Minggu, 24 Juli 2011

PERINGATAN

Oleh:  Nugraha Amijaya

audaraku yang budiman,
Semoga cerita ini mampu memberikan pencerahan kepada kita.
*****
Seorang Kepala Proyek mengunjungi lokasi pembangunan gedung pencakar langit. Beliau kagum dengan hasil kerja keras para pekerja, yang tiada lelah berusaha menyelesaikan gedung megah sesuai waktunya. Kehadirannya disambut hangat para mandor dan pekerja.

Ketika memasuki bagian gedung, Kepala proyek tampak mengecek kekuatan kontruksi bangunan yang telah rampung 75%. Di lantai 1, dia menemukan sesuatu yang membahayakan, dia memanggil pekerja yang berada didekatnya untuk memperbaiki area kerja yang tidak aman tersebut.

“Aku mengingatkan ini untuk keselamatan kalian juga”

Di lantai 3, dia menemukan sesuatu yang membahayakan lagi, dia teriak memanggil pekerja untuk memperbaiki area kerja yang tidak aman tersebut. Dan beberapa orang pekerja menghadapnya serta dengan cekatan langsung memperbaikinya.

“Perhatikanlah sekitarmu, apakah kondisi sudah aman untuk dirimu dan orang di sekitarmu sebelum kamu meninggalkan area kerjamu. Jangan sampai kelalaianmu mengakibatkan orang lain menanggung akibatnya. Aku mengingatkan ini untuk keselamatan kalian juga”

Di lantai 9, dia menemukan kembali sesuatu yang membahayakan bagi orang-orang di lantai dasar. Rangka-rangka penopang bangunan yang tidak kuat, tampak bergeser menjadi tidak seimbang dan rentan untuk ambruk, dan beresiko menimpa pekerja di bawah.

Kepala proyek berteriak keras, berusaha memperingatkan pekerja di lantai dasar untuk menjauhi area berbahaya tersebut. Namun para pekerja terlalu asyik dan sibuk dengan pekerjaannya. Suara deru mesin dan kendaraan telah menelan suara teriakan tanda peringatan dari kepala proyek.

Kepala proyek berpikir keras untuk menemukan cara memperingatkan para pekerja agar menjauhi area bahaya. Akhirnya dia memutuskan menjatuhkan koin emas yang dimilikinya, namun pekerja yang menemukan koin itu malah teriak gembira penuh bahagia dan tidak juga menolehkan kepala ke atas, pekerja itu tidak peduli koin itu berasal dari mana, baginya hari itu adalah hari keberuntungannya.

Satu cara telah gagal, kepala proyek kemudian mencoba cara kedua, dia meremas-remas beberapa uang kertas 100 ribuan menjadi bentuk bola-bola kecil dan menjatuhkannya ke lantai dasar, tepat diantara kerumunan para pekerja. Namun pekerja yang menemukan uang kertas tersebut, malah memungutnya dengan perasaan senang dan tidak juga menolehkan kepala ke atas. Mereka berpikir hari itu adalah hari keberuntungannya.

Satu cara lagi telah gagal, kepala proyek akhirnya berusaha mengumpulkan batu-batu kecil yang dia temukan di sekelilingnya. Dan menjatuhkan batu-batu kecil itu kepada para pekerja di lantai dasar. Batu-batu kecil itu menimpa kepala dan badan para pekerja. Dengan perasaan emosi, mereka menolehkan kepala ke atas dan dilihatnya, kepala proyek teriak dan memberi aba-aba kepada para pekerja untuk menjauhi area kerjanya. Tapi mereka kebingungan atas maksud dari kepala proyek, mereka diam tidak mengerti dan saling bertanya satu sama lain.
Tidak lama kemudian, rangka-rangka penopang bangunan ambruk menimpa para pekerja, beberapa pekerja lari berhamburan menyelamatkan diri, namun banyak dari mereka menjadi korban. Dan kepala proyek hanya bisa menatap kejadian tragis tersebut, diam seorang diri.
*****
Salam sukses dan bahagia selalu untuk kita,
Nugraha Amijaya

Kamis, 14 Juli, 2011 03:30

Tidak ada komentar:

Posting Komentar