Minggu, 11 September 2011

Jalan menuju Surga

Oleh: Nugraha Amijaya

Saudaraku yang budiman,

Kita belajar menjadi pribadi yang baik dan memperbaiki kekhilafan dan kesalahan diri. Lingkungan dan orang-orang disekitar kita telah berperan menentukan ukuran keinginan kita melalui pengalaman yang kita dengar, lihat, rasakan dan kita yakini masuk akal, dan luar biasanya kita memilih dan memutuskan untuk menetapkan ukuran itu sebagai target kita. Dan tanpa kita sadari ukuran itu membuat kita berpikir sehingga menjadi kepikiran dan menimbulkan kekhawatiran dan ketakutan diri jika pada waktunya tidak menjadi kenyataan yang masuk akal.

Aku terinspirasi pernyataan saudaraku "apa yang kita pikirkan belum tentu menjadi kenyataan". Padahal menurut keyakinanku Tuhan bergantung pada prasangka kita, jika baik maka jadilah baik, jika buruk maka jadilah buruk. Apabila baik adalah pilihan kita, mengapa kita memikirkan hal buruk? Tapi kita perlu berpikir resiko, tepat sekali. Kita berpikir resiko agar kita punya alternatif solusi apabila timbul suatu permasalahan sehingga meminimalisir dampak negatif terhadap kita, orang lain dan lingkungan, jadi berpikir tentang resiko bukan berpikir buruk.

Kita tentu pernah berdoa dan memohon pengharapan kepada Tuhan pada saat kita menghadapi situasi yang tidak diinginkan. Dan mungkin kita menjadi bagian dari orang-orang yang kecewa ketika kenyataan tidak sesuai dengan harapan yang kita mohonkan kepada Tuhan dalam setiap doa kita. Marilah kita perbaiki pola pikir kita dan tetap melanjutkan doa kita dengan penuh keyakinan. Hakikatnya Tuhan menyayangi diri kita, mengarahkan kita agar terhindar dari fitnah dan euphoria yang mencelakakan kita.

Ketika kita berdoa, Tuhan mendengarkan doa kita dan memberikan pelayanan khusus untuk kita dalam mengabulkan doa kita. Pelayanan khusus Tuhan adalah komplimen rezeki sebagai appetizer sebelum main course (keinginan kita yang sebenarnya). Jika kita menolak appetizer maka kita tidak akan melanjutkan pada main course, dan hasilnya keinginan kita yang sebenarnya tidak akan pernah kita lihat, dengar, rasakan dan yakini keberadaannya. Oleh karena itu, ketika Tuhan memberikan sesuatu kepada kita yang belum sesuai permintaan kita, maka nikmatilah dan syukuri sebagai komplimen Tuhan agar kita terbiasa dengan keindahan dan nikmatnya pelayanan yang Tuhan beri, dengan tetap menanti secara sabar hidangan utama yang sedang diracik dan dapat menciptakan cita rasa yang memuaskan kita. Sungguh Tuhan memuliakan kita dengan pelayanannya dan hanya orang-orang yang miskin keyakinan dan menolak yang memilih dan memutuskan untuk menghinakan dirinya dengan kesombongan dan jiwa pesimis.

Sungguh indah dan membahagiakan kita jika kita senantiasa bersyukur dan bersabar menerima pelayanan yang Tuhan berikan kepada kita sebagai jawaban dari permintaan kita. Insya Allah semua doa kita menjadi kenyataan yang masuk akal. Amiin

Saudaraku, aku senantiasa berdoa kepada Tuhan agar kita senantiasa diberkati kesuksesan dan kebahagiaan, serta menjadi pribadi yang bersyukur dan bersabar. Karena hakikatnya kita adalah makhluk mulia dan kaya.

Salam sukses bagi kita semua,

Nugraha AMIjaya
Sabtu, 20 Agustus, 2011 12:12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar