Sabtu, 21 Mei 2011

Bunga Rampai Artikel: M. Agus Syafii

1. Anugerah yang Terindah


Mengapa Allah memberikan kita cobaan hidup yang datangnya bertubi-tubi? Karena itu adalah wujud anugerah yang terindah dari Allah untuk kita agar kita lebih bersabar dalam hidup ini. Sabar adalah satu kata yang mudah diucapkan namun sulit untuk dilakukan karena membutuhkan latihan terus menerus. Banyak orang yang jatuh terpuruk dan tidak dapat bangkit lagi karena tidak mampu bersabar dalam menghadapi cobaan hidup maupun menanti ridha Allah. Namun bila kita bisa bersabar maka banyak rahmat & nikmat Allah yang akan kita terima.

Itulah yang juga dialami oleh pasangan suami istri. Malam itu di Rumah Amalia. Suaminya bertutur, bahwa di dalam mengarungi kehidupan bahtera keluarga mengalami cobaan yang bertubi-tubi. Cobaan besar yang pertama dalam keluarganya disaat usahanya berkembang pesat, dua kontainer bahan celana jin miliknya dirampok di jalan dan tidak kembali, perusahaannya jatuh bangkrut.  Mengalami kerugiaan milyaran rupiah. Mereka menjual semua yang menjadi milik mereka untuk membayar hutang. Sampai rumahpun dijualnya. Kemudian tinggal di rumah kontrakan. Baginya, istri & anaknya, tidak mudah melewati kondisi seperti itu sebab selama ini mereka hidup dalam kecukupan, tidak pernah kekurangan.

Pasangan suami istri ditengah keterpurukan, belum sempat untuk bangkit memulihkan kembali. Cobaan kedua hadir menyapa. Satu-satunya putra yang disayangi selain cerdas dan sholeh selalu menjadi kebanggaan bagi keluarga meninggal dunia dalam usia menginjak remaja karena kecelakaan. Air matanya mengalir membasahi pipi. Isak tangis terdengar. 'Ya Allah, begitu besar kasih sayangMu kepada kami.' Tutur sang istri mengenang putra yang disayanginya, ucapan itu terdengar begitu sangat mengiris hati. Merasakan bagai perihnya luka. Sebuah luka yang tersayat, menanggung derita, kehilangan putra yang begitu teramat disayanginya. Ditengah badai kehidupan sedemikian kuat kesabaran pasangan suami istri dapat memikul beban begitu sangat berat. Tak membuatnya menjadi surut dan menjauh dari Allah, malah semakin mendekatkan diri kepada Allah. Wajahnya nampak penuh keikhlasan dan kesabaran, memancarkan cahaya keimanan yang ada di dalam hati. Cobaan yang datang bertubi-tubi telah melatih kesabaran mereka dan kesabaran itu telah menghadirkan kebahagiaan di dalam kehidupan keluarganya.

'Apa yang disisimu akan lenyap dan apa yang ada disisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.' (QS. an-Nahl : 96).

Wassalam,

M. Agus Syafii

************************************

2.  Selamat Dari Musibah

Entahlah bagaimana rasanya bila kehidupan ditengah keluarga yang sedang bahagia tiba-tiba musibah datang menghempasnya. Musibah datang bertubi-tubi.Terasa perih, hatipun bertanya, Mengapa semua ini harus terjadi Ya Allah? Itulah yang dialami seorang bapak, ketika dirinya hendak berangkat kerja,  istrinya terkena stroke, tidak tahu apa yang harus dilakukan hanya bisa pasrah dan berserah diri pada Sang Khaliq.  Peran ganda kepala rumah tangga dan sebagai pengurus rumah tangga dikerjakan semuanya.

Sejak istrinya sakit, dulunya yang biasa kini menjadi masalah pelik. Dirinya bekerja sebagai karyawan swasta dan istrinya membantu dengan usaha warung makan.  Ketika sang istri jatuh sakit kondisi ekonomi keluarga menjadi beban yang berat. Kehidupan keluarganya hanya mengandalkan gajinya. Awalnya bisa melewatinya, menginjak beberapa bulan kemudian dirinya panik,  tak tahu apa yang harus lakukan, Listrik belum terbayar dua bulan, anaknya yang SMA nggak mau sekolah karena SPP belum terbayar. Cobaan itu cukup membuatnya lemah dan tak berdaya, orang yang mendampingi hidupnya sedang terbaring sakit. Ditengah kegalauan hati, Air matanya habis terkuras, tidak lagi sanggup untuk berpikir bagaimana harus menjalani kehidupan disaat bersamaan dirinya malah kehilangan pekerjaan. Terasa lengkap sudah kemalangan yang dirasakannya.  Ditengah keterpurukan beliau teringat keutamaan shodaqoh, maka ia berkenan untuk bershodaqoh ke Rumah Amalia agar Allah menyelamatkan keluarganya.

Keesokan harinya, ada seorang bekas karyawan warung makan milik istrinya yang datang, dia  menganjurkan untuk membuka kembali warung makan. Sungguh tidak menyangka, ditengah himpitan hidup, Allah memberikan jalan keluar yang begitu indah tanpa diduga. Warung makan dibuka kembali, banyak karyawan yang bersedia membantu sampai usahanya berjalan dengan baik. Pelanggannya yang dulu kehilangan telah kembali sampai usaha warung makan berkembang pesat. Disaat bersamaan kondisi kesehatan istrinya telah pulih kembali. 'Allah mengabulkan doa kami, istri saya  disembuhkan dan Allah melimpahkan rizki penuh berkah yang menyelamatkan keluarga kami dari dari kehancuran.' tuturnya.

'Tidak ada satupun musibah yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatunya.' (QS. at-Taghaabun : 11).

Wassalam,

M. Agus Syafii

Senin, 16 Mei, 2011 20:03
******************************

Tidak ada komentar:

Posting Komentar