Jumat, 21 Oktober 2011

The FINE DAY 05.10.2011: "Investasi Paper Assets versus Real Assets"

Oleh:  Freddy Pieloor

Dear Rekan,


Selamat pagi,


Kita jumpa lagi dalam momen The Fine Day tanggal 5 Oktober 2011.

Kali ini saya ingin berbagi dengan tema:

"Paper Assets versus Real Assets"

Paper assets : harta tdk "real" dalam bentuk kertas, seperti deposito, reksadana, saham, obligasi dll.

Real assets : business, emas, properti dll. Ada phisiknya dan dikuasai oleh pemilik.

Kekurangan paper assets:
Tdk ada phisik
Penguasaannya ditangan orang lain
Dikenakan biaya (oleh pihak ke 3)
Return-nya terbatas, dan ditentukan pihak ke 3
Tidak bisa di-refinancing
Fluktuatif (saham)

Kelebihan Paper assets:
Mudah penyimpanan, namun harus lebih berhati2 (mudah keselip atau hilang)
Biaya pemeliharaan yang murah

Kekurangan Real Assets:
Perlu pemeliharaan
Kurang Likuid

Kelebihan Real Assets:
Returnnya ditentukan pemilik (bisnis-profit dan properti-disewakan), lebih tinggi
Bisa di-refinancing (properti)
Bisa dibiayai oleh bank (bisnis dan properti)

Unit Link saya tidak kategorikan sebagai investasi, karena UL adalah asuransi ber-ajinomoto investasi.

----

Sebelum memasuki Paper Assets sebaiknya Anda memiliki Real Assets terlebih dahulu, seperti Logam Mulia dan Rumah pribadi.

Perbandingan Paper Assets dan Real Assets : +/- 30% : 70%, sesuaikan dengan profil risiko diri, tujuan keuangan, pengetahuan dan pengalaman diri.

-----

Investasi bukan ikut-ikutan dan ingin cepat-cepat sampai (kaya instant).

Investasi adalah sebuah rencana dan harus memiliki "peta" sebelum melakukannya.

Investasi adalah proses dan monitoring serta adjustment.

Dalam buku saya "Investasi Cerdas", saya sampaikan:
Penipuan Investasi adalah "Orang Pintar yang ingin cepat-cepat kaya membodohi Orang Goblok yang ingin cepat-cepat kaya pula!".

Keserakahan (tidak sabar dan tidak mau kerja keras), kebodohan, sok pintar (takut diketahui kurang pandai), takut ketinggalan kereta (emang mau pulang kampung), mudah percaya teman/saudara (uang tidak kenal saudara), perasaan tidak enak menolak (lebih tidak enak kalo uang sudah melayang) adalah beberapa penyebab timbulnya penipuan investasi.


-----

Demikian sharing saya, semoga bermanfaat.



Salam,
Freddy Pieloor
Rabu, 5 Oktober 2011  06:46

Tidak ada komentar:

Posting Komentar