Senin, 28 November 2011

Opini & Diskusi: "Film My Name is Khan"

OPINI:


1.  Fandi Baadillah:


Dapat pelajaran banyak dari "My name is Khan"

#1 autisme butuh perhatian & kasih sayang
#2 Kasih sayang antar umat manusia adalah wajib tanpa membedakan status, agama, ras, jenis kelamin.

All that we need "World peace to be united in humanism"

* Point apa yang dapat anda sekalian tangkap dari film ini?
Sugeng Rahayu,
Minggu, 6 November, 2011 07:22
================== =====

DISKUSI:


2.  Liman pap:


Di AS, siapa saja penganut agama minoritas dapat melaksanakan ibadahnya dengan aman dan bebas. Di sebuah halaman restoran, Khan dapat dengan mudah sholat tanpa harus minta izin.



Liman
Minggu, 6 November, 2011 07:57
============== =========

3.  Bia Ganefia:


Sharing dari saya:

  1. Keyakinan terhadap agamanya dan toleransi terhadap manusia yang lain tanpa memandang agama (bisa jadi karena autis), yang dikerjakannya hanyalah mewujudkan kasih sayang yang diajarkan agamanya (Islam)
  2. Kita harus mempelajari perilaku autis, karena justru orang-orang autis adalah orang yang diberi berkah di sisi yang lain. Mereka fokus dengan keinginannya, yang tidak bisa dilakukan orang normal, bisa diwujudkan oleh orang autis
  3. Menurut saya, orang-orang autis termasuk ahli surga, karena kepolosan / ketulusan / kelurusan pikirannya.

Salam,
Bia Ganefia
Minggu, 6 November, 2011 08:04
================== =====

4. Haddy Permadi:


Itu kan film
Faktanya? Membuat mesjid harus pake ijin
Membuat masjid, selalu dicurigai

Sholat sendirian di halaman restaurant tentu beda dg kegiatan keagamaan ramai2 di atas trotoar jalan, bukan?

Sholat tdk pakai suara, sementara ibadah lain di trotoar jalan yg sering dilakukan di Indonesia, jelas2 mengeluarkan suara dan bikin macet jalan

Salam,

Haddy Permadi
Minggu, 6 November, 2011 08:16
================== =====

5. Liman pap:


Karena di dalam tanah dan gedung sendiri, milik pribadi tidak diizinkan sembahyang, terpaksa ke pinggir jalan bukan. Padahal sudah ada putusan hukum MA. Celaka bukan?

Jadi yang baik baik dicontoh, yang tidak baik jangan dicontoh. Apakah di film Indonesia ada film yang menceritakan tentang seorang jemaat yang beribadah di pinggir jalan?



Liman
Minggu, 6 November, 2011 09:02
============= ==========

6.  Jusep Kesuma/Simanjuntak79:


Maaf mod,

Koq feeling saya thread ini akan menjurus ke sara ya?

No comment deh..
Yang jelas film My Name is Khan mengajarkan utk toleransi dan don't judge the book by its cover..

Saya akan merasa sangat prihatin jika thread yang dimulai dengan baik akan menjurus ke Sara..

Pareng, tabik..ngapunten..

Regards
Jusep Kesuma
Minggu, 6 November, 2011 09:43
=================== ====

7. Rara Marulent:


Setuju ibadah di trotoar bikin macet. Ibadah juga tidak boleh membuat bising. Tapi biasanya yang bikin bising suara dari mesjid. Bila hanya suara azan dan suara lonceng gereja saya suka dengarnya.
SARA tidak ya?
Teman saya ada yang berpendapat: Suku dan ras tidak boleh diungkit2 karena setiap manusia tidak bisa memilih mau terlahir sebagai suku dan ras apa sedangkan agama boleh diperdebatkan karena semua orang bebas memilih agamanya. Bagaimana menurut rekan2?

Rara
Minggu, 6 November, 2011 10:28
=================== ====

8.  Don4friends:


Sebagai org bisnis, yg saya lihat sih:
1. Bollywood memang luar biasa, sudah berhasil berdiri tegak mensejajarkan diri dengan hollywood, fyi my name is khan bukan satu-satunya film bollywood yang mengangkat tema 911, hebatnya justru indonesia dan malaysia yg banyak kena dampak malah tidak terpikir membuat tema yg universal spt itu untuk digarap sebagai film internasional

2. Org india memang sangat mendukung produksi bollywood, dimanapun mereka berada menonton bollywood movies hukumnya wajib, biarpun sebagian cerita filmnya juga gak bagus bagus amat (bahkan seperti pengulangan film terdahulu), bandingkan dgn org indonesia yg cuma senang mengkritik tapi kalau ada film indonesia yg bagus juga tidak mau nonton, contohnya film berbagi suami yang menurut saya cukup bagus baik dari cerita, akting maupun sinematografinya (dan mendapat pujian di festival film internasional), toh tidak sampai meledak.

3. India sangat hebat dalam memfokuskan diri untuk meraih pasar, mereka menciptakan icon untuk negerinya sendiri. IT dan bollywood menjadi mercusuarnya untuk terkenal. Bandingkan lagi dengan indonesia yg begitu lambat bereaksi dan sampai sekarang juga tidak jelas bagaimana pemerintah melakukan dukungan atas terpilihnya rendang dan nasi goreng menjadi makan paling terkenal sedunia versi CNN. Apakah perbankan indonesia dan pemerintah indonesia melakukan dukungan besar-besaran bagi semua orang indonesia yang mau membuka restoran di seluruh negara di dunia ini, khususnya yang menggunakan rendang dan nasi goreng sebagai icon? Yang saya lihat hanya KBRI sesekali bikin acara festival makanan, tapi tidak ada dukungan nyata dr pihak swasta maupun pemerintah dalam negeri. harusnya dari pada mengirim tki dan tkw terus untuk disiksa di negara lain, kenapa tidak memberikan penawaran besar-besaran di dalam negeri bagi orang indonesia yang 'jago memasak rendang dan nasi goreng' untuk mendapatkan dana, pelatihan dan bantuan teknis untuk membuka restoran di luar negeri, terutama negara-negara yang belum banyak restoran indonesia nya? Kita kurang menghargai produk produk indonesia yang luar biasa ini..... Justru orang lain yg lebih menghargainya......
Minggu, 6 November, 2011 16:40
=================== ====

9.  Haddy Permadi:


Kalo masalah itu, selama ini, sblm rumah ibadah itu dibangun lalu disegel,, apakah mereka tidak beribadah?
Setau saya, mereka berinadah sesuai dg apa istilahnya, saya tidak tau
Tp saya contohkan
Tetangga saya bnyk yg tiap minggu beribadah ke rumah ibadah yang jauh dari rumah, pdhl di dekat rumah ada rumah ibadah yg kosong
Kenepa? Krn tetangga2 saya itu tercatat sebagai jemaat di rumah ibadah yg jauh itu dan tidak bisa di rumah ibadah yg dekat

Analogi nya, si jemaat yg suka di trotoar itu tentunya selama ini juga beribadah. Hanya mau membangun tempat baru, untuk menggiring domba ke kandang gembala baru.pdhl si 'domba' sdh sdh punya "kandang' sendiri dianggapnya masih 'tersesatk
Itu yg saya ga suka

Saya masih ingat juga. Kenapa di Bdg pernah terjadi rebutan rumah ibadah? Kenapa tdk ibadah sama2 saja? Sampai ada jemaat yg dilarang masuk dan beribadah, pdhl notabene, 'gembala' nya sama
Salam,

Haddy Permadi
Minggu, 6 November, 2011 16:49
==================== ===


BERSAMBUNG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar