana karena investment grade indonesia yg sdh layak investasi dari moody's dan fitch.. :)
Minggu, 29 Januari, 2012 01:24

================ =====

Dear pak Edi, thanks buat pencerahannya,

1. Untuk tahu perusahaan X menempatkan di Saham Telkom, Astra, BRI, dan di perusahaan Y : menempatkan di saham Panin, Mandiri, BCA itu tahunya gimana ya, karena si agen cuma bilang dana dikelola oleh Fund Manager Schroder, lainnya bilang dikelola Fund Manager Manulife (MAMI).

2. Jadi selepas tahun ke 4-5 (setelah premi masuk full ke investasi) berarti tidak ada bedanya ya mau Top Up vs beli reksadana terpisah?


Salam.
Minggu, 29 Januari, 2012 01:25
============= ========

Kalo untuk investasi reksadana.  No point to buy unit link

Unit link intinya juga reksadana cm sebagian dari dananya dibayarkan untuk premi asuransi.

Produk 2-in-1
Minggu, 29 Januari, 2012 01:31
=============== ======


(BERSAMBUNG)

Cara Berhitung Cepat yang Sangat Berguna



1. Perkalian 9, 99, atau 999

Mengkalikan dengan 9 sebenarnya adalah mengkalikan dengan 10-1.

Jadi, 9×9 sama saja dengan 9 x (10-1) = 9×10-9 = 90-9 = 81.

Ayo coba contoh yang lebih sulit:

46×9 = 46× (10-1) = 460-46 = 414.

Satu contoh lagi:

68×9 = 680-68 = 612.

Untuk perkalian 99, artinya kita mengalikan dengan 100-1.

Jadi, 46×99 = 46 x (100-1) = 4600-46 = 4554.

Kalo udah gitu, kalian semua pasti tahu bahwa perkalian 999 sama dengan perkalian 1000-1

38×999 = 38 x (1000-1) = 38000-38 = 37962.

Masih bisa ngikuti?
Ayo kita lanjut...

2. Perkalian 11

Perkalian 11 artinya kita menjumlahkan sepasang angka, kecuali bagi angka yang ada di bagian ujung

Lebih jelasnya saia jelasin di bawah ini:

Untuk perkalian 436 dengan 11 mulailah dari kanan ke kiri (selalu dari kanan ke kiri ya)

Pertama tulis 6 lalu jumlahkan 6 dengan angka di sebelahnya yaitu 3 sehingga didapatkan angka 9

Tuliskan 9 disebelah kiri 6.

Lalu jumlahkan 3 dengan 4 untuk mendapat angka 7. Tuliskan angka 7.

Terakhir tuliskan angka yang paling kiri yaitu 4.

Jadi, 436×11 = 4796.

Ayo kita buat contoh yang lebih sulit: 3254×11.

(3)(3+2)(2+5)(5+4)(4) = 35794.

Ingat selalu mulai dari kanan ke kiri yak!

Sekarang contoh yang lebih sulit lagi: 4657×11.

(4)(4+6)(6+5)(5+7)(7).

Mulai dari kanan tuliskan angka 7.

Lalu 5+7=12.

Tuliskan 2 dan simpan angka 1.

6+5 = 11, tambah 1 yang tadi kita simpan = 12.

Sekali lagi tuliskan 2 dan simpan 1.

4+6 = 10, tambah 1 yang tadi kita simpan = 11.

So, tuliskan 1 dan simpan 1.

Terakhir angka paling kiri, 4, tambahkan dengan 1 yang tadi kita simpan.

Jadilah, 4657×11 = 51227 .

‎​•”̮•ћë..ћë..ћë•”̮• , mantepkan? ini masih gak terlalu sulit... Ayo jalan lagi

3. Perkalian 5, 25, or 125

Perkalian dengan 5 sama saja mengalikan dengan 10 lalu di bagi 2,
CATATAN: Untuk perkalian dengan 10 cukup tambahkan 0 di dibagian belakang angka

Contoh : 1000 x 5 = 5000

Lagi, 12×5 = (12×10)/2 = 120/2 = 60.

Contoh yang lain:

64×5 = 640/2 = 320.

Juga, 4286×5 = 42860/2 = 21430.

Untuk perkalian 25, sama saja kita kalikan dengan 100 (tambahkan dua angka 0 di bagian belakang) kemudian di bagi dengan 4.
CATATAN: Untuk pembagian dengan 4, kita bisa juga membagi dengan 2 sebanyak dua kali

64×25 = 6400/4 = 3200/2 = 1600.

58×25 = 5800/4 = 2900/2 = 1450.

Untuk perkalian 125, sama saja kita kalikan dengan 1000 (tambahkan tiga angka 0 di bagian belakang) kemudian di bagi dengan 8.
CATATAN: Untuk pembagian dengan 8, kita bisa juga membagi dengan 2 sebanyak tiga kali

32×125 = 32000/8 = 16000/4 = 8000/2 = 4000.

48×125 = 48000/8 = 24000/4 = 12000/2 = 6000.

Mudah kan? ‎​•”̮•ћë..ћë..ћë•”̮• melangkah lagi!

4. Mengalikan dua bilangan yang mempunyai selisih 2, 4, atau 6

Untuk perkalian seperti ini saia langsung kasih contoh ya

Ambil contoh: 12×14. (14 - 12 = 2...jadi metode ini bisa dipakai)

Pertama kita cari angka tengah antara 12 dan 14...So,

12

13

14

(artinya 13 adalah angka tengah), berikutnya kita tinggal membuat perkalian 13 x 13 lalu di kurangi 1...

12×14 = (13×13)-1 = 168.

16×18 = (17×17)-1 = 288.

99×101 = (100×100)-1 = 10000-1 = 9999

Jika selisih dua bilangan tersebut adalah 4, sama seperti tadi kita cari angka tengahnya... Buat pemangkatan, lalu kurangi dengan 4,
Ok ini contohnya:

11×15 = (13×13)-4 = 169-4 = 165.

13×17 = (15×15)-4 = 225-4 = 221.

Jika selisih dua bilangan tersebut adalah 6, sama seperti tadi kita cari angka tengahnya...buat pemangkatan, lalu kurangi dengan 9,
Ok ini contohnya :

12×18 = (15×15)-9 = 216.

17×23 = (20×20)-9 = 391.

‎​•”̮•ћë..ћë..ћë•”̮• ... Trik ini bisa di pakai bukan hanya untuk belasan tapi bisa sampai ribuan...

Masih ada trik lagi.... Ntar saia sambung...
Tengkyu all

​​Naaahh sudah makan...
Sudah kenyang...
Sekarang kita sambung lagi pelajaran kita.... ‎​•”̮•ћë..ћë..ћë•”̮•

5. Pemangkatan bilangan puluhan yang berakhiran 5

Untuk yang ini bener² gampang kok..

Contoh kita mau ngitung berapakah 35 x 35

Kita tinggal mengalikan 3 x 4 = 12 (angka 4 di dapat dari 3 tambah 1)
Kemudian 5 x 5 = 25
Jadi 35 x 35 = 1225

Mudahkan?
Contoh lagi : 65 x 65
Kalikan 6 x 7 = 42 (angka 7 di dapat dari 6 tambah 1)
Kemudian 5 x 5 = 25
Jadi 65 x 65 = 4225

Dari situ kita tahu bahwa pemangkatan bilangan puluhan berakhiran 5 pasti angka belakangnya 25

So 85 x 85 = 7225 (tahukan dari mana dapetinnya?)

6. Perkalian puluhan dimana digit pertama adalah sama dan jumlah digit kedua adalah 10

Contohnya kita ingin mengalikan 42 x 48...
Disini terlihat bahwa digit pertama puluhan di atas adalah sama yaitu 4
sedangkan jumlah dari digit kedua adalah 2 + 8 = 10

Cara cepatnya sederhana saja :
Kita kalikan 4 dengan 4+1 Jadi gini hasilnya 4 x (4+1) = 4 x 5 = 20
Tuliskan angka 20

Lanjut lagi kalikan 2 dengan 8 Jadi gini hasilnya 2 x 8 = 16
Tuliskan angka 16

Jadilah 42 x 48 = 2016

Gampang kan? contoh lagi
64 x 66

Kita buat
6 x (6+1) = 6 x 7 = 42
6 x 4 = 24
Hasilnya
64 x 66 = 4224

Masih bingung?
Contoh lagi :
83 x 87

Rumusnya
8 x (8+1) = 8 x 9 = 72
3 x 7 = 21
Hasilnya
83 x 87 = 7221

Ok bro and sis?
‎​•”̮•ћë..ћë..ћë•”̮• ajarkan ini ke putra putri anda
Nah untuk yang berikut ini agak sedikit rumit... Tapi kalo disimak bisa kok bro

7. Pemangkatan Puluhan
Ini perlu sedikit konsentrasi

Ambil contoh kita ingin melakukan pemangkatan 58 alias 58 x 58

Langkah 1 :
Kalikan 5 dengan 5, 5 x 5 = 25
Kalikan 8 dengan 8, 8 x 8 = 64
Tuliskan ke dua hasil tadi dan jadilah 2564

Langkah 2 :
Kalikan 5 dengan 8 = 40
Gandakan hasil tersebut, 40 x 2 = 80
Tambahkan 1 angka 0, jadilah 800

Langkah 3 :
Jumlahkan 2564 dengan 800, 2564 + 800 = 3364
Itulah hasilnya

58 x 58 = 3364

‎​•”̮•ћë..ћë..ћë•”̮• .... Masih bingung?
yuk contoh lagi yuk

32 x 32

Langkah 1 :
3 x 3 = 9 ----> tapi tuliskan 09 ya supaya 2 digit bisa tercipta
2 x 2 = 4 ----> tapi tuliskan 04 ya supaya 2 digit bisa tercipta
Kedua hasil di tulis menjadi 0904

Langkah 2 :
3 x 2 = 6 GANDAKAN 6 x 2 = 12
Tambahkan satu 0 dibelakangnya dan jadilah 120

Langkah 3 :
120 + 0904 ----> artinya 120 + 904 = 1024
Itulah hasilnya

32 x 32 = 1024

Mantep kan?
Mau coba lagi?
Boleh!

67 x 67

6 x 6 = 36
7 x 7 = 49
3649

6 x 7 x 2 = 84 tambah satu 0 jadi 840

3649 + 840 = 4489

Sehingga 67 x 67 = 4489

. ,\\\|///,
( @ @ )
...o00o..(_)..o00o....
|...Happy Sunday |
| ★☆ Friend ☆★
╚═══════Ooo═══╝
````Ooo` (```)
````(```)`)``/...
```` \``(`(_`/
```` \_`)

Hadi Poernomo

Minggu, 29 Januari, 2012 00:59

Artikel Januari 15

Maaf, artikel ini sedang dalam proses penyuntingan.
Mohon ditunggu released-nya




Editor Team

Artikel Januari 14

Maaf, artikel ini sedang dalam proses penyuntingan.
Mohon ditunggu released-nya




Editor Team

Artikel Januari 13

Maaf, artikel ini sedang dalam proses penyuntingan.
Mohon ditunggu released-nya




Editor Team

Artikel Januari 12

Maaf, artikel ini sedang dalam proses penyuntingan.
Mohon ditunggu released-nya




Editor Team

Artikel Januari 11

Maaf, artikel ini sedang dalam proses penyuntingan.
Mohon ditunggu released-nya


Editor Team

Sabtu, 28 Januari 2012

Semut Aja Bisa



Pagi ini saya melihat serombongan semut di pagar dekat rumah saya. Semut ini bergerak sepanjang besi pagar dari arah kanan ke kiri.

