Hore, Hari Baru! Teman-teman.
Bahkan  seorang Manager atau Direktur pun perlu terampil menulis. Mengapa? Oh,  begitu banyak manfaat dari aktivitas menulis. Antara lain melatih kita  untuk berpikir runut, atau menata sesuatu secara lebih terstruktur.  Perhatikan contoh sederhana ini: “Aku memanggil orang itu papa” dan  “Orang itu memanggil aku papa”. Kata-kata dalam kalimat itu sama semua.  Hanya urutannya saja yang berbeda, namun maknanya bertolak belakang  hingga 180 derajat. Dalam bisnis pun, runutan dan logika seperti itu  berlaku. Demikian pula dalam kehidupan di luar bisnis. Berlatih menulis,  berdampak besar kepada kemampuan kita dalam mengelola kehidupan kita  sendiri. Maka boleh jadi, kini saatnya untuk belajar menuangkan gagasan  lewat tulisan.  
Banyak  orang yang ingin ‘bisa’ menulis. Tetapi tidak tahu bagaimana  melakukannya. Ini aneh. Soalnya, setiap saat jemari tangan kita menempel  terus pada key board gadget komunikasi. Jadi, bukan tidak tahu  bagaimana cara menulis. Melainkan tidak menyadari jika dirinya sudah  bisa menulis. Jika Anda melihat saya sering menulis, bukan berarti saya  sudah mahir menulis. Sapai hari ini, lebih dari seribu tulisan atau  artikel saya sudah dipublikasikan. Tetapi, kemampuan menulis saya masih  belum sampai ke puncaknya. Saya menyadari bahwa menulis itu adalah  sebuah proses pembelajaran tiada henti. Bahkan bisa jadi, tulisan saya  hari ini merupakan ralat dari hasil pemikiran saya dimasa lalu. Jadi  lewat menulis, kita belajar untuk terus membenahi diri. Bagi Anda yang  tertarik menemani saya belajar  menulis untuk membenahi diri, saya ajak memulainya dengan memahami 5 prinsip Natural Intelligence berikut ini:   
1.      Temukanlah kisahmu sendiri.  Apa yang harus saya tulis? Itu pertanyaan yang sering menghalangi kita  untuk menulis. Sederhana saja; temukan kisahmu sendiri yang bisa  menginspirasi orang lain. Jika Anda anak orang kaya, tentu banyak orang  yang ingin tahu seperti apa sih kehidupan orang kaya itu. Jika Anda anak  orang miskin, banyak orang ingin tahu bagaimana cara Anda berhasil  keluar dari kemiskinan. Jika Anda Manager atau Direktur, minimal bawahan  Anda ingin mengetahui bagaimana cara Anda membangun karir. Kalau umur  Anda 40 tahun, bisa dibayangkan betapa banyaknya kisah menarik untuk  Anda tuangkan dalam sebuah karya tulis. Bahkan sekalipun selama 40 tahun  itu Anda ‘hanya’ menjadi tukang menghayal. Banyak lho, orang yang ingin  mengetahui ‘halayan-halayan’ Anda yang mengasyikan dan imajinatif.  Sungguh, Anda memiliki begitu banyak kisah yang layak untuk ditulis. Dan  karena hanya Anda pribadi yang memiliki kisah itu, maka tulisan Anda  pasti sangat unik sehingga tidak mungkin orang lain bisa menirunya.
2.      Temukanlah keunikan tulisanmu sendiri.  Menulis itu seperti mencantumkan tanda tangan. Selain  goresan-goresannya yang khas, didalamnya juga tersimpan ‘sidik jari’  kita. Makanya, tulisan setiap orang memiliki keunikan. Masalahnya,  banyak orang yang tergoda untuk meniru tulisan orang lain. Tidak perlu  takut keunikan Anda akan ditolak oleh penerbit atau media cetak. Memang,  banyak penerbit buku atau koran yang belum menghargai keunikan seorang  penulis. Mereka masih terkungkung oleh pakem dan selera pasar, bahkan  cenderung lalai terhadap aspek originalitasnya. Jadi, tidak heran jika  ada penerbit buku besar dan koran terkenal yang kecolongan menerbitkan  ‘karya tulis’ bagus yang belakangan diketahui sebagai hasil jiplakan.  Bagi penulis yang baik, sikap penerbit seperti itu sangat mengesalkan.  Tetapi sekarang, begitu banyak alternatif media yang bersedia menerima  keunikan tulisan Anda. So, bangunlah keunikan tulisan Anda melampaui  pakem-pakem yang mengungkung dunia penerbitan umum. Karena dengan  keunikan itu, Anda benar-benar memberi ‘nilai tambah’ kepada dunia.  Bukan sekedar memenuhi semesta dengan sesuatu yang itu-itu saja. 
3.      Bangunlah kredibilitas pribadi.  Bagi seorang penulis, kredibilitas itu boleh dibilang segala-galanya.  Tanpa kredibilitas pribadi, harga diri seorang penulis menjadi sangat  rendah sekali. Bagaimana cara seorang penulis membangun kredibilitasnya?  Dengan tidak menjiplak tulisan orang lain. Ada professor yang  diberhentikan dari institusi pendidikan bergengsi tempatnya memberi  kuliah. Ada Doctor dari perguruan tinggi beken yang dicabut gelarnya.  Ada pula pengarang yang dituntut karena melanggar hak cipta. Semua hal  yang saya sebutkan ini terjadi karena orang-orang ini terbukti menjadi  plagiator tulisan  orang lain. Para penjiplak sering mengira bahwa kebiasaan buruknya  tidak akan ketahuan. Mereka keliru. Saya mengetahui jika beberapa  tulisan saya dijiplak oleh orang lain, lalu diklaim seolah itu tulisan  mereka. Kemudian jiplakan itu dimuat di berbagai media bahkan dalam buku  yang dicetak secara profesional. Dari mana saya tahu soal itu? Sebagian  besar diketahui karena ada sahabat-sahabat saya yang memberi tahu. “Kok  ini mirip sekali dengan tulisanmu ya?” Begitu ketahuan suka menjiplak,  kredibilitas seseorang langsung jatuh tersungkur. Bisakah Anda  membayangkan; betapa hancurnya kredibilitas diri Anda jika sampai  ketahuan Anda itu seorang penjiplak tulisan orang lain? Maka bangunlah  kredibilitas Anda. Dan jagalah terus agar tidak ternoda.
4.      Tulislah, maka jadilah dia sebuah tulisan.  Bagaimana  cara membuat sebuah tulisan? Gampang; tulislah. Sibukkan jemari tangan  Anda untuk menulis. Maka otak Anda sudah tidak lagi disibukkan oleh  kebingungan tentang apa yang akan Anda tulis. Menulis apa? Apapun yang  Anda ingin tulis. Pokoknya ya tulis saja. Tentang kucing Anda. Tentang  sepatu pink Anda. Tentang cinta Anda. Tentang kambing Anda. Tentang,  apapun. Bukankah belum ada orang yang menulis tentang semua itu? Hmmh,  tulisan Anda dijamin orisinil deh. Kalau ikut kursus menulis, boleh  tidak? Oh, boleh  saja. Jika Anda menilai itu akan membantu Anda untuk menjadi seorang  penulis yang lebih baik. Tetapi, seperti belajar bahasa Inggris; Anda  tidak akan menjadi pintar hanya dengan mengikuti kelas kursusnya. Anda  harus mempraktekannya, bukan? So, jika Anda ingin mengetahui dan  mengadopsi ilmu menulis saya, silakan ikuti. Ilmu menulis saya hanya  satu kok, yaitu: Tulislah.
5.      Panjangkanlah Umurmu.  Orang yang panjang umur itu bukanlah mereka yang usianya mencapai  ratusan tahun. Melainkan mereka yang meninggalkan sesuatu bagi dunia  yang pernah ditinggalinya. Orang itu akan tetap dikenal setelah  kematiannya selama peninggalannya masih dikenal orang. Anda meninggalkan  apa? Perusahaan. Tanah. Rumah. Emas. Deposito. Itu bagus. Saya sih  belum bisa meninggalkan semuanya itu. Selain butuh biaya besar, juga  rentan habis dalam sekejap mata. Ada pula yang meninggalkan  kepahlawanannya. Tapi saya juga tidak tahu bagaimana menjadi pahlawan di  zaman ini. Tidak semua orang bisa memberikan  peninggalan serupa itu. Tapi, mungkin kita semua bisa meninggalkan  sesuatu lewat tulisan yang pernah kita buat. Berapa banyak nama yang  Anda kenal, namun tidak pernah bertemu orangnya? Anda hanya mengenalnya  lewat tulisan-tulisan yang menginspirasinya. Beberapa nama itu sudah  pada meninggal. Tapi masih sering disebut-sebut di ruang kelas atau di  forum-forum khusus. Namanya mungkin sudah tidak lagi disebut. Tapi ilmu  yang pernah ditebarkannya menjadi bagian dari kehidupan seseorang. Maka  tulislah tentang sesuatu yang bernilai dari dalam diri Anda. Dan biarkan  orang lain menikmatinya, lalu mengambil hikmah darinya. Dan  menjadikannya bagian positif dalam kehidupannya. Semoga pesan, semangat,  dan nilai-nilai yang Anda tebarkan menjadi sarana untuk memanjangkan  umur Anda.
Di zaman  ketika manusia belum mengenal tulisan, mereka bersusah payah  mendokumentasikan sejarahnya dalam gambar dan simbol. Di zaman ketika  kita sudah mahir menulis, mengapa kita tiba-tiba kebingungan harus  menulis apa. Ayo, menulislah. Karena anak buah Anda membutuhkan  inspirasi dari atasannya yang jarang bisa bertatap muka. Tulislah,  karena ilmu Anda dibutuhkan orang lain. Tulislah karena seseorang  membutuhkan inspirasi dari Anda. Tulislah. Karena bahkan Tuhan pun  menuliskan semua tindakan dan perbuatan kita. Maka menulis, bisa  dilakukan sambil berbenah diri.
Mari Berbagi Semangat!
Penulis buku ”Natural Intelligence Leadership” (Tahap editing di penerbit)
Catatan Kaki:
Jika Anda mulai menulis, pastikan tulisan itu mewakili keunikan kepribadian Anda.
Silakan  di-share jika naskah ini Anda nilai bermanfaat bagi yang lain, langsung  saja; tidak usah minta izin dulu. Tapi tolong, jangan diklaim sebagai  tulisan Anda sendiri supaya pahala Anda tidak berkurang karenanya. 
Rabu, 2 November, 2011 22:43
Tidak ada komentar:
Posting Komentar