Minggu, 24 Juli 2011

Bunga Rampai Artkel: Muhamad Agus Syafii

1.  Keajaiban Doa, Selamatkan Usaha & Keluarga Dari Kehancuran


Sebagai seorang pengusaha yang cukup sukses dengan peternakan yang cukup luas dan kambingnya ribuan, setiap hari mobil pengangkut kambing datang silih berganti keluar masuk kandang, uang setoran mengalir deras ke kantongnya. Sampai satu hari tiba-tiba ratusan kambingnya mati mendadak bahkan akhirny ludes dijual murah sampai tak tersisa. Bagai dihempas gelombang badai tsunami tak tersisa masa kejayaan usahanya. Uang yang berlimpah tidak menyiagakan masa depan bagi keluarganya. Bahkan rumahpun hilang lenyap disita oleh bank. Air mata mengalir menggenangi pipinya.

Bersamaan dengan itu istrinya pun terkena sakit tumor yang oleh dokter diharuskan untuk operasi, untuk melanjutkan hidupnya dan keluarganya lalu kerja serabutan dengan sisa sedikit tabungan. Dihempasnya cobaan bertubi-tubi tersadar betapa dirinya selama ini telah jauh dari Allah. Nikmat yang begitu melimpah hampir tidak pernah disyukurinya. Setiap kali istri mengingatkan sholat selalu malah disikapi dengan marah. Zakat dan shodaqoh tidak pernah dilakukannya. Uangnya dihamburkan untuk menuruti hobi dan kegemarannya bisa sampai puluhan juta.

Perasaan marah, kecewa, malu sekaligus takut dan khawatir nasib anak dan istrinya menyergap relung hatinya yang paling dalam. "Ya Allah, ampunilah dosa-dosa hambaMu ini.." ucapnya ditengah perih sakitnya hati yang dirasakan. Pernah saking tidak kuasanya menahan stress, pernah mengeloyor ke jalan raya sengaja membiarkan dirinya agar tertabrak bus, untungnya diselamatkan oleh tukang roti keliling. Sopir, kenek dan hampir semua orang yang dijalanan berteriak bahkan ada yang memaki-makinya. Istrinya menangis tersedu-sedu mendengar cerita suaminya sampai seperti keputusasaan yang hampir membuat nyawanya melayang. Sampai kemudian istrinya mengajak sang suami untuk bershodaqoh dan berdoa di Rumah Amalia, meminta kepada Allah agar usaha suaminya bisa bangkit kembali dan kesembuhan istri dari sakit tumornya.

Beberapa hari kemudian datang ayah dan ibu mertuanya menyerahkan separoh dari penjualan rumahnya untuk menjadi modal usaha. Air matanya tak mampu ditahan melihat ayah dan ibu mertuanya dengan tulus mencintai dirinya, istri dan anak-anaknya. Tak kuasa ayah mertua memeluk dirinya menguatkan agar bangkit kembali memulai kembali usaha. Alhamdulillah, usaha itu mulai bangkit kembali. Teman-temannya suplier banyak yang membantunya. Istrinya juga sudah sehat kembali setelah operasi tumornya. Sholat senantiasa dengan tekun dilaksanakan bersama istri dan anak-anaknya. Kehidupan keluarganya begitu sangat membahagiakan dan usahanya juga raih kejayaan. Zakat dan shodaqoh tidak lupa senantiasa ditunaikan agar terhindar dari musibah dan marabahaya bagi dirinya dan keluarganya.
--
'Obatilah orang yang sakit dengan shodaqoh, bentengilah harta kalian dengan zakat dan tolaklah bencana dengan berdoa (HR. Baihaqi).

Wassalam,
M. Agus Syafii

Selasa, 12 Juli, 2011 21:55

======= =====================


2.  Kekasihku, Betapa Bahagianya Aku di Sisimu

By: M. Agus Syafii

Ketika kehidupan dipenuhi dengan cinta dan kasih sayang, terucap dalam sukma. Membisikkan kata mesra kepada orang yang kita cintai, "Kekasihku, betapa bahagianya aku disisimu." Kebahagiaan Itu menimbulkan rasa nyaman dan tenteram dan damai dalam tubuh kita.  Rasa tenteram dan bahagia itu bukanlah sesuatu yang datangnya kebetulan tetapi memang dirancang dan direncanakan oleh Allah dengan sangat matang.  Ketenteraman dan kebahagiaan yang terlahir karena adanya kasih sayang. Perasaan kasih sayang pada suami istri "ditiupkan" oleh Allah ke dalam hati mereka dan itulah bukti betapa Allah sangat berkuasa atas diri kita.

Hari demi hari kita mengarungi mahligai rumah tangga, menebar warna dan semerbak harum mewangi bunga seperti kita pertama kali bertemu dengan orang kita cintai. Begitu terasa indah memandangnya saat ia tertidur, saat tersenyum, marah, tertawa dalam bahagia dan derita membalut keluarga. Terkadang begitu erat menggenggam jemari, akan tetapi tidak jarang terhempas terbawa angin dan derasnya air hujan seperti bah air yang menghantam membuat kita terpisah dan berteduh ditempat yang berbeda berhias fatamorgana. Menari bersama kunang-kunag tanpa cahaya, wajahnya tersamar, terkadang kita tidak mengenalinya lagi, dengan setulus hati kita merawat cinta dan kasih sayang sebagai sebuah anugerah dari Allah.

Maka disaat kita merawat cinta dan kasih sayang yang telah ditiupkan ke dalam sanubari kita, kebahagiaan dan ketenteraman kita akan rasakan. Kitapun mengungkapkan dengan setulus hati, "Sayang, betapa bahagianya aku disisimu" tetapi sebaliknya, bila kita menodainya dengan nafsu amarah maka ketenteraman dan kebahagiaan tidak pernah terwujud. Allah telah memberikan kebun indah dengan berhias aneka warna dan harum mewangi agar kita dapat menciptakan ketenteraman dalam hidup kita.  Selanjutnya kita sendirilah yang diberikan kebebasan mengambil peran dalam upaya meraih ketenteraman tersebut dengan jalan merawat dan tidak menciderai rasa cinta serta kasih sayang. Disaat kita merawat seringkali tangan kita terluka terkena duri. Kalau kita mengerti, kita tidak akan mengeluh disaat kita merawat cinta dan kasih sayang rumah tangga kita sebab kasih sayang Allah menguatkan kita melalui  duri-duri tajam kehidupan, semua itu mengajarkan kita dan melatih kesabaran kita untuk tetap kuat dan kokoh dalam menghadapi masalah.

--
"Dan diantara tanda-tanda kebesaranNya ialah Dia menciptakan pasangan untukmu dari jenismu sendiri agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan Dia jadikan diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir." (QS. ar-Ruum : 21).

Wassalam,
M. Agus Syafii
Rabu, 13 Juli, 2011 04:28

======== =================

3.  Menyembuhkan Hati Yang Perih Terluka

Cinta bukanlah pikiran dan perasan. Cinta bukanlah semata harapan dan keinginan, tetapi cinta adalah sebuah latihan kesabaran, sebab cinta itu memberi, cinta itu berkorban, cinta itu memaafkan. Cinta yang hakiki tidak dilalui dengan riang gembira dan canda tawa namun cinta yang hakiki dilewati dengan peristiwa yang menguras derai air mata, perih dan terluka agar anda mengerti bahwa sesungguh cinta yang hakiki hanyalah cinta kita kepada Allah, Sang Pemilik Kehidupan.  Bagi mereka yang mengejar kebahagiaan dengan berharap akan menemukan cinta yang hakiki cobaan dan ujian yang terberat adalah kehilangan. Kehilangan sesuatu yang berarti tentu saja membuat kita merasa sedih dan berduka. Terlebih kehilangan seseorang yang begitu kita cintai dan kita harapkan, bahkan seluruh hidup kita bergantung kepada kehadirannya, maka rasa perih dan terluka mengiringi kepergiannya teramat dalam dan tidak akan pernah terhapus dari ingatan kita. Setiap benda, peristiwa, jalan yang pernah kita lalui atau hal yang mengingatkan kita kepada orang tersebut membuat perih dan luka hati menganga kembali dan rasa sakit menyayat begitu perih, nyeri.

Kenangan begitu indah, Hidup penuh semerbak harum mewangi bunga, bagai di taman firdausy penuh bunga keindahan tersimpan dalam ingatan kita. Cinta dan kasih sayang, kemesraan, menimbulkan kenangan manis tak terlupakan. Sementara disisi lain kecintaan penuh muatan emosi, pertengkaran, pengkhianatan menimbulkan kebencian yang membakar apapun yang justru dicintainya dan dipujanya. Setiap benda, tempat, peristiwa dengan orang tersebut menimbulkan kenangan pahit, perih dan terluka. Jika terjadi kematian atau perceraian yang terjadi secara tiba-tiba sama sekali tidak diduga dan tidak dikehendakinya biasanya jiwanya memberontak, marah, tidak dapat menerima keadaan yang terjadi akibat ketidakpuasan pihak yang ditinggalkan atau peristiwa yang dalaminya.

Lantas bagaimana menyembuhkan perih dan terluka karena kehilangan orang yang anda cintai akibat kematian atau perceraian? Anda tidak akan pernah mampu melawan setiap bencana, menaklukkan setiap derita, dan mencegah setiap malapetaka dengan kekuatan anda sendiri. Sebab anda adalah makhluk yang lemah. Kita hanya akan mampu menghadapi semua itu dengan baik hanya bila menyerahkan semua perkara kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. "Dan bertawakallah kamu hanya kepada Allah, jika kamu orang-orang yang beriman." (QS. al-Ma'idah : 23). Jadikanlah kalimat "Hasbunallah wa ni'mal wakil" sebagai dzikir yang selalu menyelimuti anda, perih dan terluka dihati anda akan berubah menjadi kebahagiaan untuk meraih cinta yang hakiki yaitu cintanya Allah.

--
Cukuplah Allah menjadi penolong bagi kami dan Dia sebaik-baiknya pelindung. Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia yang besar dari Allah, mereka tidak ditimpa satu bencana dan mereka mengikuti keridhaan Allah. Allah mempunyai karunia yang besar. (QS. ali Imran : 173-174).

Wassalam,
M. Agus Syafii
Rabu, 13 Juli, 2011 21:41

=============== ========

4.  Anak Yang Sholeh Selamatkan Bahtera Rumah Tangga



Kehidupan rumah tangga bagaikan bahtera yang mengarungi samudra yang luas. Terkadang badai dan ombak menghempas bahtera rumah tangga yang membuat bahtera itu menjadi retak. Itulah yang terjadi pada seorang Ibu. Sosoknya sederhana.  Tahapan hidupnya penuh guncangan. Bahtera keluarganya terhempas badai dan gelombang ditengah samudra kehidupan. Dirinya harus berpisah dengan suami yang sangat dicintainya.  Pengorbanan cintanya begitu luar biasa.  Rumah tangga yang dijalin selama sepuluh tahun harus kandas. Dirasakan sebagai pukulan telak. Bersamaan dengan itu jiwanya menginginkan rasa aman dan kesejukan. Dibutuhkan pelabuhan untuk menyandarkan keletihan dan kepiluan jiwa. Ibunya yang dicintainya berpulang ke Rahmatullah. Dia tidak tahu harus apa yang dilakukannya. "Saya yakin ini adalah wujud kasih sayang Allah kepada saya." tuturnya lirih. Airmata berlinang.  Wajahnya tertutupi oleh jilbabnya yang panjang. Angin berhembus menyegarkan seolah membuka pikiran. 

Terdengar suara anak-anak Amalia melantunkan ayat suci al-Quran mengalirkan perasaan sejuk. Kenangan bersama anak-anak dan suaminya hadir kembali dipelupuk matanya. Disaat dirinya membantu anak-anaknya belajar membaca al-Quran dan belajar sholat terasa indahnya. Sementara kini anak-anak semuanya ikut suaminya, hanya yang bungsu ikut bersamanya. Sore itu dirinya meneduhkan hatinya di Rumah Amalia. Sore itu berlalu begitu cepat.


Alhamdulillah, Seminggu kemudian, Allah telah mempertemukan kembali keluarga itu. Suami dan anak-anak menemui dirinya. Berkumpul dalam kebahagiaan keluarga, bersama suami dan anak-anaknya. Dirinya meminta maaf kepada suami dan anak-anaknya. Malah disambut dengan derai air mata. "Abi yang salah terhadap Umi, Abi yang semesti meminta maaf kepada Umi, " tutur suami yang sangat dikasihinya. Malah anak-anaknya yang menyemangati Abi dan Uminya agar hidup rukun kembali. Rasa syukur mereka sebagai orangtua  kepada Allah karena menyatukan dan memberikan semangat agar bersatu justru anak-anaknya. Anak-anak yang sholeh yang berharap kedua orang tua untuk tidak berpisah. Subhanallah..


Wassalam,

M. Agus Syafii


Kamis, 14 Juli, 2011 22:46

========= ===============

5.  Mengubah Derita Menjadi Bahagia
Cobaan yang terberat dalam hidup adalah musibah yang datangnya bertubi-tubi. Tekanan hidup yang begitu teramat berat ada yang malah menjauh dari Allah, membuat hidupnya semakin menderita, jatuh sakit dan terpuruk namun juga banyak malah, mendekatkan diri kepada Allah yang membuat segala musibah dan masalah, mengubah derita menjadi bahagia. Itulah yang dialami seorang bapak ketika yang memiliki usahanya yang bergerak rental mobil sedang mengalami seret bahkan nyaris tidak ada pemasukan, padahal cicilan modal usahanya harus dibayar setiap bulan, malah dikejutkan salah satu mobilnya hilang. 'Astaghfirullah' ucapnya lirih. Rasanya bagaimana bagai dihempas gelombang yang menghantam, membuatnya antara percaya dan tidak percaya sampai tertegun.

Ditengah kebingungannya, tiba-tiba dokter bilang istrinnya harus melahirkan melalui operasi caesar karena tubuh istrinya yang mungil panggulnya dianggap tidak cukup memadai untuk melahirkan secara normal. Kepahitan hidup yang bertubi-tubi yang dihadapinya mencoba instropeksi diri, beliau menyadari sejak lama sudah lama meninggalkan kewajibannya, shodaqohpun tidak pernah dilakukan, menjalankan sholat lima waktu aja hampir tidak pernah dikerjakan, 'hidup kita aja sudah susah, banyak hutang. buat apa shodaqoh?' begitulah katanya setiap kali bila diingatkan istrinya untuk bershodaqoh akibatnya dengan kejadian pahit ini membuat hidupnya menjadi terasa hampa.

Melihat kepanikan dirinya, sang istri menenangkan hatinya agar lebih mendekatkan diri kepada Allah. 'Mungkin juga karena bapak tidak pernah shodaqoh maka Allah menimpakan musibah bertubi-tubi pada keluarga kita.' Ucapan sang istri membuatnya tersentak, 'Iya, musibah ini semua karena aku jauh dari Allah, kufur nikmat, tidak pernah shodaqoh.' tuturnya, air matanya mengalir tanpa terasa, banyak hal anugerah Allah yang dilimpahkan pada dirinya tidak pernah disyukurinya. Tersadar akan hal itulah yang membuat beliau datang ke Rumah Amalia untuk bershodaqoh agar Allah berkenan mengampuni dosa-dosanya dan menjauhkan keluarganya dari segala musibah dan bencana.

Alhamdulillah, ketika persalinan tiba waktunya, istri melahirkan dengan normal tanpa harus operasi caesar, setelah terasa mulas beberapa menit kemudian bayinya lahir dengan selamat, sehat dan normal. Sejak itulah kehidupan rumah tangga lebih mendekatkan diri kepada Allah, banyak keberkahan yang dialaminya. Kemudahan dalam menjalankan usaha rental mobilnya dan keuntungan dari hasil disisihkan untuk shodaqoh. Bahkan tidak segan-segan mobil rentalnya digunakan untuk mengantar tetangga yang sedang sakit tanpa dipungut biaya sepeserpun. Kehidupan keluarga dirasakan lebih indah. Keberkahan demi keberkahan kerap dirasakan. Selain membuat usaha rental mobil bertambah maju, menyelamatkan istri dari operasi caesar, menyehatkan hati, juga tidak kalah penting adalah kebahagiaan bagi keluarganya.

"Musibah yang menimpa seseorang pada keluarga, harta, jiwa, anak dan tetangganya bisa dihilangkan dengan puasa, sholat, sedekah dan amar ma'ruf nahi mungkar." (HR. Bukhari & Muslim).

Wassalam,
M. Agus Syafii
Sabtu, 16 Juli, 2011 20:29
========= ==============

6.   Pelangi di Matamu



"Gugup tak bergerak ada pelangi, di bola matamu, dan memaksa diri, tuk bilang aku sayang padamu" itulah lirik lagu yang dinyanyikan oleh Jamrud, dulu sewaktu saya masih muda senang sekali mendengarkannya. Berikutnya adalah,  apakah anda menemukan pelangi dimata orang yang anda cintai? Disaat hatinya melimpahkan warna warni cinta, anda akan menemukan pelangi di matanya, keceriaan yang membuat hati anda merasa tenteram dan damai. Namun sebaliknya di bola matanya, anda juga bisa menemukan mendung kelabu dengan petir yang menyambar-nyambar jika hatinya penuh dengan muatan kebencian, kemarahan dan kekecewaan.

Mata tidak akan pernah berbohong, ungkapan hati yang tidak terucap dibibir tetapi tatapan mata tidak mampu disembunyikan. Raut wajah yang tanpa ekspresi tetapi sorot mata yang tajam bisa menunjukkan seseorang sedang memendam kemarahan, kekecewaan dan kebencian. Demikian juga orang yang wajah terlihat datar, dengan mata yang sayu tetapi anda akan merasakan gelora cinta dan kasih sayang pada seorang istri atau suami pada tatapan matanya. Itulah mata yang merupakan cermin hati yang bergejolak dan berbolak balik dengan begitu cepat antara rindu dan benci,  cinta dan sebel, sayang dan kemarahan. Disaat lidah tidak mampu mengungkapkan dengan kata-kata, mata memancarkan suasana hati dengan apa adanya, tanpa bisa ditutup-tutupi.

Bila anda tidak akan pernah bisa untuk mengungkapkan isi hati anda betapa cinta dan sayangnya anda kepada pasangan hidup anda atau betapa sayangnya anda terhadap anak-anak, sang buah hati anda namun anda masih memiliki sepasang mata yang indah yang akan mampu untuk mengekspresikan betapa anda mencintai dan menyayanginya dengan setulus hati. Sekalipun satu kata tidak mampu terucap dari bibir anda, yakinlah! pasangan hidup anda mampu melihat pelangi di mata anda, pelangi yang penuh warna warni cinta anda, cermin hati yang memancarkan kemesraan begitu besar kasih sayang anda padanya. Tatapan mesra anda melatih kontak batin seorang suami dengan istri, demikian juga seorang istri dengan suami yang akan mampu mendekatkan hati dan menyatukan jiwa. Taburkan hati istri anda dengan kasih sayang dan rasa cinta yang anda pancarkan dari mata indah yang anda miliki. Hangatkan hatinya yang kering kerontang, sirami dengan air hujan yang menyejukkan ditengah musim kemarau panjang, hiasilah dengan pelangi ditengah awan yang kelabu dengan pandangan mata anda yang memancarkan cahaya cinta dan kasih sayang. Jika memang anda sungguh-sungguh mencintainya maka anda akan menatap dengan cinta dan kasih sayangNya. Cinta dan kasih sayang Allah, Sang Maha Cinta Sejati.

Nah, lakukanlah sekarang juga menatap mata suami anda atau istri anda, temukan pelangi dimatanya dengan menghayati Sabda Rasulullah ini, "Seorang suami apabila memandang istrinya dg kasih sayang & istripun memandang dg kasih sayang maka Allah memandang keduanya dg pandangan kasih sayang. Bila suami memegang telapak tangan istrinya maka dosa-dosa keduanya berguguran dari celah jari-jari tangan keduanya" (HR. Rafi'i).

Wassalam,
M. Agus Syafii
Minggu, 17 Juli, 2011 21:04

====== ===============

7.  Bangkit Dari Keterpurukan, Melangkah Menuju Kebahagiaan

Disaat langit terlihat indah, cahaya matahari pagi bersinar menghangatkan tubuh. hati penuh kedamaian. Wajah berseri-seri menyambut kebahagiaan telah menanti. Tiba-tiba terdengar, Braaakkk!! Badai itu datang menghempas. Tidak pernah diduga dan dibayangkan sebelumnya. Begitulah cobaan hidup menghempas, meluluh lantakkan relung yang paling dalam. Tanpa permisi dan tanpa peduli, apakah siap atau tidak, apakah menerima atau menolak. Membuat hati kita hancur remuk redam dan menggoreskan luka yang teramat pedih. Sampai anda berteriak, "Ya Allah, kenapa aku diuji seberat ini?"
Dalam kesendirian dan kesepian diselimuti oleh kepedihan. Kepedihan yang kehadirannya tidak pernah anda kehendaki namun kemana-mana selalu mengikuti dan menemani diri anda. Dada terasa perih bagai teriris-iris. Tidak lagi mampu berpikir jernih, Apapun yang dirasakan, apapun yang dipandang, didengar semuanya terasa kepedihan. Hempasan cobaan telah membuat tubuh terasa lunglai. Terpuruk dalam lembah hitam, yang terlihat hanya hitam kelam. Di depan, di belakang, di samping yang ada hanyalah gelap gulita. Walau sudah berusaha, berteriak minta tolong, mendorong, menyingkirkan tetap saja gelap gulita sehingga tidak lagi bisa bergerak maju, menatap ke depan dengan baik, tidak lagi mampu berpikir dengan jernih, tidak lagi merasakan apapun, kemudian melemah.
Lantas bagaimana agar keluar dan bangkit dari keterpurukan? Bila anda ditengah keterpurukan, hidup anda terasa gelap gulita dan hitam kelam. Bersyukurlah, musibah dan cobaan yang anda alami ada nikmat ruhani yang Allah berikan agar anda bersabar dan diingatkan untuk kembali kepada Allah. Serahkan semua masalah yang anda hadapi kepada Allah. Cukuplah Allah yang menjadi penolong dan pelindung bagi anda. Ditengah kepedihan yang anda rasakan, hidup seolah gelap gulita dan hitam kelam, selama keimanan masih dihati anda, semua akan dimudahkan dengan pertolongan Allah. Agar bisa menyelamatkan dari keterpurukan semudah seperti yang anda bayangkan, anda butuh kekuatan dan kesabaran untuk melewati kepedihan dan keterpurukan. Semakin banyak orang yang turut serta mendoakan anda, memohonkan kepada Allah agar keluar dari keterpurukan maka Allah akan dengan cepat mengeluarkan anda dari kegelapan, penderitaan dan bangkit dari keterpurukan melangkah  menuju cahaya kebahagiaan, sebagaimana FirmanNya. "Allah pelindung bagi orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya." (QS. al-Baqarah : 257).
Wassalam,
M. Agus Syafii
Selasa, 19 Juli, 2011 21:48
========= ============

8.   Meraih Cinta yang Hakiki

Meraih cinta yang hakiki tidaklah mudah, begitu banyak berbagai peristiwa yang menguras derai air mata, perih dan terluka agar mengerti bahwa sesungguh cinta yang hakiki hanyalah cinta kita kepada Allah. Itulah yang terjadi pada sosok perempuan yang ingin meraih cinta yang hakiki, ia selalu tersenyum namun rapuh. Sekian tahun lalu dirinya berpisah dengan suaminya, tidak pernah dia membayangkan pernikahan itu hancur begitu saja tanpa disadari. Suami terpikat dengan perempuan lain. Disaat dirinya tersadar, semua terlambat, palu telah diketuk dan dia menjalani hari-harinya dengan luka perih dihati, hanya putri yang masih kecil ikut bersamanya. Harta, rumah, deposito bahkan mobil dibawa oleh sang suami.  Derita itu seolah tak ujung, dengan bercucuran air mata dalam kesendirian harus menjaga putrinya yang tengah terbaring lemah di rumah sakit dan ketika putrinya bertanya, 'Ma, ayah mana? Kok nggak nengok putri?' Kata-kata yang keluar dari bibir mungil tak mampu dijawabnya, hanya isak tangis yang terdengar. Setelah sepekan menunggu di Rumah Sakit, dirinya menyaksikan bagaimana putri yang dicintainya menghembuskan napas terakhir. Didekap dalam pelukan. Tak kuasa untuk bisa menahan derita bagaimana harus menjalani hidup.
Sejak itu, dia selalu mengurung diri dalam kamar. Tak peduli siang, malam. Hari terus berlalu, yang ada hanyalah mengusap air mata dalam kesendirian, diam membisu dalam doa. 'Ya Allah, dimanakah Engkau? Kenapa Engkau timpakan ini semua kepadaku?' Dua bulan berlalu begitu cepat, wajahnya terlihat lebih kurus, tanpa makan dan hanya sedikit minum. Mukena yang dipakainya sudah terlihat usang. Bibirnya mengering sudah tidak lagi teringat berapa kali istighfar diucapkan. Memohon ampun kepada Allah. Ditengah kondisi tubuhnya melemah, seorang ibu datang menyuapi dirinya dengan bubur ayam. Kata-katanya begitu menguatkan hati, tidak mampu berkata apa-apa, hanya terisak tangis pilu. Pada saat itulah dirinya belajar untuk menerima realitas hidup. Kedatangan dirinya bersama sahabatnya ke Rumah Amalia untuk bershodaqoh dengan berharap Allah menyembuhkan luka dihatinya.
Dirasakan di dalam hatinya terasa ada kehangatan yang mengalir, memberikan kesejukan dan ketenteraman. Dia tahu, bahwa dirinya tidak sendiri, banyak perempuan yang mengalami seperti dirinya. Dia merasakan luka itu perlahan-lahan sembuh. Berulang kali mengucapkan syukur alhamdulillah, seolah dia mengerti bahwa cinta yang hakiki adalah cintanya kepada Allah, cinta dank asih sayang Allah kepada dirinya begitu melimpah. Hidupnya menjadi terasa manis dan mampu membuatnya tersenyum, kepahitan tidak lagi mampu membuat hatinya terluka. Dirinya tidak lagi terjebak pada masa lalu dan tidak menyesali apa yang telah terjadi. Wajahnya berbinar penuh senyuman. Kebahagiaan itu hadir di Rumah Amalia, dalam hatinya penuh kelimpahan cinta dan kasih sayang Allah.
Wassalam,
M. Agus Syafii
Kamis, 21 Juli, 2011 00:27

========= ==============

9.  Mengatasi Proses Kesedihan

Sumber dari penderitaan manusia adalah kehilangan. Kehilangan harta, kehilangan orang yang dicintai dan kehilangan harapan. Setiap orang yang hidup dalam perkawinan, haruslah mempersiapkan diri, pada suatu hari akan meninggalkan atau ditinggalkan oleh pasangan hidupnya karena kematian atau perceraian. Tidak ada orang yang pernah menginginkan kehilangan orang yang dicintai, apa lagi orang itu adalah pasangan hidupnya dalam mengarungi bahtera rumah tangga karena kehilangan karena kematian atau perceraian merupakan pengalaman paling menghancurkan dan meremukkan hati yang paling dalam. Pola kehidupan berubah secara drastis dan mendadak, atau secara tiba-tiba yang membuat hidup terguncang hebat.  kehilangan orang yang dicintai menimbulkan rasa sakit dan kesedihan.
Perasaan sedih menyebabkan seseorang menjadi lupa diri, Dihadapan siapapun yang ia jumpai menangis dan lupa merawat diri karena terlalu banyak menangis dan tak terurus. Ada juga yang sampai jatuh pingsan atau kemarahan. Begitu banyak kenangan yang indah dan juga kenangan pahit. kenangan tidak selalu sesuatu yang buruk, banyak sekali kenangan yang manis terpatri dalam hati orang yang ditinggalkannya. Sekalipun kenangan manis itu menimbulkan perasaan luka yang dalam, justru kenangan itu sangat bermanfaat dalam proses penyembuhan, karena akrab dengan kenyataan yang terjadi merupakan sesuatu yang penting. Tanpa mengenal dengan apa yang telah terjadi pada masa lalu bagaimana anda dapat mengenal diri anda sendiri? Bagaimana mungkin anda memperbaiki kekurangan dan memanfaatkan kelebihan yang ada pada diri anda jika anda tidak mengetahui  sejauh mana kekurangan dan kelebihan anda? Maka dari itu anda tidak perlu khawatir jika kenangan apapun tetap membuat anda teringat.
Berikutnya, mengingat masa lalu, melihat kebelakang, menyentuh kenangan masa silam, mungkin membuat anda terluka, marah, kecewa, dendam, terharu bangga, penuh kerinduan, tenteram dan penuh cinta serta kasih sayang kemudian anda sedih karena kenyataaan sekarang sudah berbeda. Masih banyak perasaan lain yang membayangi seseorang setiap mengingat peristiwa masa lalu. Semua itu sama sekali bukanlah sesuatu yang salah. Dalam ingatan seseorang selalu tersimpan semua memori atau kenangan mengenai peristiwa yang dialaminya. Tersimpan kesan kenyataan dan berbagai jenis perasaan. Apabila digunakan sebagai kekuatan untuk menatap masa dengan yang lebih baik maka kenangan itu sangat bermanfaat dan yang paling penting, datang dan mendekatkan diri kepada Allah. Curhatlah kepadaNya, Tumpahkan segala isi hati anda dengan mengurai perasaan duka, kecewa, luka perih dihati, ketidakberdayaan, kesedihan, kekecewaan dan harapan. perasaan anda menjadi ringan, tenteram dan tenang karena hanya Allahlah yang mampu mengubah hidup anda yang pahit menjadi manis, penderitaan menjadi kebahagiaan.
"Dan sungguh akan Kami beri cobaan kepadaMu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan 'Inna lillaahi wa innaa ilaihi raajiuun' . (Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepadaNya kami kembali). Mereka itulah yang mendapatkan keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapatkan petunjuk."(QS. al-Baqarah : 155-157).
Wassalam,
M. Agus Syafii
Kamis, 21 Juli, 2011 23:03
=========== ========

10. Penghasilan Berkah, Hidup Menjadi Bahagia

Kehidupan selama berumah tangga selalu saja menghadapi masalah. Diawal pernikahan dengan pekerjaan yang tetap gaji cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga sementara istri juga bekerja. Guncangan hebat itu terjadi, ia kehilangan pekerjaan justru disaat istrinya tengah mengandung. Sampai istri juga harus berhenti bekerja ditengah hamil tua. Ditengah himpitan hidup yang begitu menekan kuat, ia mencoba untuk merintis usaha. Sekalipun omzetnya tidak besar sudah mendapatkan order. Setelah beberapa bulan usahanya berjalan namun  yang dirasakan penghasilannya tidak berkah, selalu habis begitu saja. Sang istri mengingatkan agar tidak terlalu mencintai dunia sehingga melupakan ibadah sholat dan shodaqoh. Peringatan istri membuat hatinya bergetar, membuat bulu kuduknya merinding, teringat hampir saja dirinya tertipu, nyaris usahanya gulung tikar. "Astaghfirullahal adzim" tuturnya lirih.
Dengan tekadnya yang mantap, bersama istri mengunjungi Rumah Amalia, ia dan istri bershodaqoh sebagai rasa cinta dan meraih keridhaan Allah. Sesampai di rumah istrinya tersenyum dan mengatakan, "Makasih ya Mas, aku bahagia Mas sudah mau menjalankan sholat dan menunaikan shodaqoh,"  Wajah istrinya terlihat bahagia, ia merakasan ketenangan yang luar biasa dalam kepasrahan. Sejak itu ia berjanji bahwa hidupnya tidak akan pernah menyia-nyiakan istri dan anak-anaknya serta hidup lebih berguna bagi orang lain. Ditengah kebahagiaan itu terdengar dering hapenya. Suara diujung hapenya mengabarkan penawaran diterima bahkan barang yang belum dikirim, biaya transaksi pembelian sudah ditransfer, dengan spontan ia bersama istrinya sujud syukur, merasakan betapa dahsyatnya kekuatan shodaqoh.
Dari kehilangan pekerjaan, usahanya yang hampir gulung tikar, istrinya jatuh sakit hampir saja membuat dirinya terpuruk dan kini telah menemukan jalan kebahagiaan bersama istri dan anak-anaknya. "Saya dulu, hidup terlalu mengejar dunia. Apapun rizki yang saya terima tidak pernah disyukuri sehingga rizki itu menjadi tidak berkah. Tidak pernah sholat, apa lagi bershodaqoh yang saya anggap hanyalah perbuatan sia-sia." ucapnya. "Sekarang, Masya Allah..saya menemukan keberkahan pada rizki yang saya terima. Sekalipun penghasilan banyak dan pengeluaran juga banyak tapi anak-anak saya sehat, istrinya makin sayang ama suami dan anak-anak dan yang paling penting membuat kami sekeluarga semakin dengan kepada Allah." Itulah kebahagiaan yang dirasakan olehnya pengasilan yang berkah dan keluarga bahagia.
"Barangsiapa yang memenuhi kebutuhan saudaranya maka Allah akan mencukupkan kebutuhannya." (HR. al-Bani dalam Jami as-Saghir : 6708).
Wassalam,
M. Agus Syafii
Jumat, 22 Juli, 2011 21:49
=============== =======

11.  Jodoh Yang Tidak Disangka


Ada seorang gadis yang menangis kepada Allah karena belum menikah, pada saat itu dirinya memohon pada Allah agar memberikan jodoh yang baik dan menjadi imam bagi dirinya, sudah lewat 30 tahun usianya kekhawatiran tentu ada apalagi ia anak yang pertama dan masih memiliki adik, sementara ibunya membesarkan seorang diri. Kesibukannya bekerja, sang ibu selalu mengingatkan kapan dirinya menikah? yang ada hanyalah dijawab dengan tetesan air mata. Gajinya yang lebih dari cukup untuk membiaya sekolah adiknya dan menghidupi sang ibu.

Dengan bertekad untuk bershodaqoh di Rumah Amalia, hanya memohon kepada Allah berkenan memberikan jodoh yang baik oleh Allah. Ia yakin jodoh adalah kehendak Allah dan hanya Allah yang akan memudahkan dan menyegerakan jodoh untuknya. Sebulan kemudian ia menerima karunia Allah dengan tidak disangkanya. Suatu ketika dirinya sedang berada di ruang tunggu dokter untuk periksa kesehatan sambil menunggu giliran. Tiba-tiba ada seorang ikhwan mengajak berkenalan. Dari perkenalan itu ikhwan itu melamar dan mereka menikah. Belakangan ia tahu bahwa suaminya jatuh cinta karena buku yang dibacanya yang berjudul "40 Tanggung Jawab Istri Terhadap Suami." Alasan suaminya sangat sederhana, "Gadis ini belum menjadi seorang istri tetapi sudah berusaha untuk menjadi istri yang baik berarti dia, gadis yang sholehah."

Ajaib, begitulah cara Allah penuh misteri dalam melimpahkan karuniaNya yang indah. Karunia itu hadir disaat kita tidak duga dan ditempat yang tidak disangka, bisa hadir dimana saja dan kapan saja tetapi ada satu yang hal tidak bisa dipungkiri yaitu karunia Allah akan selalu hadir kepada orang yang gemar berbuat baik bagi sesamanya. Sebagaimana Firman Allah, "Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebaikan yang sempurna sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya." (QS. al-Baqarah : 93).

Wassalam,
M. Agus Syafii
Sabtu, 23 Juli, 2011 21:10
===================== =========

Tidak ada komentar:

Posting Komentar