Perjalanan ini berjalan lancar dan tanpa hambatan. Sampai saya meletakkan kotak di tengah-tengahnya (iseng ya?). Semut-semut ini mulai kebingungan. Jalan mereka yang mulus mulai tak seperti biasanya.

Mulailah mereka berpencaran. Ada yang balik ke arah semula dan ada yang belok tapi akhirnya kembali lagi ke tempat asal tadi. Semua bingung saat saya meletakkan kotak itu.

Semua ke arah kiri seperti biasanya. Namun, sampai di tempat kotak saya letakkan, semut-semut itu bingung. Ada yang kembali lagi. Ada yang lewat jalan samping mencari jalan lain. Ada yang terus lewat bawah. Tapi banyak juga yang kembali lagi - termasuk yang lewat bawah dan berhasil, namun kembali lagi.

HIDUP KITA

U know... Saat saya mengamati semut-semut itu, saya merasa kok hidup saya seperti itu ya? Bagaimana dengan rekan sekalian?

Dalam hidup, termasuk hidup saya, pasti pernah mengalami yang diwakilkan oleh 'Kotak' tadi. Rintangan.... Masalah.... Apapun namanya, kita semua pernah mengalaminya. Dan seperti semut-semut tadi, kita juga melakukan hal-hal yang sama seperti mereka saat 'Kotak' dijatuhkan.

1. Bingung

Kita semua pasti bingung saat kita dihadapkan dengan 'Kotak' kita. Kotak di sini bisa dari mana saja, siapa saja, kapan saja. Tak pernah kita tahu. Baik di rumah, lingkungan pertemanan, lingkungan pekerjaan, dan lainnya.

Kotak ini pasti akan ada. Dan saat kita sedang asik-asiknya menikmati hidup kita yang sekarang, seperti halnya semut-semut tadi - jalan lurus tadi, BAMM... Kotak ditaruh di hadapan kita.

Kita yang sedang leyeh-leyeh... Tiba-tiba disadarkan dan diingatkan kalau ada sesuatu di depan kita. Kaget? Pastinya... Terus? Bingung... Itulah reaksi kita di awal. Sama seperti si semut. Mereka langsung tunggang langgang. Tidak beraturan.

Wajar? Menurut saya sih wajar. Yang tidak wajar adalah bingungnya terlampau lama. Jadi kalau sedang ada masalah dan kita jadi bingung, jangan merasa salah karena memang wajar untuk bingung.

2. Kembali Ke Asal

Apa yang selanjutnya dilakukan oleh kita? Yah... Sama seperti si semut, beberapa dari kita mungkin akan 'take a step back to leap forward'. Kita kembali sejenak ke belakang. Perlahan untuk merekoleksi diri dan memahami masalah yang ada.

Tidak semua lakukan ini - mungkin hanya beberapa saja. Dan masing-masing punya caranya masing-masing. Seperti semut, tak semua kembali ke kanan kok. Hanya beberapa. Ada beberapa yang kembali. Ada yang tetap berpencaran.

Kalau saya pribadi lebih suka step back. Tarik nafas panjang dan melihat situasi dengan lebih luas. Tidak hanya dengan kondisi kotak di hadapan saja. Tapi, apakah ada yang lainnya, dan apakah ada jalan lainnya pula?

Dan setiap kejadian seperti ini muncul, adalah kesempatan bagi saya untuk refleksi diri sejenak. Ada apakah? Kenapa semua terjadi dalam hidup saya.

Take a deep breath... Think it clearly... Then... Make a move.

3. Mencoba Terobos Tapi...

Jika saya lebih cenderung untuk take a little step back first, beberapa mungkin cenderung langsung take action. Tidak ada yang salah dari kedua tindakan tadi. Kembali ke masing-masing orangnya saja.

Nah... Si semut juga seperti itu loh. Dia kembali ke asal dulu... Terus dia kembali lagi. Lihat lagi kotaknya. Cari jalan di sampingnya. Di kanan. Kiri. Seluruh arah.

Ada yang mencari jalan ke kanan, and kembali. Cari jalan ke kiri, kembali. Jalan ke bawah, kembali.

Yah... Seperti itulah kita juga. Menghadapi masalah. Mencoba jalan lain untuk mengatasinya. Namun, baru setengah jalan, walau kadang ada yang sudah mau melewatinya, sudah kembali. Karena kita tak melihat adanya hasil.

Kita kecenderungan untuk menginginkan hasil yang instant sehingga baru sebentar saja sudah menyerah dan kembali. Again and again and again.

Tanpa kita sadari sebenarnya kita sudah melewati rintangan tadi. Karena kita merasa tak ada hasilnya, ya kita balik saja. Dan akhirnya usaha-usaha kita seperti sia-sia dan merasa letih tanpa hasil yang sesuai harapan.
4. Mencari Hingga Berhasil

Namun... Yang saya kagumi dari semut-semut tadi adalah... Mereka tak menyerah. Walaupun mereka kembali ke asal setelah mereka mencari jalan alternatif, mereka akan kembali lagi mencari jalan lagi.

Dan mereka kembali lagi berusaha lagi. Bagaimanapun juga saya harus melewati ini - mungkin itu yang dipikirkan si semut. Salut.

Never GIVE UP.
Dan satu hal lagi... Saat ada semut yang berhasil, kecenderungan mereka kembali ke asal mereka dulu dan kemudian mengajak beberapa semut lainnya untuk melewatinya. Not selfish ya ternyata. :)

Kita terkadang suka mengejar kesuksesan kita dengan segala cara dan tak sadar bahwa sebenarnya kesuksesan itu adalah saat kita bisa bersama-sama menikmatinya.

Sungguh sebenarnya kita bisa belajar banyak dari sekitar kita. Dari semut..... Kalau saja mereka akhirnya bisa melewati rintangan mereka, kenapa kita tidak?

Dari semut, saya belajar bahwa...
AKAN selalu ADA jalan untuk setiap masalah. Jangan MENYERAH!

Seperti lagu D'Masiv - Jangan Menyerah kawan. Semua masalah hidup akan dapat diselesaikan. These too will pass.

Ryan
280112 1112
Best Regards,
Febriyan Lukito
Jumat, 27 Januari, 2012 23:03

Just Be Your Self



Obei Masikh:
Tiada masa paling indah--masa-masa disekolah
tiada kisah paling indah--kisah kasih di sekolah

Bagi Anda yang pernah merasakan pendidikan tingkat atas, umum atau dalam bahasa negara tetangga di kenal Senior High School. Tentu setuju dengan lagu di atas. Tiada masa paling indah, masa-masa di sekolah. Tiada kasih paling indah, kisah-kasih di sekolah. Dan, keindahannya tanpa ada perbandingan. Namun, saya setuju. Beberapa orang menganggap, masa-masa di sekolah adalah masa-masa kedukaan. Sampai, ada yang menganalogikan dengan penjara suci.

Saling tukar agenda

Ngomong-ngomong tentang sekolah, saya teringat dengan momen terakhir ajaran di tingkat 3 (kelas 3 Aliyah). Pada masa itu, masih belum ada yang namanya alat-alat tehnologi canggih seperti sekarang. Sementara HP, hanya satu dua orang siswa yang baru memilikinya. Saya masih ingat, harga sms saat itu, masih 350/sms. Model-model HP nya pun canggih. Kecanggihannya—kalau jatuh gak rusak. Sanggking besar dan beratnya-- teman saya menyebutnya “HP botol minuman anak TK”. Sebab, design botol minuman anak TK, mirip HP.

Di akhir tahun, ada perilaku saling tukar agenda, untuk mengisi kesan dan pesan. Saat menuliskan artikel ini, saya sambil tersenyum sendiri mengingatnya. Karena, teringat dengan profil siempunya agenda. Dalam agenda tersebut tertera; nama, tempat tanggal lahir, makes, mikes, hekes, dan lainnya. Bagi Anda yang mengalami masa seperti saya, pasti tahu apa itu makes, mikes dan hekes. Makes singgkatan dari “Makanan kesukaan”. Kalau mikes “Minuman kesukaan”. Sementara Hekes “Hewan kesukaan”. Saya lupa dengan “kes-kes” yang lainnya…

Just be your self

Buku agenda milik saya yang sudah terhempas tsunami. Pernah saya berikan ke seorang teman. Kemudian dia mengisi agenda tersebut sebagaimana yang lainnya. Yang menarik bagi saya. Ada pesan di sana. “Be Your Self”. Singkat dan padat. Pasti Anda tau sendiri, yang namanya anak usia remaja (SMU). Kalau sekarang di sebut ababil. Abg Labil. Sangat mengedepankan jati diri. Pada usia tersebut.

Kalimat pendek Be Your Self ini. Ketika saya kuliah, masih sering saya dengar. Kapan saya mendengarnya? Tatkala merayakan ulang tahun teman-teman kampus. Ada seorang teman mahasiswa menyampaikan pesan kepada yang berulang tahun. Just Be Your Self. Terkadang, bila sedang duduk-duduk sambil menanti mata kuliah selanjutnya. Saya sering berdiskusi, tentang Be Your Self ini.

The way to love

Dan, saat ini pula, saya membahas kembali tentang Be Your Self kepada Anda. Ini lantaran, seminggu yang lalu, dari semenjak saya menuliskan artikel ini. Saya membaca buku The Way To Love. Karya Anthony De Mellow. Buku tersebut menghentakkan pemahaman saya selama ini tentang Be Your Self. Ternyata, hakekat Be Your Self sesungguhnya bukanlah seperti yang selama ini saya pikirkan.

Sebelumnya, saya mengira kehidupan yang saya jalani sudah sangat being my self. Saya sudah menjadi diri saya sendiri. Yaitu, tidak meniru kehidupan orang lain. Entah itu cara berjalan, berbicara, baju yang saya kenakan, model rambut, jenggot dan lainnya. Sungguh saya menganggap, saya sekarang ini, sudah--gue banget. Meminjam istilah ababil. 

Belum menjadi diri sendiri

Akan tetapi, setelah membaca buku the way to love, tema “Saling Mengasihi”. Saya menyadari dan mengakui. Bahwa sebenarnya, saya belumlah menjadi diri saya seutuhnya. Ternyata, lumayan butuh meditasi mendalam, untuk mencapai level be your self. Kalau istilah sufi, maqam menjadi diri sendiri.

Saya belum tahu, apakah Anda sudah tiba di level be your self atau masih seperti saya, yang belum berada di sana. Dan, masih meraba-raba seperti berjalan dalam kegelapan, kapan saya benar-benar akan hadir dalam lingkaran orang-orang yang telah real menjadi diri nya sendiri. Dalam kesempatan ini, saya tidak akan membahas penjelasan Anthony De Mellow yang membuat saya mengenal lebih dalam diri saya. Cuma, ada pertanyaan menarik yang bijak kita hayati dan sadari. 

Renungan 

Apakah saya seperti matahari dalam menerangi dunia. Tidak peduli apakah sinarnya memancar kepada makhluk yang berterima kasih kepadanya atau tidak?

Apakah saya seperti bunga mawar. Selalu menyerbaki harum ke jagat raya. Tidak peduli apakah aroma tersebut tercium oleh orang yang berbuat baik pada nya atau sebaliknya?

Apakah saya seperti pohon. Akan senantiasa meneduhi siapa saja yang berlindung di bawahnya. Entah itu binatang ataukah manusia yang pandai bersyukur atau kufur?

Apakah saya mandi di pagi hari, karena mensyukuri tubuh saya atau karena supaya diterima oleh teman-teman kantor dan pelanggan saya?

Boleh Anda melanjutkan sendiri pertanyaan-pertanyaan renungan kontemplasinya, sehingga mengenal diri lebih mendalam lagi. Oh ya, beberapa waktu lalu saya mendapat kesempatan untuk memberikan pelatihan motivasi kepada adik-adik kelas 10 dan kelas 11 (kelas 2 SMA). Ternyata, pembahasan Be Your Self, masih menjadi topik menarik untuk dibahas. Meskipun ada yang merasa masa-masa di sekolah bukan masa-masa indah yang ingin segera ditinggalkan. Dan, alasan beberapa orang menanalogikan sekolah ibarat penjara suci, karena, tempat dia sekolah bukan pilihannya, melainkan, keinginan orang tuanya.

Jadi, apakah Anda telah menjadi diri Anda sendiri? Maafkan saya mengakhiri cerita ini dengan sebuah pertanyaan.

Ciganjur, Senin, 26 Desember 2011



Kamis, 26 Januari, 2012 19:00

Neolib

Oleh: Andre Vincent Wenas

“It is essential that student acquire an understanding of and a lively feeling
for values. He must acquire a vivid sense of the beautiful and of the morally
good. Otherwise he – with his specialized knowledge – more closely resembles a
well-trained dog than harmoniously developed person.” – Albert Einstein.

***

    Baru-baru ini isu tentang Neolib menjadi jargon kampanye capres-cawapres.
Cukup ramai wacananya. Ada yang sinis, “…isu kampanye kok abstrak banget ya?”
dan ada yang bingung, “…apa itu neolib? …apa bedanya dengan Neozep (yang ini
obat flu)?” Lalu apa kaitannya isu Neolib ini sama kita-kita nih?

***

    Sebagai suatu istilah, neolib berasal dari kata neo (artinya baru) dan
liberalisme (suatu paham tentang kebebasan). Neolib gampangnya adalah kelanjutan
(continuance) dan redefinisi dari liberalisme-klasik abad ke-18 dan 19 (tokohnya
Adam Smith dan David Ricardo), doktrin pasar bebas inilah yang menjadi
rujukannya.

    Neolib sering dianggap identik dengan negera industri maju, utamanya
Amerika Serikat, lantaran neolib disamaratakan dengan “konsensus Washington”
(triumvirat perekonomian dunia: AS, IMF dan World Bank – lokus ketiganya ada di
Washington – yang mendukung kuat reformasi ala neoliberalisme). Mereka advokat
pasar bebas yang giat berusaha mengeliminasi campurtangan pemerintah (utama
pemerintah negara berkembang, sic!) terhadap mekanisme pasar. Asumsi yang dijual
adalah: pasar akan mencapai titik efisiensi terbaiknya secara alamiah tanpa
intervensi pemerintah.

***

    Dalam upaya kritis membongkar mitos Neolib, Dr. Ha-Joon Chang dan Dr. Ilene
Grabel (bukunya: Reclaiming Development, An Alternative Economic Policy Manual,
yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia: Membongkar Mitos Neolib,
Upaya Merebut Kembali Makna Pembangunan, InsistPress, 2008), menunjukkan enam
mitos neolib.

    Keenam mitos itu adalah: 1) Negara kaya mencapai kemakmuran berkat komitmen
yang kuat terhadap pasar bebas. 2) Neoliberalisme berjalan dengan baik. 3)
Globalisasi neoliberal tidak dapat dan tidak akan berhenti. 4) Kapitalisme
neoliberal ala Amerika adalah sistem ideal yang mesti diikuti semua negera
berkembang. 5) Model Asia-Timur itu unik; dan model Anglo-Amerika itu universal.
6) Negara berkembang membutuhkan aturan yang ditetapkan oleh institusi
internasional dan institusi lokal pembuat kebijakan yang independen secara
politik. Terhadap keenam mitos-mitos ini telah diajukan kritik yang tajam dan
mendalam. Alternatif-alternatifnya pun telah banyak diulas (catatan: banyak dari
pelbagai tulisan kritis Kwik Kian Gie adalah soal ini). Sedikit saja dari apa
yang secara komprehensif diulas Dr. Ha-Joon Chang & Dr. Ilene Grabel, akan kita
singgung di sini.

    Bahwa setelah berjalan selama dua dekade neolib menunjukkan banyak hasil
(kemajuan ekonomi) memang tidak bisa disangkal. Namun yang juga tak terbantah
adalah fakta bahwa sembari meliberalisasi perdagangan internasional dan arus
finansial, negara industri (sekarang sudah jadi negara maju) telah mengikuti
kebijakan “pajak dan belanja” ala Keynes dan melindungi perekonomian (dalam
negerinya masing-masing) dengan sangat ketat.

    Hal positif lain yang diyakini akan dibawa oleh gerakan neolib adalah bahwa
neolib akan memajukan demokrasi, pemerintahan yang baik, kebijakan ekonomi yang
kuat di negara berkembang dengan cara: pertama, kebebasan ekonomi yang berkaitan
dengan ekonomi pasar meruntuhkan kekuasaan otokrasi dan kleptokrasi. Kedua,
investor internasional umumnya menghindari negera korup atau pemerintahan
otokrasi. Ketiga, neoliberalisme menggabungkan pemerintah dan swasta dalam
komunitas global, sehingga mendorong integrasi norma manajemen dengan praktek
bisnis.

    Lalu apa pembelaan diri neolib terhadap rentetan krisis keuangan dan telah
mengguncang (utamanya negera-negara berkembang) akhir-akhir ini? Jawab mereka:
krisis-krisis ini bukan bukti kegagalan neolib melainkan bahwa pemerintah masih
ikut campur dalam bidang perekonomian, seperti melalui pengawasan pemerintah
terhadap kredit bagi “pelanggan” mereka, dan peraturan yang melindungi para
investor dari resiko.

    Terhadap jawaban ini, kita pun bisa saja mengajukan pertanyaan balik:
bagaimana dengan perilaku pemerintah AS sendiri yang dulu mengintervensi
Chrysler (di jaman Lee Iaccocca) dan sekarang juga mengintervensi GM, dan hampir
semua pelaku industri otomotif raksasa AS yang terancam kebangkrutan? Apakah ini
bukan standar ganda?

    Memang diskusi dan perdebatan tentang teori-teori pembangunan ini sangat
menarik dan sangat menstimulasi syaraf cerebral-cortex kita. Bisa jadi sangat
panjang dan melelahkan,. Yang menarik, wacana teori-teori ekonomi pembangunan
yang seru ini kemudian dibukukan oleh para penerbit besar dari negera maju dan
kemudian dijual di negara berkembang (tentu dengan marjin keuntungan yang
“pantas”)!

***

    Pada ujungnya, sesungguhnyalah kita mesti berani berpikir dan mengambil
keputusan secara mandiri. Yang terbaik (summum bonum) untuk tujuan atau
kepentingan bersama (bonum commune). Kita jangan berpikir soal pembangunan ini
secara instrumental, dan malah bertindak atau memosisikan diri sebagai instrumen
belaka. Pembangunan juga bukan semata-mata soal ekonomi. Soal mendasar ini
memang mesti dimulai dengan pendidikan humaniora berspektrum luas dan horizon
yang lebar sejak dini (walau tidak ada kata terlambat buat yang tua). Karena
jika tidak : “Otherwise he – with his specialized knowledge – more closely
resembles a well-trained dog than harmoniously developed person.” Begitu ujar
Abert Einstein. Wallahuallambishawab.

----------------------------------------------------------
(Catatan:  Artikel ini telah dikontribusikan ke Majalah MARKETING edisi Juni 2009 oleh Kontributor yang sama. Segala hal yang menyangkut sengketa atas Hak atas kekayaan Intelektual, menjadi tanggung jawab Kontributor)

KURSUS PERKAWINAN!?

Oleh:  Freddy Pieloor

Dear Rekan Milist yang berbahagia,


Selamat pagi dan salam sejahtera,


Saya percaya Anda mengetahui begitu banyak kursus, seminar hingga pelatihan yang diselenggarakan dalam kaitannya meningkatkan kompetensi kualifikasi diri.

Mulai dari soft skill hingga hard skill, mulai dari belajar membaca (anak SD) hingga membaca trend saham (dewasa).

Mulai dari materi logis, hipnoterapis/hipnosis hingga materi magis.

Mulai dari yang Gratis (walau hanya preview), hingga Rp. 50 jutaan.

Mulai dari pemateri orang Jawa, hingga orang asing yang mencari peruntungan di Indonesia.

Intinya, hampir semua pelatihan yang Anda cari, semua ada.
Tinggal Anda sesuaikan dengan jadwal dan budget Anda.

-----

Semua seminar, kursus dan pelatihan, memberikan peningkatan dan pembekalan diri, bagi kemampuan bekerja maupun usaha serta investasi dan pengembangan diri etc.

-----

Saya berusaha mencari dengan bertanya dan men-search di google, tentang:

"Apakah ada Kursus Perkawinan di Indonesia?"

Yang memberikan pengajaran dan pembekalan diri bagi yang ingin membangun keluarga; dan bagi yang berada dalam ikatan perkawinan.

Yang memberikan pelatihan bagaimana, mengelola sumber ekonomi keluarga demi terciptanya tujuan keuangan pasutri.

-----

Apakah pelatihan investasi lebih penting dan bermanfaat daripada pelatihan perkawinan?

Apakah seminar leadership lebih perlu daripada seminar perkawinan?

Apakah kursus kepribadian lebih bernilai daripada kursus perkawinan?

Hanya Anda yang mampu menjawabnya, karena itu terkait dengan nilai dan tujuan hidup Anda masing-masing

-----

Perkawinan jaman kini lebih banyak diwarnai dengan konsumerisme dan egoisme yang tinggi.

Perceraian menjadi sebuah kewajaran? Dan sering dipertontonkan oleh berbagai stasiun TV yang tidak mengedepankan pendidikan nilai moral dan budaya.

Banyak perkawinan yang terlihat rapi dan harmonis, dari luar.
Tetapi apa yang sebenarnya terjadi di dasar, hanya mereka dan Tuhan yang tahu.

-----

Apakah menurut Anda kursus dan atau pelatihan perkawinan diperlukan bagi Anda, pasangan yang ingin menikah, agar memiliki pondasi kokoh dan kuat dalam melayari samudera kehidupan?

Apakah menurut Anda kursus sejenis dibutuhkan bagi Anda, yang berada dalam ikatan perkawinan, agar semakin komunikatif dan harmonis?

-----

Ternyata kursus perkawinan, yang kami ikuti (WEME), sangat bermanfaat dan merubah paradigma dan tata cara berkomunikasi kami, yang baru menikah 18 tahun.

Bahkan ada peserta yang "baru" menikah selama 52 tahun, merekapun baru mengetahui dan merasakan manfaatnya bagaimana sesungguhnya menikah.

Intinya pelatihan perkawinan tersebut meningkatkan kualitas perkawinan kami, memudahkan kami berkomunikasi dan menciptakan keharmonisan dan kedamaian hati.

Tentunya juga memastikan bahwa kami berada di rel yang tepat dalam pengelolaan ekonomi dan keuangan keluarga kami.

Dahsyat dan Useful.

-----

Saya berpikir untuk membagikan "ilmu" dan pengalaman kami kepada Anda semua, di tanggal 25 Februari 2012.

Saya bermimpi semua keluarga Indonesia, berhasil mewujudkan suasana damai, harmonis, bahagia dan sejahtera.
Demi masa depan anak-anak kita tercinta.


Salam,
Freddy Pieloor

Kamis, 26 Januari, 2012 19:28

Presenting The Future

Oleh:  Dadang  Kadarusman


Hore, Hari Baru! Teman-teman.
 
Catatan Kepala: ”Tidak seorang pun tahu pasti yang akan terjadi dimasa depan. Namun kita bisa memperkirakannya dari cara hidup masa kini.”
 
Presenting the future. Kalimat yang menarik, bukan? Membawa masa depan kepada kekinian. Maaf, kalimat ini bukan sebuah jargon yang sekedar enak didengar atau keren untuk diucapkan. Bagi saya, kalimat itu memiliki makna yang teramat dalam. Mengapa? Karena kita semua menginginkan masa depan yang lebih baik, bukan? Kita terikat kepada masa depan. Itulah sebabnya mengapa kita menabung. Mengapa kita bekerja. Mengapa kita menjalani hari-hari kita dengan yang seharusnya. Karena jika tidak ada masa depan, mungkin kita sudah sejak lama menyerah. Jika tidak ada masa depan, mengapa Anda mau bersusah payah melakukan pekerjaan itu? Jika tidak ada masa depan, mengapa Anda masih mau keluar rumah pagi-pagi sekali, berjibaku dibawah tatapan matahari, dan baru pulang dimalam hari? Masa depan, itulah alasan kita. Pertanyaannya adalah; masa depan kita akan menjadi seperti apa ya……?    
 
Pekan lalu, saya berkesempatan untuk menjadi narasumber dalam sharing session di The Jakarta Futures Exchange (JFX). Dalam hubungan dengan JFX itulah saya pertama kali mengenal motto itu. Sekarang Anda tahu jika kalimat itu bukan saya yang membuat. Saya meminjamnya dari JFX yang tengah berbenah diri melakukan perubahan untuk menuju masa depan yang lebih baik. Jauh-jauh ngomongin JFX, buat kita pribadi apa manfaatnya? Oh, banyak sekali. Kalau JFX melakukan perubahan di tingkat korporasi, maka kita bisa melakukannya di tingkat pribadi. Perusahaan berbicara soal visi. Kita pun sama-sama ingin melihat masa depan yang lebih baik. Maka presenting the future itu memiliki revelansi yang tinggi dengan proses pertumbuhan setiap pribadi. Bagi Anda yang tertarik menemani saya belajar dari motto presenting the future, saya ajak memulainya dengan memahami 5 sudut pandang Natural Intelligence (NatIn™), berikut ini:
 
1.      Mulai dengan membidik ke masa depan. Membidik ke masa depan adalah langkah pertama yang perlu kita lakukan. ‘The future’, kalau kata teman-teman di JFX. Dimasa depan ada begitu banyak alternatif atau pilihan berupa berbagai kemungkinan. Nah, kita mau memilih kemungkinan yang mana. Sederhananya, kita ingin mewujudkan masa depan seperti apa. Jadi dasarnya bukanlah menebak-nebak masa depan kita ‘akan’ menjadi seperti apa. Melainkan kita merancangnya ‘supaya’ menjadi seperti apa. Lho, apakah ada bedanya? Ada. Meramalkan akan menjadi seperti apa masa depan itu hanya sekedar ‘nrimo’. Hanya meneropong. Apapun yang akan terjadi, ya kita sekedar tahu. Kalau sudah tahu, so what? Kalaupun ada gunanya hanya sedikit. Tetapi merancangnya supaya menjadi apa, memiliki arti yang berbeda sekali. Itu adalah geliat. Cita-cita. Atau tekad.  Kita melihat adanya kemungkinan bahwa masa depan kita akan menjadi seperti yang kita inginkan. Maka begitu melihat alternatif itu, kita membidiknya kearah itu. Bukankah kita selalu mempunyai kemerdekaan untuk berjalan kearah mana saja? Jika demikian, kita pun merdeka untuk membidik masa depan pada opsi atau pilihan kemungkinan yang mana pun.
 
2.      Tetap berpijak kepada hari ini. Mengejar masa depan sering membuat kita lupa untuk berpijak pada hari ini. Padahal, tidak ada masa depan yang ‘putus hubungan’ dengan hari ini. ‘The present’, teman-teman di JFX bilang. Ada keterkaitan erat antara the future dengan the present. Maka tugas kita adalah ‘presenting the future’, yaitu; menjadikan masa depan sebagai agenda utama kita hari ini. Sederhananya, kita perlu mengindahkan tindakan dan perilaku kita hari ini agar bisa mendukung terwujudnya masa depan yang kita inginkan. Mari perhatikan sekali lagi, betapa kita mengimpikan masa depan yang indah dan menyenangkan. Kita tahu bahwa untuk mewujudkannya kita harus memiliki kualitas pribadi tertentu, misalnya. Namun, hari-hari kita tidak dijalani dengan usaha untuk mengasah diri hingga mencapai tingkatan yang memungkinkan kita mewujudkan masa depan itu. Jika kita menyia-nyiakan hari ini, maka jalan menuju ke masa depan yang kita inginkan akan menjadi semakin panjang. Sebaliknya jika kita benar-benar mengoptimalkan ‘hari ini’, maka kita memiliki peluang lebih besar untuk meraih apa yang kita inginkan.  
 
3.      Lintasi naik-turun perjalanannya. Jika kita masih merasa perjalanan ini hanya menanjak saja atau menurun melulu, mungkin kita belum berjalan cukup jauh. Jadi, jangan dulu mengeluh. Beratnya tanjakan. Atau mengerikannya turunan curam. Itu hanya sementara saja. Jika yakin bahwa itu jalan terbaik menuju ke masa depan yang kita inginkan itu, maka tidak ada pilihan lain kecuali menjalaninya, bukan? Kecuali jika Anda tidak yakin. Ya jangan tinggal terus di jalan itu dong. Cari, jalan mana yang Anda yakini. Harga komoditas juga sama; kadang naik, kadang turun. Saat naik teman-teman di JFX gembira karena kenaikan itu mengindikasikan peluang mendapatkan laba. Pada saat turun juga teman-teman JFX tetap gembira, karena itu mengisyaratkan untuk bersiap-siap menanamkan investasinya. Kita, mungkin perlu belajar kepada mereka. Agar ketika melintasi jalan mendaki kita tetap optimis bahwa pendakian itu akan membuat nilai diri kita semakin tinggi. Sedangkan ketika meluncur pada turunan curam, kita juga tetap yakin bahwa turunan itu bisa menumbuhkan rasa syukur yang mendalam. Dengan begitu, kita selalu memiliki optimisme yang ditemani oleh rasa syukur. Sebab, optimisme memberi kita energy untuk terus melangkah. Sedangkan rasa syukur memampukan kita untuk menikmati apa yang kita miliki. Jadi, saat melintasi jalur naik dan turunnya; ya jalani saja.
 
4.      Waspada terhadap berbagai godaannya. Di sepanjang perjalanan kita ada banyak sekali persimpangan, perempatan atau pertigaan. Banyak juga jalan kecil dan gang. Semuanya bisa membelokkan kita kearah yang tidak menuju ke tempat yang kita ingin datangi. Perjuangan kita juga selalu dirubungi oleh berbagai macam godaan. Diantaranya berupa kenikmatan dan kesenangan yang memiliki daya tarik sedemikian besarnya. Sejak kemarin misalnya, layar televisi kita dipenuhi oleh tayangan sebuah sidang yang menghadirkan saksi seorang pejabat tinggi keuangan di sebuah perusahaan. Dari kesaksian beliau, terungkap nama-nama populer yang sesungguhnya memiliki masa depan yang cemerlang. Dalam 10-30 tahun mendatang beliau-beliau itu bisa meraih pencapaian yang sangat tinggi. Namun persidangan itu mengungkapkan betapa besarnya godaan kenikmatan. Jika semuanya itu terbukti, mungkin kita akan melihat perjalanan orang-orang cemerlang terhenti di sebuah belokan tajam yang pada awalnya terlihat indah; namun ternyata membawa para penempuhnya ke jurang kejatuhan. Perjalanan kita menuju masa depan pasti diwarnai berbagai godaan. Semoga kita semua mampu untuk mengatasinya.
 
5.      Menyiapkan masa depan yang sebenarnya. Masa depan yang Anda maksud itu seperti apa sih?  Usia 45 tahun sudah kaya raya? Pada saat pensiun sudah punya sawah atau kantor megah? Percayalah, saya pun memiliki keinginan yang sama dengan semua yang Anda inginkan itu. Pertanyaannya adalah; jika nanti kita sudah mencapai semua itu, lantas kita akan menggunakannya untuk apa? Diwariskan pada keturunan. Bagus. Dibelikan pulau pribadi. Mantap. Dibuatkan tugu peringatan. Keren. Apa lagi? Jika hanya sekedar seperti itu, apa iya yang kita lakukan untuk meraihnya benar-benar sepadan? Jika setelah meninggal kita tidak lagi menikmatinya, apa masih layak dikejar ya? Oh, tentu saja. Kita pantas mengejarnya. Namun, kita perlu selalu mengingat bahwa ada ‘masa depan’ lain yang menanti kita. Yaitu masa depan yang kualitasnya ditentukan oleh jawaban atas pertanyaan ini;’selama hidup, elo ngapain aja?’. “Duit elo yang banyak itu, datangnya dari mana?’. “Pegimane cara mendapatkannya?’. Dan satu lagi; “Pegimane elo membelanjakannya….?’. Secara pribadi saya mengharapkan pertanyaan seperti itu. Bukan hendak menantang Tuhan. Melainkan mengharapkan keadilan. Supaya orang-orang baik mendapatkan imbalan atas kebaikannya. Sedangkan orang-orang yang telah berbuat semena-mena belajar bertanggungjawab atas perbuatannya. Dengan kesadaran itu, semoga kita lebih tertarik untuk menyiapkan masa depan yang sebenarnya itu.
 
Di JFX, kita bisa membuat kesepakatan tentang harga komoditas untuk jangka waktu tertentu dimasa depan. Begitu jatuh tempo, kita mendapatkan jaminan harga sesuai yang tertera dalam kontrak, meskipun di pasar sedang terjadi kekacauan. Guru kehidupan saya bercerita tentang sebuah kontrak yang sudah disepakati oleh setiap insan. Yaitu kontrak yang dibuat antara dirinya dengan tuhannya jauh sebelum dia dilahirkan. Bunyinya begini; “Alastu birobbikum?” (Bersediakah engkau bersaksi bahwa aku adalah satu-satunya tuhanmu?) Begitu Tuhan bertanya. Lalu ruh yang belum dipertemukan dengan jasad itu menjawab; “Balaa, syahidna” (Benar Tuhanku, aku menjadi saksi atasnya). Perjanjian itu terjadi antara setiap pribadi dengan Sang Pencipta. Dan dimasa depan, Tuhan akan menagih janji itu. Janji yang sepatutnya tidak berubah. Karena apapun yang terjadi diluar sana, nilai perjanjian kita tetap berlaku. Siapkah kita untuk memenuhi seluruh isi perjanjian itu jika kelak tiba saatnya naskah perjanjian yang kita buat itu telah ‘jatuh tempo’? Semoga.
 
Mari Berbagi Semangat!
DEKA - Dadang Kadarusman  26 JaNEWary 2012
Trainer of ADAPTING TO CHANGE In-house program
 
Catatan Kaki:
Masa depan kita ditentukan oleh apa yang kita lakukan hari ini. Maka berbaik-baiklah pada hari ini.
 
Silakan di-share jika naskah ini Anda nilai bermanfaat bagi yang lain, langsung saja; tidak usah minta izin dulu. Tapi tolong, jangan diklaim sebagai tulisan Anda sendiri supaya pahala Anda tidak berkurang karenanya. 
 
Rabu, 25 Januari, 2012 20:48

Ramalan : The Year of Water Dragon

Dicuplik dari Web Allen T  Oleh: Ang Harry Tjahjono


Selamat merayakan imlek.
Waktu Naga air sudah tiba.
Semoga semuanya lancar dan banyak berkat di 2012.

Berikut cuplikan dari web allen t dari usa :

2012 is Year of the Dragon and it will arrive on January 23, 2012. Many people must be eager to know if they will have better luck in the coming year than previous years. Here, we want to use Chinese Astrology Five Elements (Metal, Water, Wood, Fire and Earth) theory to explain people's fortune in 2012 and foresee what will be happening to them in the year of the Dragon.

According to Chinese Five Element Astrology Calendar, 2012 is the Year of Water Dragon . The color of Water in Five Elements system is related to Black. Therefore we can say 2012 is a Black Dragon, Water Dragon or Black Water Dragon year.

Chinese Astrology is a Balance Theory of Five Elements. Each animal can be converted into Five Elements. Dragon contains Earth, Water and Wood. It's a source of Water and It is also called the Water Dam in Chinese astrology. Since Water  of 2012 comes with Dragon. it implied Water from the sky makes a dam overflow. Therefore 2012 is a strong Water year.

Dragon is a legendary animal and it is symbol of emperor in China. Since the Dragon is coated with mysterious color, Chinese consider that the dragon is unpredictable, untouchable and people cannot see its head and tail at the same time. Therefore, we can might see something unexpected happening in 2012. Also a person with too many dragons in the Chinese astrology birth chart will become smarter, sly and unpredictable in the coming year.

2010 was the Year of White Tiger and is the beginning year of the Wood cycle. 2011 was the Year of White Rabbit and is the middle year of the Wood cycle. The Dragon of 2012 is the last year of the Wood cycle. Dragon is the transition year to the Fire Cycle. The energy of Wood is in the East side. The energy of Fire is in the South side. We never know what will happen when turning from East to South. That's another sign of unpredictable Dragon year. You can have either good luck or bad luck in 2012, and will have a chance to turn it into better or worse luck.

Before predicting your luck in 2012, you have to know what Type of Element you are and what your Lucky Element is from your astrology birth chart. The Lucky Element is the major factor to determine people's fortune. 2012 is the Year of Black Water Dragon, which contains Earth, Water and Wood. If your Lucky Element is Earth, Water or Wood, then 2012 will bring you some degree of luck. Since 2012 is Water Dragon, people whose lucky element is Water will benefit more in 2012. Fire is the opposite element of Water. People whose lucky element is Fire will have more impact in 2012.

For more details and an accurate prediction, the first step to knowing your fortune is know what animals are in your birth chart. You can find that information from the Chinese Astrology Lucky Element page using your birthday and birth time.

2012 is the Water Dragon year. Dragon contains Earth. People whose Earth score is low will receive benefits from Dragon. Dragon also contains Water. 2012 will bring good luck for people whose Lucky Element is Water. Dragon is the last year of the Wood cycle. Dragon carries the Wood energy from Rabbit of 2011. If you did very well in 2011 and your Lucky Element is Wood, then your luck will most likely continue during the year of Dragon.

2012 is Male Water Dragon year  . If your birth chart contains Female Fire  , then your social relationship with people will be good. If Female Fire is your Day Master and you are a female, then it's possible that a love relationship, engagement or marriage will come to you in 2012.

Female Metal   and Male Fire   have a Stem Attraction Relationship into Wood. Dragon also contains Wood, therefore, if Wood is your lucky element, then 2012 will be a very good year to you.

Chicken  and Dragon  have a Branch Attraction Relationship into Metal. If Chicken is in your birth chart, then your people relationship will be good. If Metal is also your lucky element, then you will do well in social activities. Chicken is also the Romantic Star of Dragon. If you are looking for love, then you will have a very good opportunity to find someone you like. If you already have a lover, then we will have a closer relationship. If Chicken is in the Day Column of the birth chart, then you might think about marriage in 2012.

If both Dragon  and Rabbit  are in the birth chart, then they will gather and enforce the strength of Wood. Because Water of 2012 is the supporting element of Wood, people with lucky element Wood can receive the benefit from Water Dragon. If Tiger  also appears in the birth chart or current 10-Year Major Cycle, then the three of them form the strongest Wood combination. That means this will be a wonderful year for people whose luck element is Wood. The best month of the year will be the Tiger month and Rabbit month.

If both Rat  and Monkey  are in the birth chart, then they will join with Dragon to form a very powerful Water combination. That means Water lucky element people will have a big surprise year. If Water represents your Money Star, then you will see your wealth grow in 2012. But if Water is the unlucky element, then watch your money, otherwise the debt will be waiting for you.

Dragon is also called Water Dam in the Chinese astrology. If only Rat  appears in the birth chart of current 10-year Major Cycle without Monkey, then  Rat and Dragon  are still can build a strong Water. People whose Lucky Element is Water can expect good people relationships and good luck in 2012, especially in the month of Monkey, which is in August.

Dog  and Dragon  have a Fighting Relationship, which implies poor people relationship. If the Male Fire Dog   or Male Earth Dog  in the Year Column or Day Column of the birth chart, then this is the case of a Double Stem-Branch Fighting Relationship. This is a bad sign of instability, accident, separation, dispute, hostility and poor health. These type of people should use a conservative attitude and approach to avoid any dispute, quarrel and challenges in 2012.

Tiger  is the Travel Star to Dragon . People whose birth chart contains a Tiger may wish for outdoor activities, either for business trips or for a long distant vacation. It also implies something will keep turning your mind around.

When Dragon  meets Dragon , they have a Self-Hurting Relationship, which can disturb people's emotions, judgment, and decision. People might become suspicious and stubborn. When things go wrong, then they will blame themselves. Traditionally, Double Dragons (one dragon in the Year Column or Day Column of the birth chart, one in year 2012) is a bad sign for their yearly luck. This is because the Chinese dragon is untouchable and unpredictable. A person with too many dragons is unpredictable too and becomes somewhat sly. If the forecast is unpredictable, then it won't be a good year.

However, according to Chinese Five Element astrology, Double Dragons should form a strong Earth. Earth implies steadiness or stillness. Earth people minds are kind of inflexible. They always have the basic instinct to keep their promise. If Earth is their Lucky Element, then Earth people should do well in 2012.

Minggu, 22 Januari, 2012 09:35

Artikel Januari 10

Dear All

Maaf Artikel ini sedang dalam Proses Penyuntingan. Mohon ditunggu "released"nya

Salam Manajemen

Editor/Penyunting

Artikel Januari 9

Dear All

Maaf Artikel ini sedang dalam Proses Penyuntingan. Mohon ditunggu "released"nya

Salam Manajemen

Editor/Penyunting

Artikel Januari 8

Dear All

Maaf Artikel ini sedang dalam Proses Penyuntingan. Mohon ditunggu "released"nya

Salam Manajemen

Editor/Penyunting

Artikel Januari 7

Dear All

Maaf Artikel ini sedang dalam Proses Penyuntingan. Mohon ditunggu "released"nya

Salam Manajemen

Editor/Penyunting

Artikel Januari 6

Dear All

Maaf Artikel ini sedabg dalam Proses Penyuntingan. Mohon ditunggu "released"nya

Salam Manajemen

Editor/Penyunting

Artikel Januari 5

Dear All

Maaf Artikel ini sedabg dalam Proses Penyuntingan. Mohon ditunggu "released"nya

Salam Manajemen

Editor/Penyunting

Artikel Januari 4

Dear All

Maaf Artikel ini sedabg dalam Proses Penyuntingan. Mohon ditunggu "released"nya

Salam Manajemen

Editor/Penyunting

Artikel Januari 3

Dear All

Maaf Artikel ini sedabg dalam Proses Penyuntingan. Mohon ditunggu "released"nya

Salam Manajemen

Editor/Penyunting

Artikel Januari 2

Dear All

Maaf Artikel ini sedabg dalam Proses Penyuntingan. Mohon ditunggu "released"nya

Salam Manajemen

Editor/Penyunting

Artikel Januari 1

Dear All

Maaf Artikel ini sedabg dalam Proses Penyuntingan. Mohon ditunggu "released"nya

Salam Manajemen

Editor/Penyunting

Kamis, 26 Januari 2012

Banalitas Dalam Arus Globalisasi

Oleh: Andre Vincent Wenas

“Da spatium tenuemque moram, male cuncta ministrant impetus.” (berilah ruang,
kelapangan, dan jeda; yang serba tergesa-gesa menyebabkan semuanya menjadi
buruk) – pepatah Latin.

***

  Di jaman serba instan di mana dunia nampak tergopoh-gopoh, melatih kebiasaan
berpikir secara mendasar dan menghargai proses malah terlihat renta, tidak
relevan dan ketinggalan jaman. Kiat-kiat praktis marak dipasarkan (supply)
lantaran itu yang diminta orang (demand), walau tanpa disadari hidup yang
digantungkan hanya pada kiat-kiat praktis pada gilirannya bakalan menjadi tidak
praktis lagi nantinya. Banalitas adalah realitas kontemporer.

  Metode pemecahan masalah yang hanya menyisir tepian masalah (periferal) tanpa
pernah menukik ke kedalaman (hakekat) segala sesuatu, pada galibnya tidaklah
memahami masalah yang sesungguhnya alih-alih menyelesaikannya. Ia cuma
menghilangkan symptom sakit kepala, tanpa sadar bahwa akar masalahnya ada di
kanker yang perlu dibedah tuntas.

  Obyek pemikiran memang tidak pernah sederhana, maka “Dalam rangka untuk
mengenal benar-benar obyek semacam itu, seseorang harus dengan rajin
memperhatikan semua seginya, membanding-bandingkan apa yang telah dilihatnya,
dan selalu melihat serta menganalisis obyek tersebut dari berbagai-bagai
pendirian yang berbeda. Kesemuanya ini adalah berpikir.” (J.M. Bochenski, 1972).

***

  “Ekonomi-global” adalah realitas sosial kontemporer, sedangkan
“globalisasi-ekonomi” adalah programa sistematis gerakan neoliberal. Dua konsep
yang kedengarannya mirip tapi hakekatnya berbeda. Para pemasar yang berasal dari
perusahaan nasional dan yang tergabung dalam perusahaan multinasional tentu
punya paradigma berbeda meski keduanya sama-sama orang Indonesia. Struktur
sosial di mana kedua agensi itu beroperasi berbeda, meskipun keduanya berada di
satu negara yang sama. Globalisasi telah mengikis batas demarkasi teritori
bangsa.

  Baiklah disadari bahwa ketika sistem perekonomian suatu bangsa terintegrasi
dengan pasar global, maka ia tidak lagi steril terhadap pengaruh  maupun
kepentingan politik dan ekonomi eksternal. Prof. Dr. Budi Winarno (bukunya:
Globalisasi, Peluang atau Ancaman bagi Indonesia, 2008) dengan mengutip Geofrey
Garret (Global Markets and National Politics, 2000) menyebutkan tiga mekanisme
bagaimana pengaruh eksternal itu berdampak pada ekonomi nasional, yakni: 1)
tekanan perdagangan yang semakin kompetitif, 2) multinasionalisasi produksi, dan
3) integrasi pasar keuangan.

  Mekanisme pertama, intensitas kompetisi perdagangan yang semakin meningkat
adalah unsur pokok dari tesis globalisasi konvensional. Meskipun tesis
meningginya intensitas perdagangan ini sudah diterima umum, sesungguhnya
kompetisi global yang terjadi bukan hanya isu perdagangan, tapi juga soal
memperebutkan investasi. MNC (multi-national corporations) dan global investment
capital hanya akan mengalir ke wilayah yang menguntungkan (buat mereka) dan
menawarkan (kepada mereka) insentif terbaik.

  Kedua, multinasionalisasi produksi. Termasuk di dalamnya resiko (ancaman) MNC
yang dengan mudah bisa memindahkan lokasi produksi dari satu negara ke negara
lain (dalam rangka optimalisasi profitabilitas, return on investment). Dalam
konteks ekonomi global ini, pembedaan antara “kita” dan “mereka” tidak lagi
terjadi antar-negara, tetapi lebih bersifat antar-warganegara dan MNC yang
beroperasi di dalamnya, terlepas dari/di negara mana mereka berdiri. Konsekuensi
bagi pemerintah adalah aplikasi kebijakan pasar bebas, sebagai prasyarat
memenangkan kompetisi menggaet investasi MNC demi membuka lapangan kerja.

  Ketiga, integrasi pasar finansial global. Pasar dunia semakin terkoneksi dan
terintegrasi satu sama lain. Akibatnya – seperti kita ketahui dan alami bersama
– gejolak mata uang (dan ekonomi) di suatu negara akan mengimbas ke lain
wilayah. Bencana sub-prime mortgage di AS sampai terjadinya krisis ekonomi dunia
saat ini adalah verifikasi interdependensi ekonomi global.

  Akhirnya disimpulkan bahwa globalisasi berwajah plural dan tidak bisa dilihat
secara fragmentaris. Sebagai sebuah fenomena sosial, ekonomi dan politik,
globalisasi membawa hal positif sekaligus negatif, peluang sekaligus ancaman.

  Untuk menyikapi globalisasi secara adekuat niscaya dibutuhkan daya kritis yang
tidak menggampangkan persoalan hanya dengan kiat-kiat manajemen praktis semata.
Dibutuhkan reformasi cara berpikir dan cara bertindak. Yang jelas, banalitas
bukanlah rutenya.
 ------------------------------------------------
(Artikel ini telah dikontribusikan ke Majalah MARKETING oleh Kontributor. Segala hal yang menyangkut sengketa atas Hak Kekayaan Intelektual, menjadi tanggung jawab sepenuhnya pada Kontributor)
Selasa, 24 Januari, 2012 12:00

THE FINE DAY 25.01.2012 : "I'M THE GREAT PRETENDER"

Oleh:  Freddy Pieloor

Dear Rekan Milist yang baik hati,


Selamat pagi dan salam "FineDay",

Umur kita telah bertambah 148 jam, dan 1 minggu telah dilalui.

Saya menyapa Anda kembali dalam momen "THE FINE DAY" yang kali ini saya beri tema:

"I'M THE GREAT PRETENDER"

Saya sangat menyenangi lagu-lagu Queen dan Freddie Mercury, sejak di bangku SMA.

Salah satu lagu yang suka saya dengar dan putar ulang adalah: "THE GREAT PRETENDER".

Saat saya mengikuti ujian dan memerlukan suntikan energi, saya tinggal mencari dan memutar lagu-lagu Freddie Mercury, dan "The Great Pretender" saya putar nyaring/keras dan berulang-ulang.

Teringat saya bisa belajar ujian yang cukup sulit di tahun 1996, dan lagu "The Great Pretender" menyelimuti dan mengobarkan pikiran saya untuk menangkap materi pelajaran.

Sampai akhirnya Barbara menegur saya, untuk memakai walkman saja agar tdk mengganggu seisi rumah karena suara yang hingar bingar.

-----

Saat itu saya hanya menyenangi irama musik dan dentuman bass-nya saja yang begitu bergelora, tanpa memahami syair yang dilafalkan sang vokalis Queen itu.

Ternyata lagu itu menyiratkan banyak makna, dan saya-pun mulai memahami dan men-aplikasikannya dalan hidup.

-----

Untuk mencapai apapun yang mulia dalam hidup ini, dapat dimulai dengan menjadi "I'M THE GREAT PRETENDER".

Sekarang hampir semua buku, dimulai dari karya klasik Napoleon Hill dengan karyanya berjudul "THINK and GROW RICH", dan guru saya Brian Tracy dan Robert G. Allen juga menyatakan: "You are what you think".

Tidak ada yang dapat membantah: "Change Your Mind, Change Your Destiny" dan "Your Inner world will be expressed your outer world".

-----

Jadi saya berkesimpulan, untuk merubah nasib seseorang, dia hanya cukup memulai dengan merubah "Blueprint" dan "Mindset" yang akhirnya memberikan output "Behavior" dan "Character".

Behavior & Character akan menciptakan Attitude, dan pada akhirnya akan memberikan hasil berupa karir, hubungan dan rejeki yang fantastis dan bombastis.

-----

Oleh sebab itu, akan percuma Anda memiliki gaji besar dan perencanaan keuangan yang hebat, bila "pikiran" Anda masih memahami dan menyimpan file yang keliru.

Bongkar dan buang, Find dan Delete segala file buruk dan keliru, yang negatif dan menghambat dari benak, bathin, perasaan dan pikiran mulai sekarang.

Ngapain simpan file buruk dalam otak Anda.
Seperti halnya Anda menyimpan sampah dalam rumah Anda.

Buang...buang...semuanya...

-----

Anda mau kaya?
Anda mau bahagia?
Anda mau sukses?
Anda mau sehat?

Bila ya, maka segera bergerak:
1. Buang file buruk
2. Yakin bahwa Anda juga mampu (inner world)
3. Bertindaklah mewujudkannya
4. Jatuh...bangun, jatuh...bangun dan bangkit lagi. Jangan berhenti hingga tuntas.
5. Pelajari strategi dan tanyalah orang yang sudah mencapai itu, serta baca buku bermutu
6. Teruslah melaju dan bergerak hingga Outer world Anda tercipta serupa Inner world.
7. Jangan sungkan minta bantuan cara dan pikiran.
8. Berdoa

Katakanlah:
"YES, I'M THE GREAT PRETENDER"

Saya sedang mendengarkan lagu Freddie Mercury dalam perjalan menuju Hotel Bidakara untuk seminar (jam 07.19, saya menulis kata akhir ini)


Salam,
Freddy Pieloor  

Selasa, 24 Januari, 2012 18:19

Makna Hidup

Oleh:  Zach

Hidup ini bukan tentang mengumpulkan nilai.

Bukan mengumpulkan nilai yg selalu dapat dikuantifikasi & konkret 100% terlihat;

Bukan tentang berapa banyak orang yang meneleponmu, mencarimu, mengagumimu, memujimu & juga bukan tentang siapa temanmu, sahabatmu;

Bukan tentang siapa yang telah kau temani untuk bersenang-senang, olahraga yang kau suka mainkan, pemuda atau gadis mana yang menyukaimu atau kau sukai;

Bukan tentang sepatumu atau rambutmu atau warna kulitmu atau tempat tinggalmu atau asal sekolahmu;

Bahkan, juga bukan tentang nilai-nilai ujianmu, uang, baju, aneka lomba yang kau menangkan ato kalah, atau perguruan tinggi yg menerimamu atau yang tidak menerimamu.

Hidup ini bukan tentang apakah kau memiliki banyak teman, atau apakah kau seorang diri, & bukan tentang apakah kau diterima ato tidak diterima oleh lingkunganmu.

Hidup yang paling utama bukanlah tentang itu, karna itu hanya sebagai pelengkap mengisi kekosongan dari dimensi ruang & waktu akan kehidupanmu.

Namun, hidup ini adalah tentang siapa yang kau cintai atau kau sakiti,
Tentang bagaimana perasaanmu menghargai dirimu sendiri yang diperoleh karena hatimu,
Tentang kepercayaan, kebahagiaan, & belas kasih.

Hidup itu adalah tentang mengatasi rasa tidak peduli, & membina kepercayaan;

Kepercayaan dalam berhubungan antar sesama manusia, baik itu orang tua, saudara, teman, sahabat, klien kerja, suami-istri, bahkan kepada TUHAN;

Tentang apa yang kau katakan & yang kau maksudkan dalam menerapkan konsistensimu & komitmenmu;

Tentang menghargai orang apa adanya & bukan karena apa yang dimilikinya.

Dan yang terpenting, hidup ini adalah tentang memilih untuk menggunakan hidupmu untuk menyentuh hidup orang lain dgn cara yg tidak bisa digantikan dengan cara lain.

"Berilah orang bijak nasihat, maka ia akan menjadi lebih bijak, ajarilah orang benar, maka pengetahuannya akan bertambah."

Have a blessed day :)
Selasa, 24 Januari, 2012 19:30

Menyeimbangkan Akal Dan Kalbu

Oleh:  Dadang Kadarusman

Hore, Hari Baru! Teman-teman.
 
Catatan Kepala: ”Kesempurnaan manusia tidak semata-mata terletak pada akalnya saja, melainkan juga kalbunya. Maka kesempurnaan hidup hanya bisa dicapai jika seseorang memiliki keseimbangan dalam penggunaan akal dan kalbunya.”
 
“Kamu itu Hitachi, Nak.” Begitu saya katakan kepada anak saya. “Hitam, Tapi China.”  Baru kemarin saya ingatkan lagi tentang hal itu dalam perjalanan kami menuju ke Bandara. Berkaitan dengan Imlek? Tidak juga. Namun meski tidak merayakannya, saya selalu terkesan pada salah satu falsafah kuno Chinese yaitu, Yin dan Yang.  Kita selalu diingatkan untuk menyeimbangkan segala sesuatu. Namun, keseimbangan itu seperti apa? Apakah seperti timbangan yang punya bobot sama di kiri dan kanan kedua kompartemennya? Tidak juga. Jika Anda masih ingat symbol Yin-Yang, maka Anda akan lebih mudah memahami makna kesimbangan itu. Atau, jika Anda melihat sampul buku terbaru saya Natural Intelligence Leadership, Anda tentu melihat logo itu dihiasi hati yang mewakili Kalbu dan lampu yang menggambarkan Akal. Saya menggunakan symbol Yin-Yang itu untuk menggambarkan kesimbangan antara Akal dan Kalbu. Menurut pendapat Anda, mana yang lebih penting: Akal atau Kalbu?
 
Ada masa dimana kita mendewakan kekuatan akal. Orang yang paling encer otaknya diberi nilai lebih. Ada pula periode dimana kita mengagung-agungkan kalbu. Siapa yang paling baik pengelolaan emosional-spiritualnya digadang-gadang sebagai pribadi yang mumpuni. Tidak heran jika penganut kecanggihan IQ tidak juga sejalan dengan para pengusung kehebatan EQ dan SQ. Kenyataannya, manusia diciptakan dengan Akal dan Kalbu yang saling menyatu secara utuh. Maka, mulai sekarang; marilah memperlakukan diri kita sendiri secara utuh pula. Kita tidak bisa terus menerus mendiskreditkan salah satu dari kekuatan akal atau kalbu itu. Kesempurnaan hidup itu hanya bisa dicapai jika seseorang memiliki keseimbangan dalam penggunaan akal dan kalbunya. Karena kesempurnaan manusia tidak semata-mata terletak pada akalnya saja, melainkan juga kalbunya.
 
Keseimbangan antara Akal dan Kalbu inilah sebenarnya yang menjadi inti dari Natural Intelligence (NatIn™). Tidak mungkin manusia mencapai puncak dari kualitas penciptaan dirinya tanpa memaksimalkan kapasitas akal dan mengoptimalkan potensi kalbunya. Makanya, tidak heran jika kita sering melihat orang yang pandai dalam mengambil keputusan. Jago berbicara dalam setiap persidangan. Namun kata, perilaku, dan buah dari tindakannya jauh dari ciri pribadi yang memiliki nurani. Atau sebaliknya, banyak juga orang yang terlihat sedemikian salehnya. Namun, sangat tidak kompetitif.
 
Kebutuhan kita dalam menyimbangkan Akal dan Kalbu berlaku untuk semua aspek kehidupan. Karena tidak ada satu aspek pun dalam hidup kita yang terlepas dari peran akal, dan peran kalbu. Mendahulukan akal, tidak berarti mengabaikan kalbu. Sebaliknya, mendahulukan kalbu tidak berarti menihilkan fungsi akal. Keduanya harus dipakai. Mungkin hanya porsinya saja yang berbeda bergantung konteksnya. Seberapa banyak porsi akal dan porsi kalbu yang tepat? Anda bisa menakarnya melalui symbol Yin dan Yang. Disana Anda bisa tahu, kapan saatnya Anda harus menggunakan Akal lebih banyak dari Kalbu atau sebaliknya. Atau, pada kondisi tertentu keduanya digunakan dalam proporsi yang sama.
 
Kenapa sih untuk seimbang kita tidak menggunakan prinsip timbangan saja? Kiri kanan 1 kg pasti seimbang? Tidak bisa. Karena timbangan hanya menggunakan pertimbangan akal yang eksak. Prinsip timbangan menghasilkan kesetimbangan statis (Static Equilibrium). Sedangkan prinsip Yin & Yang menjelaskan tentang Kesetimbangan Dinamis (Dynamic Equilibrium) yang menjaga ‘keseluruhan energi’ (universal wholeness) dimana didalamnya memungkinkan kita untuk meramu Akal dan Kalbu dalam proporsinya masing-masing. Ketika kita bisa menggunakan Akal dan Kalbu secara seimbang dan dinamis itu, tidak berarti kita selalu menggunakan keduanya sama banyaknya. Melainkan sesuai dengan tuntutan untuk menghasilkan keputusan atau pertimbangan terbaik. Bukan untuk dunia saja. Melainkan juga untuk akhirat kita. Ketika kita bisa mencapai kesetimbangan dinamis antara Akal dan Kalbu itulah kita disebut sebagai pribadi yang memiliki tingkat Natural Intelligence (NatIn™) atau kecerdasan hakiki yang tinggi.
 
Dalam Natural Intelligence (NatIn™), kita tidak hanya mempertimbangkan urusan duniawi. Melainkan juga ukhrowi alias akhirat kita. Itulah sebabnya dalam buku  Natural Intelligence Leadership, Anda menemukan kisah-kisah teladan para Nabi. Mengapa? Karena tidak ada pribadi yang lebih layak untuk dijadikan tempat berguru selain para Nabi. Keliru jika kita mengagung-agungkan para motivator atau public speaker sambil melupakan ajaran Nabi-Nabi kita. Karena sehebat apapun para pembicara itu, tidaklah sebanding dengan kualitas para Nabi. Tidak bolehkah mendengar para public figure yang menyeru kepada kebaikan? Sangat boleh. Harus, bahkan. Tetapi, jangan sampai kekaguman kita. Kegandrungan kita. Ketundukan kita kepada para orator itu menjauhkan kita kepada fakta bahwa Tuhan, telah mengirimkan para utusannya sebagai Nabi dan Rasul bagi kita. Jangan sampai kita mendengar para trainer, namun meninggalkan ajaran para rasul.
 
Bukankah Nabi kita berbeda? Memangnya kenapa? Meski mereka berbeda, ada dua kesamaan yang dimiliki oleh pribadi-pribadi suci itu. Pertama, Para Rasul mengajak untuk menyembah hanya kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi beserta segala isinya. Kedua, para Nabi suci itu selalu mengajak kita untuk meraih keseimbangan hidup didunia dan diakhirat. Ketahuilah bahwa para Nabi adalah the first hand masters dalam bidang Natural Intelligence. Melalui Jibril, Tuhan membimbing mereka untuk memahaminya. Lalu mempraktekkan dan mencontohkan kepada para umatnya agar mampu menggunakan Akal dan Kalbu secara seimbang. Keseimbangan antara penggunaan Akal dan Kalbu memungkinkan kita untuk menyeimbangkan pencapaian kita di dunia dan akhirat. Jika Anda bersedia mendengar nasihat para pembicara publik – seperti saya – misalnya; bersediakah Anda untuk kembali kepada tuntunan para Nabi yang mengajak Anda kepada kehidupan di dunia dan akhirat sekaligus? Yuk, kita sama-sama mengikuti jejak langkah mereka.
 
Mari Berbagi Semangat!
DEKA - Dadang Kadarusman 24 JaNEWary 2012
Author, Trainer, & Public Speaker of Natural Intelligence
 
Catatan Kaki:
Keseimbangan antara penggunaan Akal dan Kalbu membantu kita menyeimbangkan pencapaian kita di dunia dan akhirat. Itulah Natural Intelligence.
 
Silakan di-share jika naskah ini Anda nilai bermanfaat bagi yang lain, langsung saja; tidak usah minta izin dulu. Tapi tolong, jangan diklaim sebagai tulisan Anda sendiri supaya pahala Anda tidak berkurang karenanya.
  
Senin, 23 Januari, 2012 19:51

JIT Seri 1: 7 Waste

Oleh:  Agus Woro

Dear rekan rekan milis, karena saya selama 23 tahun hanya bekerja di dunia manufacturing, saya akan coba secara serial sharing (bukan menggurui atau sok pinter lho)hal hal yg berkaitan dg manajemen di bagian manufacturing, khususnya yg menggunakan perusahaan perusahaan Jepang yg menganut Lean Manufacturing. Mungkin ada rekan rekan dg kompetensi sama yg bisa mengkoreksi atau menambahkan, silahkan. Saya akan mulai dg pembahasan masalah pemborosan "WASTE" yg biasa terjadi di sistem manufacturing.

7 MACAM PEMBOROSAN (WASTE)

Secara prinsip, ada 7 macam pemborosan (waste, muda) yg biasa terjadi di perusahaan manufacturing, biasanya dikenal dg istilah 4MOQS, Material, Mesin, Metode, Manajemen, Orang, Quality dan Safety.

Orang (man)
Merupakan jenis pemborosan yg relatif mudah dikenali dan diatasi, berikut beberapa jenis pemborosan yg biasa terjadi.

Orang hilir mudik
Dengan mengamati gerakan orang (Time motion study), kita bisa melihat dan membedakan gerakan mana yg memang diperlukan (added value movement ) dan gerakan mana yg tidak memberikan nilai tambah ( non added value movement ).
Cara paling sederhana untuk mengamati gerakan orang di pabrik adalah dengan menggunakan kamera video.
Rekam aktivitas di lapangan (Genba) secara detil, amati secara detil setiap gerakan kaki, tangan dan badan.
Amati dan tandai, gerakan mana yg memberikan nilai tambah dan mana yg merupakan pemborosan.
Catat waktu yg dipakai untuk melakukan setiap gerakan tsb.
Lakukan proses perbaikan dan simulasi di lapangan untuk menghilangkan setiap gerakan yg merupakan pemborosan

Orang diam sambil melihat mesin bekerja
Biasanya jenis pemborosan ini terjadi pada operator mesin/peralatan yg beroperasi secara otomatis seperti mesin NC, CNC.
Operator mesin biasanya akan diam sambil melihat mesin bekerja setelah selesai memasukkan barang ke mesin dg alasan kuatir kalau terjadi kesalahan.
Salah satu cara yg biasa dipakai untuk menghilangkan jenis pemborosan ini adalah penambahan alat bantu yg dipasang di mesin yg bisa mendeteksi dan menghentikan operasi mesin bilamana terjadi kesalahan. Cara ini biasa disebut “Jidoka” ( human automation).
Perlu difahami perbedaan antara “mesin otomatis” dg “human automation”. Mesin otomatis akan bekerja secara otomatis. Sedang “human automation”, selain bekerja secara otomatis, mesin seolah mempunyai inteligensi/kecerdasan untuk menghentikan pengoperasian mesin bila terjadi kesalahan.
Cara paling sederhana untuk membuat mesin Jidoka adalah dg bertanya kepada operator mesin, “kenapa dia masih berada disamping mesin saat mesin bekerja” ?. Lalu pikirkan alat bantu yg bisa ditambahkan ke mesin untuk bisa mengambil alih tugas tsb.

Mencari sesuatu
Biasanya pada saat awal setting mesin atau pergantian produk, operator hilir mudik mencari sesuatu untuk setting atau persiapan peralatan saat pergantian produk (dandori). Semakin tidak tertata lingkungan pabrik, semakin besar waktu yg hilang untuk persiapan.
Cara paling praktis dan umum dilakukan adalah dengan membuat lingkungan kerja se-“Ringkas” dan se-“Rapi” mungkin.
Ringkas (Seiri, Proper arrangement) dan Rapi (Seiton, Orderliness) merupakan 2 komponen 5 R (Ringkas,Rapi,Resik,Rawat dan Rajin) atau 5 S ( Seiri, Seiton, Seiso,Seiketsu,Shitsuke) merupakan pondasi yg mutlak dibangun sebelum penerapan JIT, secara lebih rinci akan dibahas di bab tersendiri.

