Minggu, 25 September 2011

Bunga Rampai Artikel: Muhamad Agus Syafii

1.  Ya Allah, Tolonglah Aku



Ditengah beban kehidupan yang menghimpit. Berbagai problem telah membuat luka perih dihati. Dikeheningan malam memanjatkan doa, sajadah panjang terbasuh air mata. "Ya Allah, aku datang padaMu, aku yang sendiri, lelah dan sarat beban yang berat. Berikanlah damai cahaya, keindahan dan ketenangan di malam ini. Berikanlah kesejukan jiwa dan hatiku, Aku datang untuk mengadukan kesepian dan rasa sakit karena sendiri."

Sahabatku, datanglah dan bukalah hati anda hanya memohon pertolongan kepada Allah. Berikanlah kehancuran hati anda kepada Allah. Dan Allah akan menyembuhkan luka hati anda, Allah menghibur dengan CintaNya. Allah memberikan kekuatan dan kesabaran bagi anda yang memintanya maka mohonlah pada Allah agar diberikan kekuatan dan kesabaran dalam mengarungi kehidupan ini.

"Dan orang-orang yang berhijrah karena Allah sesudah mereka dianiaya, pasti Kami akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia. Dan Kami sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar kalau mereka mengetahui, yaitu orang-orang yang bersabar dan hanya kepada Tuhan saja mereka bertawakal" (QS. an-Nahl : 41-42).

Wassalam,
M. Agus Syafii
Jumat, 9 September, 2011 09:56
======= ==============

2.  Cara Cepat Menjemput Jodoh



Sahabatku, Jodoh sudah ditakdirkan Allah, jodoh anda tidak akan kemana-mana dan akan datang jika waktunya tiba. Tugas anda hanyalah berusaha & berdoa untuk segera menjemput jodoh anda. Jangan berputus asa dan bersabarlah dalam menjemput jodoh yang telah ditetapkan Allah.  Allah memberikan pilihan dalam memberikan jodoh untuk anda. Pertama, adalah cepat mendapatkan jodoh. Kedua, lambat mendapatkan jodoh. Pilihan ketiga, menunda mendapatkan jodoh sampai bertemu jodohnya diakhirat kelak. Apapun pilihannya jodoh yang ditentukan Allah, itulah yang terbaik bagi anda. Lantas bagaimana cara cepat untuk mendapatkan jodoh?

Sahabatku, cara cepat menjemput jodoh adalah Perbaikilah diri dan tingkatkan ketaqwaan anda kepada Allah. Terkadang tanpa kita sadari, kita mendikte Allah tentang jodoh kita. Ketika datang seseorang yang mendekati kita untuk membangun hubungan yang serius mewujudkan keluarga sakinah, kita terburu-buru menolaknya, karena tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Cobalah, bila memang ada yang hendak serius tidak serta merta untuk ditolak namun dipetimbangkan terlebih dahulu sekaligus berdoa memohon petunjuk Allah, bisa jadi orang itu yang memang yang dikirim Allah untuk jodoh anda. Berprasangka baiklah pada Allah dan berprasangka baiklah kepada siapapun yang memang hendak berta'aruf dengan anda. Bisa jadi seseorang yang kita anggap buruk, dia adalah baik untuk kita dan yang kita anggap baik, dia adalah orang yang buruk untuk kita. Mohonlah yang terbaik menurut Allah maka terbaik pula untuk kita.

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah Maha Mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui" (QS. 2 :216).

Wassalam,
M. Agus Syafii
Jumat, 9 September, 2011 20:41
========== ============

3.  Kebahagiaan Seorang Suami



Kebahagiaan yang sesungguhnya bagi seorang suami begitu bermakna justru bukan dalam kegembiraan namun disaat keluarganya sedang diuji oleh Allah, Apakah dirinya sanggup melewati ujian itu atau tidak? Kekuatan cinta karena Allah akan mampu melewati semua derita, menanggung beban dalam suka maupun duka, hidup bersama istri dan anak-anaknya. Itulah kebahagiaan bagi seorang suami dengan cintanya yang tulus untuk keluarga. Pernah ada seorang bapak yang diuji oleh Allah. Istri yang dicintainya sedang sakit. bersama putrinya senantiasa menjenguk  istri tercintanya yang terbaring diranjang. disekelilingnya ada alat pengukur tekanan nafas dan tabung untuk memeriksa kesehatan. Bila sampai dirumah sakit, suami yang setia itu datang menggantikan pakaian istrinya dan menanyakan keadaan istrinya. Selalu saja tidak ada perubahan sama sekali. Kondisi istrinya tetap seperti semula. Tidak ada kemajuan atau perubahan yang membaik. Kesembuhan istrinya seolah tidak bisa diharapkan. Setelah menjenguk dan merawat istrinya, sang bapak dengan putrinya selalu memanjatkan doa kepada Allah agar memberikan kesembuhan. Setelah itu barulah meninggalkan rumah sakit. Beliau hampir setiap hari selalu menjaga, merawat dan mendoakan untuk kesembuhan istrinya.

Meluangkan waktu untuk merawat ditengah kesibukannya yang juga harus bekerja mencari nafkah. Kesediaannya merawat istri yang sedang sakit membutuhkan energi yang sangat besar. Sifat konsistensi untuk menjaga, merawat dan mendoakan istrinya yang sedang sakit sungguh sangat luar biasa. Padahal kondisi istrinya belum pulih. Bahkan ada orang yang menyarankan agar mengunjunginya seminggu sekali aja. Suami setia itu memilih tegar dan bersikukuh untuk menjaga dan merawat istrinya, 'Allah tempat memohon pertolongan.' Ditengah kegelisahan itulah beliau datang ke Rumah Amalia untuk bershodaqoh ke Rumah Amalia agar Allah berkenan memberikan kesembuhan bagi istri yang dicintainya.

Sampai suatu hari sesaat sebelum dirinya datang, istrinya bergerak dari tempat tidur. Dia merubah posisi tidurnya. Tak lama kemudian istrinya membuka kelopak matanya. dan mencopot alat bantu pernapasan. Ternyata istrinya sudah duduk tegap. Dokterpun datang membantu menolong, meminta perawat mencopot alat-alat bantu dan membersihkan bekas alat bantu ditubuhnya. 'Begitu saya datang, saya terperanjat, jantung saya seolah mau copot. Bagaimana tidak, ditengah saya kehabisan harapan, saya melihat istri saya kembali pulih.' Katanya bapak itu dengan tangis haru bercampur bahagia tidak bisa dibendung lagi. Beliau menangis, memanjatkan puji syukur kehadirat Allah yang telah memberikan kesembuhan total terhadap istrinya. 'Alhamdulillah, terima kasih Ya Allah.' tuturnya.

Wassalam,
M. Agus Syafii
--
Minggu, 11 September, 2011 21:31
============ ============

4.  Rintihan Ibu Tak Tergantikan



Ada seorang pemuda menemui Rasulullah dan berkata, 'Wahai Rasul, ayah saya kini telah tiada, sedangkan ibu saya sudah tua. Kalau makan, saya haluskan dulu makanannya kemudian saya letakkan makanan itu ke dalam mulutnya, tak ubahnya anak kecil. Saya letakkan beliau dalam ayunan kain seperti bayi dan setelah itu saya mengayunnya sampai tertidur.'

 Mendengar penuturan Rasulullah meneteskan air mata seraya mengatakan, 'Wahai anak muda, engkau telah mendapatkan keberhasilan yang sangat layak karena engkau memohon kepada Allah dengan hati yang bersih dan niat yang tulus dan Allah telah mengabulkan doamu.' Anak muda itu bertanya, 'Wahai Nabi, apakah saya sudah dapat menggantikan jerih payah ibu saya?' Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Salam Bersabda, 'engkau takkan pernah bisa menggantikan semua jerih payahnya bahkan satu rintihan di antara rintihan-rintihannya pada saat melahirkan.  Didunia ini tidak ada yang bisa bekerja keras yang melebihi dari yang dilakukan oleh seorang ibu.'

Teman yang berbahagia, Itulah sebabnya menghormati ibu adalah sebuah keharusan. Rintihan ibu ketika melahirkan diri kita, rintihan ibu di kala malam tiba dan bermunajat untuk anaknya akan selalu didengarkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Kesuksesan seorang anak berarti munajat yang dipanjatkan ibu. Mari kita muliakan Ibu yang setiap rintihannya tak akan pernah kita sanggup untuk menggantikannya.

Wassalam,
M. Agus Syafii
Senin, 12 September, 2011 10:45
=========== ===========

5. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar