Oleh:  Febriyan Lukito
Met pagi semua. Met weekend ya. Walau sakit, kita juga harus tetap semangat ya. 
100212 - Artikel - Happiness
(Link: http://wp.me/phjf8-8N)
Aku ingin bahagia!!! 
Siapa juga yang tak mau bahagia ya? Saya? Mau. Anda? Apa??? Tidak mau? Ooo salah. Mau juga kan? 
And memang tidak salah kok untuk bahagia. Itu hak kita. Kalau ada yang  melarang kita untuk bahagia, dia sudah melanggar hak kita sebagai  makhluk hidup. 
APA SIH KEBAHAGIAAN?
Kebahagiaan itu apa? Ada yang bilang kebahagiaan adalah rasa di dalam  diri kita yang hangat, tapi juga menyejukkan (kok jd puitis sih?)  Laksana mentari pagi. Ada juga yang bilang, kebahagiaan adalah kekayaan.  Kalau kaya, pasti bahagia. Terus lain lagi yang satu ini, bilangnya  kebahagiaan adalah tawa. 
Macam-macam orang mendefinisikan kebahagiaan dalam hidup mereka dengan  cara yang berbeda-beda. Dan tak ada yang salah dalam mendefinisikannya. 
Saya baru saja membaca tulisan dari Ajahn Brahm dalam bukunya 'Hidup  Senang Mati Tenang'. Di salah satu bab, beliau menuliskan tentang  pengalaman hidupnya. Terkait dengan bahagia. 
Dulu, ketika sekolah, dia diingatkan oleh orang tua dan gurunya untuk  belajar sungguh-sungguh saat menjelang O-Level Test (beliau tinggal di  London). Setelah lulus dengan nilai baik, dia akan bahagia, itu  pikirnya. Namun, setelah O-Level, dia harus ikut A-Level. Dan akhirnya  kembali belajar mati-matian agar nanti bahagia. Setelah lulus memuaskan  kembali, beliau kuliah dan di saat itu kembali lagi, belajar  sungguh-sungguh, lulus dengan nilai baik dan bahagia. 
Terus menerus. Sampai beliau berpikir... Setelah lulus, kerja, menikah,  dll. Itu yang dilihat dari teman-teman di sekitarnya. Yang akhirnya  mengejar kebahagiaan itu dari satu hal ke hal lain. Never ending proses.  
Yang saya dapatkan dari sana adalah 'saya bahagia kalau saya sudah bla  bla bla' hanya akan membuat semua berulang dan berulang. Dari waktu ke  waktu. Tak ada habisnya. Jadi... Apa sebenarnya esensi bahagia itu?
Berdasarkan hasil searching di internet (dengan bantuan koko yang baik hati - makasih Ko Jo), ada beberapa definisi bahagia: 
bahagia ba.ha.gia: [n] keadaan atau perasaan senang dan tenteram (bebas  dr segala yg menyusahkan): -- dunia akhirat; hidup penuh --; (2) a  beruntung; berbahagia: saya betul-betul merasa -- krn dapat berada  kembali di tengah-tengah keluarga
Happiness is a mental state of well-being characterized by positive or  pleasant emotions ranging from contentment to intense joy.
Bahagia itu rasa (mental state). Perasaan yang ada di dalam diri kita  akan keadaan. Perasaan. Dan yang namanya perasaan, kembali lagi ke diri  kita. 
Nah, dalam contoh yang diberikan oleh Ajahn Brahm, bahagia digambarkan  (yang dijelaskan oleh orang-orang sekitarnya sejak kecil) sebagai  kondisi saat mencapai sesuatu. 
KENAPA TIDAK BAHAGIA?
Jadi, kenapa kita tak bahagia saat kita menggapai yang diinginkan?  Sebenarnya sih ada rasa bahagia itu. Tapi.. Sifatnya sementara. 
Saat menggapainya, kita akan senang (bahagia kan?). Tapi tak lama  berselang, kita menyadari bahwa ada yang lain lagi yang harus dilakukan.  Saat itulah kebahagiaan menghilang. Seperti mengejar sesuatu terus  menerus. 
Ada satu pemahaman menarik dari internet tentang hal yang sama, yaitu:  Philosophers and religious thinkers often define happiness in terms of  living a good life, or flourishing, rather than simply as an emotion.  Happiness in this sense was used to translate the Greek Eudaimonia, and  is still used in virtue ethics.
Terms of living good life, or flourishing. Nice. Bagi saya menarik.  Karena bahagia diartikan sebagai hidup yang baik... Menikmati hidup. 
Bahagia itu seharusnya tanpa syarat. Bahwa saya akan bahagia kalau  saya..... Itu bukanlah bahagia. Ini pendapat saya. Tapi lebih ke..  Menikmati apa yang sudah ada dalam hidup kita. Yang sudah ada. 
Beberapa teman hari ini mengirimkan bbm tentang mensyukuri hidup. Itulah  bahagia. Dan I agree with this. Menikmati hidup. Dalam kondisi apapun  kita saat ini, jika kita sudah dapat lakukan, bahagia akan ada dalam  genggaman kita. 
BAGAIMANA?
Saya bukan ahli kebahagiaan. Bahkan terkadang saya masih merasa kurang  'bahagia'. Tapi melihat kembali kehidupan saya, sejak kecil hingga  sekarang, membuat saya merasa beruntung dan bahagia. 
Melihat keluarga saya. Apa yang sudah dimiliki, tak seberapa, tapi masih  bisa berkumpul dan bertukar pikiran. Bertengkar kadang-kadang tapi juga  sering akurnya. 
Melihat teman-teman di sekitar saya. Apa yang mereka dapatkan. Apa yang mereka raih. 
Melihat pekerjaan saya. Apa yang sudah saya lakukan. Bahwa saya masih memiliki pekerjaan. 
Berbahagialah atas apa yang sudah kita raih dan tetap berusaha menjadi lebih baik lagi dengan terus bersyukur atas hidup. 
Kembali lagi, tulisan ini hanyalah sebuah corat-coret dari saya yang  gemar menulis dan berbagi. Karena itu bagian dari kebahagiaan saya. 
Sebagai penutup, saya ingin mengetengahkan sebuah quote yang bagus terkait bahagia. 
There is only one person who could
ever make you happy, and that person
is you - David Burns, Intimate Connections
Jadi.... 
Bahagia atau tidak.... Ada di tanganmu. Memilih mana? Bahagia atau tidak?
Ryan
170212 1250
Best Regards,
Febriyan Lukito
Jumat, 17 Februari, 2012 18:11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar