Senin, 23 Mei 2011

Sekali Lagi Puisi mBeling: NEGERI BIRAHI

Negeri Birahi
(Refleksi Hari Kebangkitan Nasional)
Oleh: Ratmaya Urip


Tatkala negeri sedang disandera birahi
Maka yang lahir adalah libido kuasa dan nafsu duniawi
Untuk selalu korupsi dan memasung kreasi
Menyisakan sampah ‘tuk menjadi sumpah serapah
Silang pendapat dan omong kosong tak ada arah apalagi denah
Menggoyang  kursi ‘tuk selalu goyah
Meski tak ada yang mau menyerah kalah
Apalagi pasrah

Tatkala hati anak negeri tengah dilibas hakikinya sepi
Di belantara caci maki yang membahana dari para wakilnya
Yang tak bisa diseruak meski sejenak
Maka yang hadir hanyalah dukana
Melamun tentang cara mencabut papa merajut kuasa
Tentang hidup bergelimang harta, wanita dan tahta
Meski semua itu baka
Yang enggan bertabik pada fana
Dalam rimbunnya belantara jelata yang renta
Jelata yang tak berkesempatan ‘tuk menabung  asa apalagi menggapai cita

Tatkala benak negeri tengah dikoyak mimpi
Maka yang ada hanyalah omong kosong tentang damai, adil dan makmurnya negeri
Atau kidung tentang negeri gemah ripah loh jinawi

Sementara jika hati negeri sedang dijajah libido
Maka kehendak hanyalah mengusung celoteh menco atau beo

Hari-hari yang menapaki warsa kini menggelegarkan maki-maki
Yang penuh amarah dan benci
Sumpah serapah tak ada henti
Saling jegal membenarkan diri
Meski semua tak ada yang dapat dimengerti
Karena memang tak ada arti apalagi hakiki

Birahi kuasa, libido tahta, mewabah di era reformasi
Mata air bagi suburnya perilaku tak terpuji
Dan bagi matinya nurani dan harga diri
Karena telah menafikan jalan Illahi

Kursi tinggi dan birahi di seluruh ranah negeri
Telah menolak santun  dan rendah hati  ‘tuk dibagi
Kecuali korupsi yang tergopoh ‘tuk dinikmati
Semua mau menangnya sendiri dan menjadi milik pribadi
Itulah negeri yang sedang birahi

Semua seolah mengatasnamakan negeri
Meski ‘ku pasti itu adalah negeri yang ada di perutnya sendiri

= = = = = =
Sidoarjo, 20 Mei 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar