Senin, 23 Mei 2011

Great Manager

Oleh : Rky Refrinal Patiradjawane

James Burke, CEO Johnson & Johnson menceriterakan pengalamannnya pada saat awal bergabung di Johnson & Johnson sebelum menjadi CEO. Ia membuat “prestasi” yang mengesankan ketika ia mengembangkan produk baru. Perusahaan rugi satu juta dolar ! Produk barunya gagal total di pasaran. Ia merasa yakin, bahwa ia akan dipecat.

Pimpinan perusahaan pada waktu itu, Jenderal Johnson, memanggilnya dan berkata,” Saya tahu anda kehilangan satu juta dolar, karena produk itu”. “Ya pak, itu benar” jawab Burke. Kemudian Jenderal Johnson bangkit dari duduknya dan menyalaminya, seraya berkata , “ Saya hanya ingin mengucapkan selamat. Bisnis penuh dengan pengambilan keputusan, dan jika anda tidak membuat kesalahan anda tidak pernah gagal.” Dia kemudian mengatakan lebih lanjut kepada Burke, bahwa pekerjaan yang paling sulit yang pernah dialaminya adalah menyuruh orang membuat keputusan. Ia menambahkan , jika Burke mengulangi kesalahan yang sama tentu saj ia akan memecatnya. Kemudian ia berkata, “ Saya berharap anda membuat lebih banyak keputusan lagi, dan nanti anda menemukan, bahwa lebih banyak kegagalan dibanding sukses”.

Cerita di atas menggambarkan salah satu peran manajer yang sangat sulit adalah peran sebagai pengambil keputusan. Orang-orang yang menyadari bahwa mengambil keputusan merupakan peran yang diembannya akan menapak karir lebih tinggi.

Peran pengambil keputusan yang harus diemban seorang manajer mempunyai beberapa aspek. Pertama adalah peran sebagi entrepreneur, yang mencari peluang dan inisiator untuk memulai program-program yang memberikan dampak perubahn positif bagi perusahaan. Kedua, adalah peran sebagai disturbance handler, yang bertanggungjawab untuk melakukan tindakan koreksi pada saat perusahaan mengalami kesulitan, terutama dalam kondisi kritis dan tak terduga. Hal ini dilakukan Burke ketika Johnson & Johnson menghadapi krisis dalam tragedi Tylenol beracun. Ketiga, peran sebagai resources allocator, yang bertanggungjawab mengalokasikan sumber daya untuk berbagi kepentingan. Keempat, perannya sebagai negosiator, yang bertanggungjawab untuk mewakili perusahaan dalam berbagai proses negosiasi, baik dalam kaitannya dengan karyawan internal maupun dalam suatu negosiasi antar organisasi.

Peran lain dari seorang manajer adalah peran interpersonal dan peran informasional. Dalam peran interpersonal meliputi peran sebagai figurehead, sebagai leader, dan sebagai liasion. Peran sebagai figurehead menempatkannya sebagai pemimpin simbolis yang mewakili perusahaan dalam acara-acara resmi, sosial, dan legal. Peran sebagai leader mengharuskannya untuk memimpin, mengarahkan, dan memotivasi bawahan. Sedangkan perannya sebagai liaison menuntutnya untuk membentuk jejaring (network) dengan pihak internal, maupun ekstrenal organisasi.

Peran informasional mensyaratkan manajer untuk melaksanakan tiga fungsi yaitu memantau (monitoring), disseminator, dan spokesperson. Dalam monitoring manajerdiharapkan untukmereview informasi dari kalangan internal maupun eksternal. Sebagai disseminator, manajer wajib untuk mendistribusikan informasi dari pihak eksternal maupun dari level manajemen yang lebih tinggi. Di samping itu manajer juga harus bertindak sebagai sopekes person yang menyampaikan informasi kepada pihak di luar perusahaan.

Berbagai peran untuk manajer di atas, tampaknya tidak mungkin dituangkan dalam job description. Tetapi peran tersebut harus tetap diemban dengan baik, sehingga dibutuhkan penghayatan peran (role awareness).

Open your hands, open your eyes, open your mind and open your hearts

RKY REFRINAL PATIRADJAWANE
First Indonesia Consulting

Tidak ada komentar:

Posting Komentar