Minggu, 11 September 2011

Bidadari Words "Krishna Murti"

Kalau Arah sudah ditetapkan..


Thai-Quantum #1 NLP adalah SIKAP
Kalau Arah sudah ditetapkan, cara pasti ditemukan.
Belajar NLP bahkan tanpa menyinggung
dan menggunakan kata NLP sama sekali…..
Amazing!!!
(Oleh Istoto Suharyoto)


Pengantar

“Wah mahal banged…..”, begitu mungkin pikir banyak orang saat membaca, mendengar atau merasakan bagaimana publikasi mengenai Thai-Quantum Tranceformation oleh Krishnamurti Mindset Motivator. Ya, benar, hal seperti itu juga pernah saya alami, ketika dulu saya berkehendak ikuti kelas NLP Practitioner, biayanya sangat tinggi… tak terjangkau… Itu adalah pikiran saya, saat saya belum mengenal NLP, seperti Anda, yang masih bergumul menemukan cara mudah sukses dalam hidup Anda.

Sudah banyak orang mengenal saya sebagai seorang pembicara publik, baik untuk inhouse maupun kelas publik, tentu Anda berpikir, ya… mudah bagi Anda memutuskan, karena tentu banyak uang dan cukup jika hanya untuk itu….. Itu juga benar, benar dalam persepsi Anda. Yang belum benar adalah, saat mana segala pendapatan saya saya curahkan untuk bisnis baru saya, dan tanpa pikir… bahkan baru tersadar kalau sudah habis, di sini letaknya NLP dalam diri saya bekerja. Saat ditawari oleh Program Director untuk Thai-Quantum ini, saya langsung jawab “Ya… siap”…. Singkat cerita, saya punya 2-3 solusi untuk akhirnya bisa join dan ikut kegiatan ini, bahkan dengan keputusan terbaik… terimakasih sebesarnya buat penyelenggara.

Saat niat sudah kuat, pintupun terkuak
(Bidadari Words)

Singkat cerita, saat sudah berkumpul di Bandara Soeta, Jumat pagi pukul 07.00,tanggal 12 Agustus 2011, beberapa peserta sudah berkumpul, peserta datang satu persatu, seorang anak muda datang memperkenalkan diri “Perkenalkan, saya Dani dari Semarang”…. Biasa saja dalam perkenalan itu. Mengenalnya lebih lanjut, jadilah peran NLP pada diri saya juga terjadi padanya. Ia mendaftar terakhir, dengan nekad menggunakan uang orang tua, dan akhirnya juga dapat jalan terbaik, tentu Dani juga berterimakasih pada penyelenggara, begitukan Mas Dani…. Aamiin….

Mungkin sekarang Anda bertanya-tanya, apa-apaan sebenarnya yang sedang saya tulis di atas… Ya, benar… setiap orang yang tidak memahami NLP dan atau orang yang belajar NLP hanya sebagai pengetahuan, maka NLP does not work in his life. NLP adalah sikap, buatlah outcome, dan putuskan …. Nah, supaya mudah pahami hal ini ikuti cerita berikut ini….

Sepanjang jalan Svarnabhumi-Bangkok Palace

Alkisah, mendaratlah pesawat di bandara megah kebanggaan rakyat Thailan, Svarnabhumi. Tidak semua peserta pernah ke luar negeri, sehingga proses imigrasi menjadi pelajaran berharga. Mengantri berbaris-baris di konter imigrasi kedatangan adalah penadangan yang biasa, yang luar biasa adalah… begitu selesai semua peserta mengurus imigrasi masing-masing, satu perintah dimaklumatkan “Peserta berkumpul di pintu kedatangan 1B.” Nah, lo…. Keluasan bangunan adalah tantangan pertama menemukan pintu 1B itu.

Sementara Anda berpikir ah,… kan hanya satu lingkungan bandara saja, ya benar… maka dengan begitu peserta dapat berkumpul di tempat yang ditentukan, namun sudah terasa tantangan mulai muncul dalam setiap diri peserta, hal apa lagi setelah ini. Tanpa banyak hal karena semua peserta adalah “backpacker style”, peserta berkumpul.
“Dimanapun Anda berada,
yang Anda perlukan hanyalah peta…..”
(Istoto Words)

beberapa peserta belum mengerti, apa maksud dari kalimat ini, atau kalau mengerti toh secara harafiah. Sementara peserta sedang menerima peta, saya sudah trance, ya benar apapun yang Anda perlukan hanyalah “peta”, hanyalah persepsi, yang kemudian kaitkan dengan tubuh dan buatlah keputusan sebuah tindakan yang harus dilakukan mencapai tujuan hari ini, apa kali ini tujuan yang harus diwujudkan….

Mana mungkin Anda bingung di jalan,
Jika Anda punya peta dan tahu ada dimana?
(Krishnamurti Words)

“Setiap orang berpasangan berdua-dua, terutama dengan yang belum saling kenal…. Dan setiap orang silakan menerima 100 bath (mata uang Thailan), uang ini gunakan menempuh perjalanan ke penginapan bernama Bangkok Palace sebelum jam 15.00, dan sekaligus biaya makan siang bagi yang tidak berpuasa….” Bagi beberapa peserta ini adalah perintah. Bagi saya ini adalah sugesti. Pertama, saya disugesti sebuah tujuan atau outcome, yaitu sebuah tempat penginapan di pedalaman Kota Bagkok, bernama Bangkok Palace. Dan semua peserta harus mencapai tempat itu sebelum jam 15.00, berdua-dua, dengan uang 100 bath, dengan handicap tidak tahu seberapa jauh dan tidak tahu berapa kebutuhan ongkos perjalanan dan harga makanan sekali makan, tentu bagi mereka yang memiliki meta program: away atau menghindar dari resiko sudah berpikir, kalau salah perhitungan bakal nggak makan nich.

Saat semua peserta sedang trance menyusul trance saya yang makin dalam, saya ajak pasangan jalan saya, Cik Yatie, melihat peta dan langsung sambil jalan saja temukan lokasi tujuan dan ternyata dekat jalur rail way, sambil amati peta, langkah pertama dalah mencari lokasi di mana stasiun berada di bandara ini. Mengamati tanda dan menemukan kemana harus menuju, kami menuruni jalan turun semacam tangga untuk kursi roda menurun dan menurun lagi, maju dan membelok, akhirnya ditemukan lokasi loket penjualan karcis, semua tulisan tanda bertulisan Thai dan ada orang mengantri kami ikut saja mengantri… apa lacur antrian itu adalah untuk tiket kereta jarak jauh.

Ha ha ha malu bertanya,
lama di antrian.
(Krishnamurti Words)

Pelajaran pertama di dapat, mengandaikan (mind-reading) bisa dapat kebenaran, namun juga bisa keliru-kan hahaha…. Terlihat dua remaja peserta Thai Quantum, memanggil dan menunjukkan bahwa pembelian tiket kita di konter semacam ATM…. Benar, setelah memasukkan uang 100 bath, memijit stasiun tujuan, seorang penumpang harus membayar 40 bath, dan dapatlah bulatan merah semacam koin untuk masuk ke jalur kereta.
Ha ha ha sering kali ketidaktahuan
justru membuat jadi mudah tahu…
(Krishnamurti Words)

Saat kereta datang, banyak orang masuk, peserta Thai-Quantum berbaur dengan masyarakat internasional dalam kereta itu. Ada yang duduk dan ada yang berdiri, saya berdiri bersama Dani, anak muda dari semarang itu sambil melanjutkan cerita perkenalan dan bagaimana bisa ikut pelatihan ini. Mas Krishna datang membawa kamera dan mengabadikan berbagai pose trance semua peserta yang aneh-aneh… eh menemukan seorang kribo kelabang ala Mbah Surip berkaca mata gelapdan ia menyapa, “Dari Indonesia?” dan mas Krishna menjawab , “Ya benar… Anda siapa”, dijawabnya sangat ramah, “Saya Johnson, saya lama bermain untuk Persita.” Dan mas Krishna pun menjawab, saya oran Tanggerang, pengemar Persita… (hahaha gaya rapport seorang master…). Diakhiri dengan pemberian kaos “Kamu Bisa”, mas Krishna turun di stasiun Makassan…. Sementara saya berpikir, seharusnya masih stasiun satu lagi…. Teman-teman berpikir itu jebakan… buat saya, saya punya tujuan, stasiun berikutnya….


Ha ha ha belum tentu seseorang yang dianggap baik itu,
jalannya pasti benar…
(Krishnamurti Words)

Begitu turun dari kereta tidaklah langsung menginjak bhumi Bangkok, masih di ketinggian lantai 4 statisun itu. Memasukkan koin merah ke tempatnya, supaya terbukalah jalan ke luar, dan setelah bertanya dengan bahasa tarsan pada seorang satpam, ditunjukkan dari sana dapat mengintip di mana billboard Bangkok Palace, kami memutusan jalan kaki ke sana.

Sementara kaki berpacu menapaki jalan Makassan yang bersih itu, terik matahari sore di Bangkok sangat menyengat, dan pikiran sudah sampai di lobby hotel itu, dan diterima di sebuah ruangan penerimaan tamu rombongan…. Leganya… mencapai tujuan, mewujudkan cita-cita, dan sukses seringkali selalu melupakan hambatan, perasaan apapun yang sudah dilewati… pernahkan ada petinju yang mukanya hancur dan ia menang KO kemudian ia mengeluhkan sakit mukanya? Hebatnya pikiran kita….. dan hebatnya sebuah Out-come dalam hidup kita.

Belajarlah dari pengalaman.
Jangan belajar dari kesalahan.
Karena hanya akan terus membuat kesalahan.
(Ha ha ha Words)

Saat Anda baca tulisan di atas, tanpa sadar Anda telah temukan cara kami capai tujuan, iya kan… Begitulah, NLP adalah sikap, sikap untuk penasaran hargai setiap hal yang kita lakukan di sepanjang waktu hidup kita, putuskan dan buatlah out-come, hanya untuk temukan cara tepat mewujudkan out-come kita masing-masing. Bayangkan jika sikap dan cara itu berhasil wujudkan out-come atau cita-cita, dan cara itu kemudian kita model dalam diri kita sendiri, di modivikasi, dioptimalkan dan gunakan untuk raih dan wujudkan setiap outcome hidup kita…. Luar biasa bersyukurnya hidup ini dengan anugerah hidup, jiwa, raga dan dipikiran yang luar biasa….. tentu anda juga bersyukur kan…..

Jogjakarta, 19 Agustus 2011

Istoto, Peserta tertua Thai-Qantum Batch 1

NB: Tulisan di atas adalah murni tulisan Mas Istoto, bagian "Bidadari Words" atau "Krishnamurti Words" juga "Ha ha ha Words" tambahan dari saya. Mas Istoto adalah salah seorang Motivator yang akan menemani saya dalam Workshop: "Quantum TranceMotivator", yang tadinya kami beri nama "DUO Motivator Workshop"

Jumat, 19 Agustus, 2011 22:25

Tidak ada komentar:

Posting Komentar