Selasa, 28 Juni 2011

Politik Ideologi

Oleh: Ratmaya Urip


Dear All,

Bicara masalah pertentangan ideologi yang terjadi di masa lalu, saat ini tinggal sejarah. Mengapa tinggal sejarah? Ya karena saat ini seluruh kekuatan sosial politik berideologi pada uang dan pragmatisme, serta koncoisme, golonganisme, dan individualisme.

Politik ideologi yang menjunjung tinggi pada idealisme, kini tinggal kenangan.

Terus terang saya rindu pada friksi ideologis di masa lalu krn meskipun saya dibesarkan di lingkungan militer, saya selalu melihat persoalan bukan pada subyek atau siapanya, namun pada obyek atau apanya.

Pada apa yg disampaikan dan dikerjakan, bukan pada siapa yang menyampaikan atau mengerjakan.

Memang friksi ideologis khususnya di masa lalu, banyak bermuara pada kekejaman dan pembantaian, daripada politik uang yang terjadi saat ini. Karena rendahnya kedewasaan berpolitik dan belum hidupnya demokrasi di masa itu. Namun perlu dicatat, bahwa politik ideologi sulit dibeli dengan uang, karena militansi yg tinggi yang ada dalam politik ideologi sulit ditembak dengan uang.

Rindu saya pada politik ideologi pada era ini adalah kerinduan pada hasrat yang menggebu untuk tercapainya kesejahteraan dan kemakmuran bangsa dengan militansi yang tinggi yang dapat dicapai tidak harus selalu dengan uang atau materialisme absolut.

Tapi rasanya itu kini semua tinggal mimpi, karena materialisme absolut telah meracuni bangsa ini, sehingga ketidakpercayaan yg akut antar-anak bangsa telah membuat bangsa ini semakin tercabik-cabik. Fragmentasinya bukan krn ideologi, namun karena uang.

Sekarang setiap komponen dan eksponen bangsa selalu melihat SIAPA (yg punya uang), bukan pada APA (yg telah dikontribusikan dalam pencapaian kesejahteraan dan kemakmuran bangsa).

Demokrasi yang tumbuh subur dengan santun ditambah politik ideologi yang penuh idealisme mungkin hanya mimpi, karena kekuasaan materialisme yg egois, telah menyandera bangsa ini menjadi bangsa konsumtif, yang selalu tergantung, dan sulit untuk produktif dan inovatif.

Selama bangsa ini dikendalikan hanya oleh politisi, bukan oleh negarawan, maka mimpi-mimpi kemakmuran dan kesejahteraan bangsa akan semakin melelapkan tidur yg sulit dibangunkan.

Wass. WW


Ratmaya Urip

Tidak ada komentar:

Posting Komentar