Selasa, 02 Agustus 2011

Pelajaran 'MENGHARGAI' dari Ibuku

Oleh:  Rudi  Zamroni

Seharian bersalam-salaman menyambut undangan mewakili Alm Ayah mendampingi Ibunda menjadi wali dalam resepsi pernikahan adik.

Saya mendapatkan pelajaran berharga, mengenai sikap adil yang diajarkan dan diteladankan Ibunda.

Tamu-tamu berdatangan menuju pelaminan, bersalaman memberikan ucapan selamat.
Tanpa sadar, seringkali kita memperlakukan berbeda terhadap orang-orang yang menghampiri kita, kita lebih memperlakukan istimewa terhadap orang yang berderajat atau yang memiliki pangkat diatas kita, dan menganggap angin yang berlalu begitu saja mereka yang memiliki kehidupan dibawah kita.

Sehari sebelum resepsi, bunda memanggil putra-putrinya, beliau mengajarkan dan memberikan keteladanan kami tentang bagaimana cara bersikap, beliau berpesan, "Nak, perlakukanlah orang-orang yang menghampiri kita dengan adil, tidak perduli siapa mereka, tahukah kalian bahwa banyak diantara mereka demi dapat menghadiri undangan kita, mereka telah berusaha memberikan hal terbaik yang mereka miliki, berjalan dan menempuh perjalanan jauh, dan bahkan menyisihkan apa yang seharusnya menjadi jatah hidup mereka yang pas-pasan demi menghadiri undangan kita"

"Coba rasakan dan bayangkan jika kita berada pada posisi seperti mereka, mereka tidak menuntut, kitapun tidak meminta, namun perlakukanlah hati manusia seperti kita berbahagia diperlakukan"

Walau hal kecil berupa perhatian tulus, balasan jabat tangan disertai sapaan hangat, akan membuat seseorang menjadi dihargai.
Dan tak jarang, kita menyepelekan kehadiran orang yang sudah sedemikian tulus menghampiri kita hanya karena silaunya atribut yang dibawa oleh orang lain, sehingga menyia-nyiakan arti sebuah ketulusan.

Dan pelajaran ini, bukan berlaku pada sebuah resepsi, namun juga dalam perjalanan hidup kita.



~RZ~
Selasa, 2 Agustus, 2011 02:12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar