Minggu, 24 Juli 2011

The MONEYnLOVE Inspires 13.07.2011: "Pernikahan adalah Perikatan dan Komitmen"

Oleh:  Freddy Pieloor


Dear Sahabat,

Selamat pagi dan salam sejahtera,

Senang bisa menyapa Anda kembali dalam momen "The MONEYnLOVE Inspires" pada hari Rabu 13 Juli 2011.

Hari ini saya ingin share tema:
"Pernikahan adalah Perikatan & Komitmen".

Pernikahan adalah sebuah tindakan yang "sangat berani" dan "sungguh mulia" dari 2 anak manusia yang bersedia meninggalkan atribut lama dan menanggalkan latar belakang masing2, untuk mengenakan "atribut baru" dan membangun latar depan bersama.

2 kepentingan dicopot sudah, untuk mengedepankan kepentingan institusi yang dibangun bernama KELUARGA.

Sehingga semua perbuatan dan tindakan yang dilakukan oleh 2 anak manusia, harus senantiasa bertujuan dan berhaluan demi Masa Depan Keluarga.

Sudah tidak ada lagi istilah "ini uangku" dan "itu uangmu", tidak ada lagi kamus "uang terpisah", yang tertinggal hanya "INI UANG KITA" dikelola bersama (suami istri) demi Keluarga.

Hati (Love) sudah menyatu, Tubuh (Sex) sudah bersatu, maka Uang-pun (Money) haruslah bersatu dan menyatu pula.

Tidak ada lagi yang "tabu" di antara suami istri, karena semua sudah transparan dan telanjang, termasuk masalah urusan UANG.

Ekonomi dan Uang, pada umumnya yang berlaku di Indonesia dan dunia, bahkan jaman Adam dan Hawa, bahwa sang Lelaki-lah yang "wajib" dan "layak" mencari nafkah dan mencukupkan segala kebutuhan hidup keluarga.

Once seorang Lelaki Sejati berani untuk menjalin hubungan dan membangun mahligai rumah tangga, maka sejak saat itu Lelaki harus menuntaskan Komitmennya untuk menyediakan segala kebutuhan keluarganya.

Lelaki adalah Kepala Rumah Tangga dan Bapak dari anak-anak yang akan dicontoh oleh setiap anaknya.

Ada pengecualian Lelaki tidak mampu melaksanakan tanggung jawab dan komitmennya, bila Lelaki punya cacat tubuh kehilangan penglihatan dan atau pendengaran dan atau tangan dan kaki; dan Lelaki yang mengalami gangguan jiwa (gila) secara klinis dinyatakan oleh dokter yang berwenang.

Namun bila Lelaki mengalami "gangguan mental" dan pola pikir "buruk", terlebih mengidap penyakit malas dan gengsi, maka runtuhlah harga diri hakiki seorang Lelaki Sejati. Dia tidak patut lagi menjadi Teladan bagi anak-anaknya, dan bahkan akan menjadi contoh buruk bagi keluarganya.

Pernikahan adalah Perikatan, dimana seorang Lelaki "mengikatkan" dirinya dengan sadar dan tanpa paksaan, kepada seorang perempuan untuk setia dan memberi kebahagiaan pada pasangannya.
Jadi Lelaki tidak mengikat perempuan sebagai istrinya, melainkan mengikatkan diri sebagai suami sang perempuan.

Begitupun sebaliknya, perempuan mengikatkan dirinya sebagai istri pada seorang Lelaki yang dipilihnya untuk mendampingi dan melindungi dirinya.

Perikatan ini adalah perjanjian yang terjadi hanya pada 2 pihak saja, dan tidak ada klausul atau pasal, yang mencantumkan pihak ke 3, ke 4 atau pihak-pihak lainnya.

Komitmen adalah sebuah tanggung jawab dan konsekuensi yang timbul dari perikatan tersebut. Selayaknya 2 pihak sudah menyadari "tanggung jawab" dan "konsekuensi" yang ada sesaat perikatan tsb terjadi.

Tanggung jawab dan konsekuensi ini akan berlangsung sepanjang perikatan kehidupan pernikahan, hingga maut memisahkan mereka.

So, Pernikahan bukan sekadar peristiwa pesta, punya suami/istri dan anak-anak, melainkan meliputi berbagai problematika, dinamika hingga matematika yang harus diperhitungkan dan dikerjakan hingga tuntas.

-----

Komunikasikan, sepakati dan tindaklanjuti Pernikahan Anda, sebelum, saat, setelah dan selama Pernikahan tersebut berlangsung.

Jadi jangan "bosan" dan "jenuh" untuk selalu dan senantiasa berkomunikasi dengan bicara (jangan pakai telepati, karena pasangan Anda bukan paranormal) dan membangun serta menjaga komitmen bersama.

Demikian dan semoga bermanfaat.



Salam,
Freddy Pieloor
Financial Planning & Marriage Counselor

Selasa, 12 Juli, 2011 19:05

Tidak ada komentar:

Posting Komentar