Selasa, 06 September 2011

Memahami karakter Karyawan (Bagian 1)

Oleh: Nugraha Amijaya


Saudaraku yang budiman,


Sungguh sebuah kehormatan dan kebanggaan bagiku dapat berbagi ilmu dan pengalaman mengenai coaching dan counseling kepada saudaraku di millist The Manager Indonesia ini. Dunia coaching dan counseling merupakan hal yang tidak asing bagiku karena aku sudah menjalaninya sebagai praktisi lebih dari lima tahun. Tujuanku membuat tulisan ini, semoga dapat membantu saudaraku dalam mengenali karakter karyawan di perusahaan sehingga dapat memberikan pendekatan yang tepat untuk memberdayakan karyawan kita secara manusiawi, efektif dan effisien. Bukankah kita menyadari, apabila kita sakit dan diberikan obat yang tidak sesuai atau dosis tinggi maka mengakibatkan efek samping negatif pada diri kita? Demikian pula dalam memperlakukan karyawan kita sebagai mitra satu team untuk bekerja sama mencapai goal dan mewujudkan visi dan misi perusahaan, tentu membutuhkan pendekatan yang tepat sesuai karakter mereka saat itu agar mereka produktif, benar?
Berdasarkan hasil pengamatan lapangan, aku menggolongkan karakter karyawan kedalam lima tahapan dan setiap tahapan merupakan pengembangan dari tahapan sebelumnya, sehingga membentuk siklus yang tidak terputus.

Adapun tahapan tersebut meliputi :


1. Berpusat pada masalah
2. Praktis
3. Mandiri Inisiatif
4. Berorientasi pada tujuan
5. Berdasarkan pengalaman


Setiap karyawan akan memiliki karakter sesuai tahapannya dan bersifat dominan yang membedakan tahapan satu dengan lainnya. Tahapan ini berjalan secara sistematis dan pada saat peralihan dari tahapan satu ke tahapan selanjutnya, akan timbul dua karakter yang berasal dari karakter tahapan awal dan karakter tahapan berikutnya, namun seiring berjalannya waktu, karakter tahapan awal akan hilang dan berganti menjadi dominan karakter baru (berikutnya).


Pada pembahasan kali ini, aku akan menjelaskan karakter karyawan pada tahapan berpusat pada masalah dan cara menangani serta memberdayakan karyawan tersebut secara tepat.


Karakter karyawan berpusat pada masalah biasa dimiliki oleh karyawan baru, karyawan mutasi atau promosi. karakter ini timbul dikarenakan kondisi karyawan yang belum mau dan belum kompeten untuk menjalankan pekerjaan sesuai jobdes dan kompetensinya. Adapun ciri-ciri karakter karyawan pada tahapan ini adalah :


- Kurang percaya diri dan cenderung pasif
- Tidak mempunyai prioritas kerja dan cenderung mengerjakan pekerjaan sesuai perintah serta tidak mempunyai keberaniaan untuk menolak pekerjaan, walaupun dia belum menguasai pekerjaan yang diperintahkan atasan padanya.
- Bekerja lambat, kaku dan sangat hati-hati karena takut melakukan kesalahan
- Mau melakukan pekerjaan dengan penuh semangat jika benar-benar paham terhadap proses kerjanya, tetapi jika tidak menguasai pekerjaan atau proses kerja dengan baik, cenderung menunda-nunda pekerjaan, menghindari pekerjaan atau menyibukkan diri dengan pekerjaan lain yang dikuasainya.
- Senang menghabiskan waktu dengan mengamati dan membaca aturan-aturan tertulis yang berlaku di perusahaan dan tidak suka ke lapangan, kecuali jika diperintahkan oleh atasan.
- Suka bertanya kepada orang yang menurutnya baik dan menerima dirinya secara personal dengan pertanyaan yang sama atau diulang-ulang atau tidak berhubungan dengan pekerjaan. Dan suka membicarakan permasalahan pribadi kepada orang lain atau rekan kerja yang dipercayainya.
- Sangat bergantung pada orang lain untuk mendapatkan solusi atas permasalahan pekerjaan yang dihadapinya.
- Mudah menyerah jika mengalami kegagalan, dan mudah trauma jika melihat atau mengalami kecelakaan kerja.
- Jika merasa tidak nyaman dengan kondisi lingkungan kerja atau perlakuan atasan terhadapnya, maka cenderung memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaan, atau mencari informasi peluang kerja ditempat lain.
- Jika dibandingkan dengan orang lain, maka dia akan meminta kepada orang yang dibandingkannya untuk mengajarinya. Tetapi jika respon dari orang tersebut negatif maka dia akan menjadi tertutup, demotivasi dan tidak produktif.
- Mengutamakan perasaan dibandingkan logika dalam merespon setiap permasalahan dan interaksi di tempat kerja.
Pendekatan yang dapat dilakukan oleh atasan untuk menangani dan memberdayakan karyawan tersebut adalah :
- Memberikan motivasi dan pujian secara empat mata, usahakan atasan yang menghampirinya pada saat memberikan motivasi dan pujian kepada karyawan tersebut.
- Memberikan training yang sistematis serta memberikan kesempatan terbuka untuk karyawan bertanya hal-hal yang belum dipahaminya. Dalam memberikan jawaban, atasan harus tegas, jelas dan to the point serta meminta karyawan menjelaskan ulang jawaban yang disampaikan oleh atasan terhadap pertanyaannya tersebut.
- Tidak memberikan toleransi terhadap kesalahan dan ketidakdisiplinan, karena jika diberikan toleransi maka karyawan akan menganggap itu sebagai pembenaran sehingga karyawan bisa mengulangi lagi hal yang sama di kemudian waktu.
- Berikan konseling jika atasan mendapati karyawan tampak mengasingkan diri (menyendiri) dari karyawan lainnya.
- Lakukan pendekatan komunikasi dengan jarak posisi berdiri atau duduk atasan dan karyawan tidak melebihi 46cm, guna menciptakan suasana akrab dan tidak tegang/ tertekan. Atasan berperan sebagai sahabat.


Demikian tulisanku tentang memahami karakter karyawan bagian pertama. Semoga bermanfaat dalam membantu memberdayakan karyawan di perusahaan saudaraku tercinta.


Salam sukses dan bahagia selalu untuk kita,


Nugraha AMIjaya
Sabtu, 13 Agustus, 2011 21:33

1 komentar:

  1. Thanks infonya. Oiya ngomongin karyawan, ternyata ada loh beberapa kesalahan terkait uang yang kerap dilakukan oleh karyawan baru alias yang baru masuk dunia kerja. Wajib dihindari nih guys. Cek di sini ya: Hati-hati, ini 5 kesalahan finansial yang biasa dilakukan karyawan baru

    BalasHapus