Mesin

Penggunaan mesin/peralatan besar dg kapasitas berlebih.
Kadang dg alasan supaya bisa dipergunakan untuk segala keperluan, baik beban kecil maupun besar, perusahaan melakukan investasi pembelian mesin dg kapasitas berlebih (over capacity). Saat loading produksi kecil, maka mesin hanya beroperasi jauh dibawah kapasitas terpasang.
Selain terjadi pemborosan nilai investasi, biaya operasional juga membengkak. Sebagai contoh, tungku pemanas (oven/heater) kapasitas 50 KVA akan tetap memakan energi besar meskipun beban/loading yg dimasukkan jauh dibawah kapasitasnya. Biaya perawatan mesin lebih tinggi, ruang yg dipergunakan lebih luas. Fleksibilitas mesin juga berkurang karena harus menunggu loading minimum.
Gunakan mesin sesuai dg kapasitas produksi yg diperlukan.
Salah satu target JIT adalah “zero inventory” yg bisa dicapai dg menerapkan”single piece flow”. Kedua hal ini akan dibahas di bagian terpisah.

Pemborosan operasi mesin
Kalau kita amati lebih detil gerakan mesin saat beroperasi, kita akan bisa melihat, mana gerakan mesin yg memberikan nilai tambah dan gerakan mana yg merupakan pemborosan. Sebagai contoh, pada proses dg menggunakan mesin press (stamping), sangat mudah dilihat, gerakan mana yg hanya mengepres udara dan gerakan yg mengepres benda kerja. Kita bisa hilangkan pemborosan ini dg memperkecil gerakan mesin.
Untuk proses permesinan, bisa diamati putaran alat potong (cutting tools) yg hanya memotong udara secara sia sia.
Selain itu, kita bisa evaluasi apakah mesin sudah beroperasi pada kodisi optimum sesuai dg kondisi yg seharusnya. Sering kali terjadi, mesin beroperasi pada kecepatan rendah karena ketidak tahuan operator lapangan dalam mengoperasikan mesin, sekedar meneruskan setting pendahulunya.
Pelajari manual mesin dan kondisi pengoperasian yg seharusnya terjadi.

Mesin rusak
Saat terjadi kerusakan mesin, proses produksi berhenti, banyak waktu yg terbuang sia sia. Banyak sekali kerugian yg ditimbulkan saat proses produksi terhenti karena terjadi kerusakan mesin. Untuk itu penting sekali menjaga kondisi mesin supaya selalu bisa beroperasi secara optimal dg melakukan “Preventive Maintenance”. Ada 3 hal dasar sederhana yg bisa dilakukan dg segera untuk meminimalkan kerusakan mesin (Breakdown) yaitu penerapan CCL ( Checking, Cleaning,Lubrication) yg bisa dilakukan oleh para operator mesin.

Material

Sering kita temui banyak material yg tidak diperlukan berserakan disekitar area kerja mesin. Selain mengganggu kelancaran opersional, material ini memakan tempat, menyita waktu untuk pengaturannya, dan terutama memakan biaya saat pengadaannya (inventory cost). Gunakan strategi 5R untuk mengatasi masalah ini.

Produksi yg menggunakan sistem lot juga menimbulkan inventory (WIP, work in process) yg cukup besar di tiap titik prosesnya. Secara prinsip, inventory memberikan indikasi besarnya pemborosan pemborosan yg ada. Semakin besar inventory, semakin besar pemborosan yg ada. Bahkan salah satu target aktivitas JIT adala “zero inventory”, karena besarnya pemborosan yg ditimbulkan oleh inventory. Masalah inventory akan dibahas lebih rinci di bagian tersendiri.

Manajemen

Meeting
Dalam operasional sehari hari, banyak sekali agenda meeting yg dilakukan oleh manajemen, meeting produksi, meeting marketing, meeting ppc dll. Kebanyakan meeting berlangsung secara tidak efisien dan tidak produktif. Banyak peserta meeting yg sebetulnya tidak diperlukan, hanya diam mendengarkan tanpa aktif berpartisipasi, bahkan kadang justru terjadi pembahasan diluar agenda meeting. Waktu meeting yg tidak terkontrol, peserta yg terlalu banyak tanpa menghasilkan keputusan yg berarti. Secara prinsip, meeting adalah waste, jadi harus dikelola secara benar. Hindari meeting dg banyak peserta, khususnya pelaksana lapangan. Tentukan topik secara spesifik dg batasan waktu meeting seminimal mungkin, kebanyakan meeting diatas 30 menit sudah tidak produktif lagi.

Administrasi
Dalam banyak kasus, kelancaran opersional lapangan banyak terganggu karena aktifitas administrasi. Pengisian check sheet, formulir yg rumit, pembuatan laporan yg tidak diperlukan, proses persetujuan (approval) dll.
Evaluasi ulang “Flow Process” administratif yg ada dan form form yg beredar. Lakukan simplifikasi prosedure, hilangkan pekerjaan pekerjaan yg sifatnya paper work. Gunakan kemajuan teknologi praktis yg sesuai seperti penggunaan barcode misalnya.

Metode

Pada sistem produksi yg menggunakan sistem lot (“shish-kabob”), biasanya terjadi cukup banyak pemborosan seperti berikut ini,
-Inventory yg besar
-Lead time manufacturing yg lama
-Memerlukan Space/ruang yg besar
-Material handling

Inventory yg besar akan membuat banyak problem di pabrik yg tidak kelihatan, seperti kerusakan mesin, reject, rework, kecepatan produksi yg tidak balance, dll.

Quality

Banyak sekali energi (baca: cost) yg terbuang saat terjadi kesalahan yg menyebabkan cacat produk. Kadang kita menganggap ringan permasalahan hanya karena produk masih bisa di repair.
Untuk menjaga kualitas, banyak perusahaan yg menerapkan sistem pengecekan yg berlapis lapis yg pada dasarnya hanya akan menambah biaya produksi saja.
Dalam konsep JIT, Quality dibangun di setiap titik proses, dari awal sampai akhir, konsep ini biasa disebut BIQ ( Built in Quality). Ada 2 tools yg biasa dipergunakan dalam implementasi BIQ, Human Automation (Jidoka) dan Fault proof device (poka-yoke). Jidoka merupakan sistem otomasi yg mempunyai kecerdasan untuk menghentikan proses bila terjadi kesalahantan. Dengan demikian proses bisa berjalan secara otomatis tanpa memerlukan pengawasan operator tanpa takut terjadi kesalahan. Operator bisa mengerjakan hal hal lain yg lebih mempunyai nilai tambah dari sekedar mengawasi proses operasi mesin.
Pokayoke merupakan alat bantu yg kita tambahkan pada mesin/peralatan untuk mencegah terjadinya cacat produk karena kesalahan proses. Proses tidak bisa berjalan kalau kondisi yg diperlukan tidak dipenuhi, misalnya seharusnya ada lubang awal tapi lubang tidak ada. Dengan demikian cacat produk bisa dicegah dari dini sebelum proses berjalan. Kedua tools ini akan dibahas di chapter tersendiri .

Safety

Kecelakaan kerja merupakan salah satu bentuk pemborosan yg harus mendapatkan perhatian serius dari seluruh karyawan dan manajemen. Selain menimbulkan cost yg cukup besar saat terjadi line stop maupun saat penanganan masalah, juga berdampak significant terhadap suasana kerja setelah terjadi kecelakaan.
Untuk itu, hal-hal yg berkaitan dg keselamatan kerja harus selalu disertakan dalam standar prosedure kerja yg ada (SOP), dan pihak manajemen harus selalu mengkampanyekan pentingnya mentaati prosedure keselamatan kerja yg ada.

Pemborosan di jalur Produksi

Berikut adalah jenis jenis pemborosan yg biasa terjadi di jalur produksi:

Inventory

Pada dasarnya inventory merupakan salah satu wujud akumulasi pemborosan yg ada di jalur produksi. Besar kecilnya inventory bisa menjadi tolok ukur seberapa efisien dan efektifnya sistem produksi yg ada. Dalam sistem produksi yg menggunakan sistem Lot, maka semakin besar jumlah produk dalam 1 lot, semakin besar inventory yg ditimbulkan.
Inventory merupakan salah satu target utama untuk dihilangkan dalam sistem JIT (zero inventory).

Inventory biasanya timbul karena beberapa hal berikut:

1. Kapasitas proses yg tidak seimbang antara satu proses dg proses berikutnya.
Bila kapasitas proses sebelumnya lebih besar dari kapasitas proses berikutnya, maka output dari proses sebelumnya akan menunggu antrian untuk diproses berikutnya.
Jenis pemborosan ini bisa dihilangkan dg melakukan studi untuk membuat kapasitas antar proses menjadi seimbang (line balancing, time motion study). Setelah itu, turunkan secara bertahap jumlah produk dalam 1 lot.

2. Menghindari proses pergantian model/produk.
Pada perusahaan yg mempunyai banyak produk/model, kebanyakan menggunakan sistem produksi dg jumlah satuan lot yg cukup besar dg alasan untuk menghindari pemborosan waktu saat pergantian peralatan dan setting (dandori). Akibatnya timbul inventory yg cukup besar di jalur produksi maupun di finished goods.
Lakukan improvement untuk memperkecil waktu pergantian produk dan setting, gunakan beberapa teknis otomasi dan sistem plug in – plug out.

3. Customer Service
Kadang dg alasan untuk memperbaiki pelayanan kepada pelanggan, khususnya untuk memenuhi ketepatan waktu delivery dan permintaan mendadak customer, manajemen mengambil kebijakan membuat stok finished goods. Stok finished goods yg berlebihan, selain memakan tempat dan biaya produksi yg tinggi, juga akan menenggelamkan permasalahan permasalahan yg ada di jalur produksi.

Transportasi

Pada dasarnya transportasi antar proses merupakan pemborosan karena tidak memberikan nilai tambah pada produk. Investasi alat transport yg diperlukan, operator untuk menggerakkan barang, waktu yg terbuang, resiko kerusakan yg bisa timbul saat barang dipindahkan merupakan sebagian pemborosan yg bisa dilihat.
Dekatkan peralatan antar proses, lakukan studi untuk mengecilkan jumlah barang dalam 1 lot sampai jumlah barang dalam 1 lot = 1 ( one piece flow). Sesuaikan kapasitas peralatan dg kapasitas produksi

Proses

Kebanyakan para operator dan leader di lapangan merasa sudah melakukan proses dg benar dan merasa nyaman dg kondisi proses yg ada karena sudah bertahun tahun menjalani proses yg sama.
Dengan mengamati secara detil setiap proses yg ada, kita bisa menemukan proses mana yg merupakan pemborosan dan proses mana yg memberikan nilai tambah ke produk. Amati waktu proses (cycle time) dari setiap proses yg ada, buang gerakan/proses yg tidak memberikan nilai tambah ke produk.
Evaluasi juga apakah proses yg ada saat ini sudah benar, apakah proses sudah berjalan dg menggunakan parameter yg benar, adakah proses pengganti yg lebih efektif dan efisien ?

Inspeksi

Sama dg transportasi, pada prinsipnya proses inspeksi merupakan pemborosan karena tidak memberikan nilai tambah pada produk yg di inspeksi.
Proses inspeksi dilakukan untuk menghindari komplain customer karena lolosnya produk cacat ke tangan customer. Perusahaan tidak yakin akan kualitas hasil dari proses produksi yg ada.
Dengan membangun kualitas di setiap titik proses (BIQ), dan penerapan pokayoke di tiap titik rawan cacat, secara prinsip proses inspeksi bisa dihilangkan.

Minggu, 22 Januari, 2012 06:27