Hore!
Hari Baru, Teman-teman.
Siapapun.  Dan dalam posisi apapun. Adalah seorang pelayan. Entrepreneur ataupun  profesional, sama-sama berperan sebagai pelayan. Setiap entrepreneur  tentu mempunyai pelanggan yang membeli produk-produk. Apa lagi para  profesional, yang bekerja untuk memastikan agar pelanggan bagi  perusahaan tempatnya bekerja dilayani dengan sebaik-baiknya. Oleh  karenanya, jelas sekali jika tugas melayani itu adalah tanggungjawab  semua orang. Bukan hanya mereka yang bertitel customer service excellence staff saja.
Tapi  bukankah tidak semua orang berhadapan langsung dengan pelanggan? Kan  hanya orang-orang tertentu atau departemen-departemen tertentu saja yang  bertemu dengan pelanggan. Benar, jika definisi bertemu itu adalah  pertemuan langsung dengan pelanggan. Baik pertemuan tatap muka, maupun  melalui pembicaraan via telepon. Namun, tahukah Anda bahwa setiap  karyawan – saya ulang – setiap karyawan di perusahaan sesungguhnya  mengalami ‘pertemuan langsung’ dengan pelanggan? Belum pernah mendengar  soal ini ya? Baiklah. Izinkan saya menjelaskannya lebih lanjut.
Misalkan  saja Anda bekerja di pabrik pembuat sabun. Jika di pabrik itu Anda  bekerja di bagian sales, marketing atau customer service, maka mudah  untuk dipahami jika Anda punya akses untuk bertemu dengan pelanggan.  Tapi, bagaimana proses ‘bertemunya’ Anda dengan pelanggan itu jika Anda  bekerja di bagian produksi? 
Sederhana saja. Pertemuan Anda dengan pelanggan diwakili oleh produk yang Anda buat. Ketika pelanggan  menggunakan  sabun yang Anda buat itu, maka saat itulah Anda bertemu dengan  pelanggan. Mereka bisa merasakan seberapa bagusnya kehadiran Anda selama  bekerja di pabrik pembuat sabun itu. Kok bisa? Bisa karena kualitas  kerja Anda tercermin langsung pada kualitas produk yang Anda buat. Jika  pelanggan Anda puas dengan kualitas produk yang Anda buat itu, maka  disadari atau tidak; mereka tahu jika Anda bekerja dengan sangat baik.  Namun, jika produk yang Anda buat itu buruk, maka mereka juga tahu jika  Anda bekerja dengan buruk.
Membuat  sabun bagi Anda seperti sedang memilih duta besar untuk mewakili  kehadiran Anda di hadapan pelanggan. Jika di pabrik itu Anda bekerja  sebaik-baiknya. Berhati-hati. Memastikan kualitas sabun itu bagus. Maka  sesungguhnya Anda sedang memilih delegasi terbaik yang akan mewakili  Anda dalam melayani pelanggan itu. Sebaliknya, jika Anda bekerja  asal-asalan saja. Atau berprinsip – halah cuman sabun aja kok -… maka  Anda akan menghasilkan produk yang kurang bagus. Sehingga duta besar  yang Anda pilih itu tidak bisa tampil prima dihadapan pelanggan Anda.
Sekarang  bayangkan, bagaimana citra Anda dimata pelanggan dengan kedua jenis  kualitas produk yang dihasilkan dari pekerjaan yang Anda tangani itu?  Tentu pelanggan mempunyai kesan yang berbeda terhadap ‘sang pembuatnya’.  Begitu pula halnya jika Anda bekerja dibagian pengemasan produk.  Kemasan yang rapi menunjukkan dedikasi sang pengemasnya. Jika Anda  bekerja di gudang, akan jelas sekali terlihat pada produk yang disimpan  dengan baik dan produk-produk yang dibanting atau ditumpuk seenaknya.
“Sori  boss. Pekerjaan saya nggak kelihatan. Jadi nggak mungkin pelanggan saya  bisa melacak hasil kerja saya yang tidak kasat mata itu!” mungkin Anda  bisa berkilah begitu. Namun ingatkah Anda bahwa setiap molekul produk  yang Anda buat itu akan dirasakan langsung oleh pelanggan Anda?  Meskipun  secara kasat mata mereka tidak langsung merasakannya. Namun pada  tingkatan molecular, sel-sel tubuhnya bisa merasakan jika kedalam produk  itu Anda memasukkan bahan-bahan yang berkualitas baik atau tidak.  Perhatikanlah. Bahkan hubungan Anda dengan pelanggan bisa sedemikian  intimnya, ketika Anda bekerja di belakang layar. Inilah sebenarnya yang  kita sebut sebagai customer service excellence itu.
Jadi  meskipun Anda tidak bekerja di bidang yang langsung berhadapan dengan  pelanggan; sesungguhnya Anda sedang melayani pelanggan itu melalui  pekerjaan yang Anda tangani.  Maka jika Anda ingin  memberikan pelayanan yang prima kepada pelanggan-pelanggan Anda;  tanganilah setiap pekerjaan yang menjadi tanggungjawab Anda – apapun  jenis pekerjaan itu – dengan sebaik-baiknya. Karena dengan cara itu,  Anda menunjukkan kepada para pelanggan. Bahwa Anda melayani mereka  dengan sebaik-baiknya. Sama seperti ketika kita ingin mendapatkan produk  terbaik dari orang lain, mereka pun menginginkan produk terbaik dari  kita. Sehingga kita. Bisa saling melayani satu sama lain. Dengan  sebaik-baiknya.
Salam hormat,
Mari Berbagi Semangat!
  Catatan Kaki:
Hubungan  orang yang bekerja dibelakang layar dengan pelanggan bisa jauh lebih  intim dibandingkan mereka yang bekerja sebagai petugas di garis  terdepan.
Silakan  di-share jika naskah ini Anda nilai bermanfaat bagi yang lain, langsung  saja; tidak usah minta izin dulu. Tapi tolong, jangan diklaim sebagai  tulisan Anda sendiri supaya pahala Anda tidak berkurang karenanya. 
Salam hormat,
Mari Berbagi Semangat!
DEKA - Dadang Kadarusman
DEKA - Dadang Kadarusman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar