SIRSAK …SI KANTUNG ASAM…
Dear  Allz…
Apa kabaaarrr…teman dan  sahabat-sahabatku ??? Sehat-sehat khaaannn ? Menjelang akhir bulan  Ramadhan ini memang semakin banyak godaan…Selain godaan  kesehatan yang  boleh jadi menurun, juga godaan belanja yang memajang diskon  besar-besaran…hehe…
Apakah teman dan sahabatku  saat ini sedang menikmati liburan ? Atau justru sedang jungkir balik  menikmati rumah yang ditinggal mudik oleh asisten rumah ? Atau teman dan  sahabatku juga sedang dalam perjalanan mudik ke kampung halaman ? Di  mana pun sahabatku berada…saya hanya dapat berdoa, semoga selamat di  perjalanan hingga tiba di tempat tujuan…
Yang  penting, jaga kesehatan. Bagi yang menjalankan ibadah puasa, tetaplah  jaga diri dengan makanan dan minuman yang bergizi. Jangan mudah tergoda  dengan makanan yang justru dapat menurunkan daya tahan tubuh. Salah satu  yang paling penting adalah tetap mengkonsumsi buah-buahan segar, agar  tubuh kita tetap fit pada saat merayakan hari kemenangan beberapa saat  lagi.
Naaaah, mumpung kita ngobrol tentang  kesehatan dan buah-buahan…saya mau cerita sedikit tentang si Kantung  Asam yang hebat…Haaa ??? Kantung asam ? Apalagi itu ? Ayooo  tebaaaakkkkk…!!! Buah apakah itu gerangan ??? hihiiiii….
Daripada  penasaran…saya sajikan saja buah ini kehadapan teman dan sahabatku.  Mana tahu, nanti juga menjadi inspirasi untuk menu berbuka  puasa….Silakaaaan…selamat menikmati…..
Semoga  berkenan…
Pojok Bintaro, 27 Agustus  2011
Salam hangat,
Ietje  S. Guntur
♥♥♥
SIRSAK …SI KANTUNG  ASAM…
Hari  libur. Hari bersantai.  Setelah beberes rumah, termasuk  menata ulang  koleksi buku yang semakin merambah setiap sudut kamar, saya pun  berleha-leha.  Selonjoran di sofa, yang sudah semakin kehilangan  keempukan bantalannya….tapi tetap nikmat untuk merebahkan diri dan  mencari inspirasi.
Tiba-tiba Pangeran Remote Control mengajak  saya ke luar. “ Jalan-jalan, yuk…Bosan nih di rumah .”
“  Adduuuhh…lagi pengen selonjoran !” sambut saya , kurang antusias. Begini  niiih…giliran kita pengen selonjor, beliau pengen mengukur  jalan…hiikss…
“ Lihat-lihat toko bangunan. Ada yang mau  dibeli.” Bujuknya lagi. Waah, toko bangunan ? Mau beli apa, ya ? Otak  saya langsung berputar cepat. Mengidentifikasi keperluan di rumah.
“  Oke deeeh…kayaknya ember cucian juga mesti ditambah. Yang lama sudah  ada yang pecah. Sama mau nambah stok lampu. Yang di luar sudah mulai  pudar cahayanya.” Sambut saya. Sekali ini dengan antusias.  Begitulah…kalau urusan keperluan rumah, semangat saya langsung  bangkit... Dan dalam sekejap saya melompat. Bersiap-siap…lalu dengan  gesit mengikuti Sang Pangeran…hihiii…
♥
Puas belanja, kami pun mampir di  sebuah restoran yang terdapat di lingkungan pertokoan itu. Tanpa terasa,  tadi lebih dari dua jam berkeliling , pegang ini itu…dan akhirnya  menyisakan kaki yang pegal dan tenggorokan yang terasa haus.
“  Mau pesan minum dulu, ach…!” usul Pangeran sambil mengambil daftar  menu. “ Aku pesan jus sirsak !”
“ Hmh…aku jus apa, ya ?” saya  masih berpikir-pikir. Jus sirsak atau jus semangka ?
“ Udah,  samakan saja,” bujuk Pangeran lagi. Saya menggeleng. Di siang hari  bolong dengan rasa haus yang menyengat ini saya butuh sesuatu yang lebih  kuat. Dan akhirnya saya memilih jus campur-campur…terdiri dari 3 jenis  buah-buahan…termasuk si Sirsak tadi…hehe…yang konon katanya dapat  mengembalikan stamina seketika.
Tidak lama pesanan pun datang.  Pangeran menyeruput jus sirsak kegemarannya, dan saya menikmati jus 3  rasa yang segar dan nikmat… hmmh…nyam-nyam…Masing-masing tenggelam di  dalam pilihannya. Dan sejenak melupakan kelelahan kaki yang pegal  setelah menyusuri toko begitu lama.
♥
Ngomong-ngomong  soal jus sirsak, sebetulnya duluuuuu sekali itu adalah kegemaran saya.  Bukan hanya jus, tapi buah sirsak yang dipetik langsung dari pohon, bisa  saya makan dengan santai. Hanya dengan merobek kulitnya yang  menggerutul dan tidak mulus dengan hiasan duri-duri halus yang lunak.  Lalu menarik isinya yang putih dan berasa asam manis segar. Buah itu  dimakan begitu saja, dengan sedikit rasa getah yang masih melekat.
Saya  ingat, semasa masih tinggal di Medan, di halaman rumah kami ada  beberapa batang pohon sirsak yang buahnya sangat lebat. Tidak pernah  berhenti berbuah sepanjang tahun. Bahkan saking lebatnya, buah itu  sampai hampir menyentuh tanah. Begitu mudahnya berbuah, sehingga kami  selalu panen buah sirsak hampir setiap hari. Dan ibu saya yang kreatif  pun sering mengolahnya menjadi minuman yang segar dan lezat cita  rasanya.
Setiap tamu yang datang, bila ada buah yang matang,  akan disuguhi jus sirsak. Mereka biasanya sangat senang, karena rasa dan  aromanya sangat menyegarkan. Tidak jarang mereka meminta  tambahan…karena mereka tahu di pohon masih banyak yang bergantungan.
Tak  hanya untuk tamu di rumah. Ketika saya merayakan ulangtahun di sekolah  TK , ibu saya membawakan sirup sirsak buatan sendiri. Pada saat itu saya  merasa sangat aneh, karena biasanya sirup yang terkenal di Medan adalah  sirup buah markisa. Tetapi teman-teman saya sekelas, yang belum pernah  merasakan sirup sirsak berebutan dengan hebohnya… Olalaaa…..Ternyata  sirup sirsak buatan ibu saya memang luar biasa…
Kadang-kadang…bila  sedang rajin dan ada waktu, ibu saya juga membuat selai dan dodol dari  buah sirsak ini. Kata ibu saya, dari pada ngemil permen yang hanya  berisi gula, lebih baik makan dodol sirsak…Padahal sih, saat itu saya  kurang doyan dengan dodol yang berasa asam manis itu. Lebih enak permen  gula kelapa yang manis gurih…hahaha…dasar anak-anak…
Ketika  saya melanjutkan kuliah ke Bandung, ada saat-saat saya merindukan buah  sirsak yang segar dan harum, langsung dipetik dari pohonnya. Tapi apa  boleh buat, di sini tidak ada tetangga yang memiliki pohon sirsak  seperti di rumah kami . Saya ingat, pernah bilang begini ke Budhe saya  ,” Di mana ya, bisa minta buah sirsak ?”
Budhe saya, kala itu  melihat wajah saya dengan heran. “ Minta buah sirsak ? Mana ada. Ya,  beli saja di pasar .”
Saya sempat heran. Kok buah sirsak  dijual di pasar ? Dulu, begitu berlimpah buah sirsak di halaman rumah  saya atau rumah tetangga , sehingga siapa pun yang menginginkannya boleh  memetiknya sendiri. Sesuai dengan keperluannya. Sekarang saya harus  membeli di pasar ? Alamaaakk… sedihnya… Bukan hanya soal membeli, tapi  juga kondisi buahnya  kadang sudah layu dan tidak segar lagi…uuuh…
♥
Berbicara mengenai buah sirsak  ini , sebetulnya buah ini bukan asli Indonesia. Dia berasal dari  Karibia, Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Buah sirsak yang berasal  dari kata zuurzak alias kantung asam – dalam bahasa Belanda, diimport  oleh pemerintah Hindia Belanda ke Nusantara sekitar abad 19. Itu juga  sebabnya buah sirsak ini atau nama latinnya Annona muricata L dikenal  masyarakat dengan sebutan buah nangka Belanda atau durian Belanda.
Kecocokan  lahan dan cuaca membuat tanaman import ini mudah disebarkan di seluruh  Nusantara. Sehingga di berbagai daerah pun buah ini beradaptasi dengan  nama-nama seperti nangka sebrang, nangka landa (Jawa), nangka  walanda , sirsak (Sunda), nangka  buris (Madura), srikaya  jawa (Bali),  deureuyan belanda (Aceh),  durio ulondro (Nias),  durian betawi (Minangkabau),  serta jambu landa (di Lampung).
