Minggu, 31 Juli 2011

The MONEYnLOVE Inspires 20 Juli 2011: "Uang Jago Lelaki"

Oleh:  Freddy Pieloor
Dear Sahabat,


Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua.

Apa kabar Anda? Semoga Anda, pasangan dan keluarga dalam keadaan sehat dan bahagia.

Senang bisa menyapa Anda kembali dalam momen inspirasi "The MONEYnLOVE" jilid 20 Juli 2011 hari ini yang bertemakan:

"Uang Jago Lelaki"

Istilah ini sering kita dengar di sela-sela perbicangan para suami kala mereka nangkring di coffee shop.

Uang Jago Lekaki (UJL) adalah dana yang diperuntukkan bagi hiburan atau entertainment diri para suami, yang merupakan pencari nafkah (katanya), karena ada juga para "suami" yang tidak melakukan hal ini.

Lebih banyak UJL tidak dilaporkan kepada pasangan/istri, baik nilainya maupun peruntukkannya.
Sehingga UJL tidak diketahui oleh para istri. UJL gelap.

Sehingga seringkali "pemanfaatan" UJL ini bertendensi negatif dan merusak tatanan dan komitmen suami istri serta keluarga.

Apakah UJL diperbolehkan?
Bila ya, berapa nilai yang pantas?
Lalu, untuk keperluan apa saja yang boleh dilakukan?

Saya percaya, pasti sebagian besar Lelaki, akan menjawab: "BOLEH DONG! Kan gua yang nyari duit! Gua perlu hiburan untuk refreshing!"

Bila jawabannya demikian, hukum keuangan keluarga, dimana posisi suami dan istri adalah equal, dan uang suami dan istri adalah uang bersama, maka bila ada UJL berarti ada UBP (Uang "Betina" Perempuan). Perempuan juga perlu hiburan, karena perempuan juga bekerja di kantor (untuk profesi karyawan) dan di rumah (ibu RT), bahkan ada perempuan dwifungsi (karyawan dan ibu RT).

Sesungguhnya rejeki yang diperoleh lelaki dan atau perempuan sesaat mereka sudah menikah, akan menjadi "Hak Keluarga" dan sudah tidak lagi dimiliki secara pribadi.

Lalu, "UJL" atau "UBP" menurut saya harus dideklarasikan atau disepakati bersama, nilai dan peruntukkannya. Karena uang ini adalah "Uang Kita".

Bila suami ada UJL, maka istri ada UBP. UJL atau UBP, sebaiknya disebut "Uang Saku", uang saku ini hanya diperuntukkan bagi kegiatan yang positip dan membangun.

-----

Saya sering menyaksikan pasangan suami istri dan kadangkala membawa anak-anak mereka, untuk menyegarkan diri di sebuah pijat "SS" atau spa di "NP".

Alangkah indah dan baik, bila aktifitas positip dan berguna bagi tubuh dan pikiran dilakukan bersama. Meningkatkan kualitas hubungan dan harmonisasi suami istri.

So, Uang Saku buat suami atau istri boleh saja, silahkan sepakati, jumlah dan peruntukkannya, lalu laporkan/informasikan kepada pasangan.

Keharmonisan membutuhkan kepercayaan, dan kepercayaan dimulai dari keterbukaan dan perbuatan yang bertanggung jawab.

-----

Demikian dan semoga bermanfaat.


Salam,
Freddy Pieloor
Financial Planner & Marriage Counselor

Selasa, 19 Juli, 2011 19:11

Tidak ada komentar:

Posting Komentar