Selain  di tanam di halaman rumah, buah sirsak ini juga dapat ditanam secara  komersil untuk diambil buahnya. Tinggi pohonnya yang dapat menjulang  hingga 7-9 meter membuat tanaman ini juga cocok sebagai tanaman  pelindung. Konon pohon sirsak bisa berbuah cukup lama hingga 15-20  tahun. Dan ternyata, dari pembentukannya buah sirsak bukan buah  sebenarnya, alias kumpulan buah-buah ( buah agregat) dengan biji tunggal  yang saling berhimpitan dan kehilangan batas antar buah. Dalam bahasa  modern sekarang barangkali bisa juga disebut buah apartemen…alias satu  gedung banyak kamar…huehehe...* Mengarang Mode On *..
Karena  rasanya memang segar dan maknyus, dan belakangan juga diyakini memiliki  banyak khasiat untuk kesehatan, maka buah yang tadinya terhampar begitu  saja di halaman rumah saya sudah naik kasta menjadi minuman yang  bergengsi.  Tidak hanya di warung dan restoran, tetapi sudah tersedia  juga di hotel-hotel berbintang dengan nama keren Soursop Juice.
Sssttt…bukan  hanya rasa segar saja yang membuat si Kantung Asam ini naik kelas… Buah  sirsak mengandung banyak karbohidrat,  terutama fruktosa.  Kandungan gizi lainnya adalah vitamin  C, vitamin  B1 dan vitamin  B2 yang cukup banyak. Bahkan bijinya yang  beracun dapat digunakan sebagai insektisida alami, sebagaimana biji srikaya.  Naah…hebat khan ?
Daunnya ? Itu pun sangat bermanfaat.  Akhir-akhir ini cukup santer diberitakan bahwa daun sirsak dapat menjadi  obat anti kanker. Dan secara empiris sudah cukup banyak bukti yang  akurat…Wooww…!! Pantesan saja, sekarang si Soursop alias Kantung Asam  ini jadi inceran. Dia pun tidak lagi dipandang sebelah mata. Tidak bisa  lagi bisa diminta dengan suka rela ke rumah tetangga…hmmh…
♥
Melihat sisa jus sirsak di gelas  Pangeran Remote Control , saya merenung.
Si Kantung Asam  alias buah Sirsak hanya buah sederhana yang bisa tumbuh di mana saja di  Indonesia. Dia tidak manja dan tidak butuh perlakuan khusus. Dia pun  tidak repot-repot menunggu musim seperti banyak saudaranya yang menjadi  buah musiman. Tapi khasiat yang dibawanya sangat luar biasa…dan sangat  banyak manfaatnya…
Barangkali kita bisa belajar dari guru  kehidupan ini. Si Kantung Asam asal mancanegara yang membumi dengan  selera Nusantara. Tak hanya itu, dia pun memberi harapan bagi banyak  penderita penyakit mematikan semacam kanker.
Dia luar  biasa…tapi toh tetap sederhana. Tetap buah sirsak yang kulitnya tidak  mulus. Tetap buah sirsak yang rajin berbuah dan tak putus memberi hasil  sepanjang tahun.
Seandainya saja…kita memiliki ilmu seperti  ilmu sirsak, ilmu si Kantung Asam…yang dapat bermanfaat setiap hari,  setiap saat, dari segenap tubuh dan intisarinya…Yang rela memberikan  tanpa pamrih dan  berharap untuk kembali  lagi…
Semoga saja…
Jakarta,  27 Agustus 2011
Salam hangaaat,
Ietje  S. Guntur
Special note :
Terima kasih untuk  Ma tercinta…ilmu sirsak yang dulu Mama berikan ternyata mengalir hingga  saat ini…Maafkan aku, karena pernah marah-marah disuruh minum jus sirsak  setiap kali kena pilek atau flu…hehe…* Dulu bosaaan banget !*…Terima  kasih juga untuk sahabat-sahabat kecilku di Medan dulu…Anton, Tiar,  Donty, Pendi, Agus, Len, Ana, Yul…yang menyantap sirsak seperti  menyantap kue…Pantesan kita dulu tahan bantingan, ya…ternyata kita sudah  dilindungi oleh vitamin dari buah yang luar biasa..:D
Jumat, 26 Agustus, 2011 23:08
Tidak ada komentar:
Posting Komentar