Hore, Hari Baru! Teman-teman.
Salah  satu aspek terpenting dalam bisnis adalah membangun visi perusahaan  yang disokong oleh nilai-nilai inti atau budaya perusahaan yang menjadi  fondasinya. Setiap perusahaan maju pasti memiliki visi dan nilai-nilai  inti budaya kerjanya. Dengan visi dan budaya kerja itulah mereka  menggerakkan roda bisnisnya menuju kearah yang jelas dengan tuntunan dan  panduan atau cara mencapainya. Setiap orang yang ada dalam perusahaan  harus bahu membahu untuk mewujudkan visi itu, serta patuh pada aturan  main yang sudah digariskan oleh perusahaan. Maka disinilah letak  pentingnya penerapan nilai-nilai perusahaan.
Dalam  karir profesional saya, ada beberapa eposide dimana saya terlibat  langsung dalam proses perumusan nilai inti perusahaan, dan bagaimana  membangun kesadaran seluruh elemen perusahaan untuk menerapkannya.  Sebagai trainer dan konsultan pun saya telah berkali-kali berhadapan  dengan tugas menantang untuk membantu perusahaan-perusahaan mengupayakan  terciptanya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai budaya perusahaan  dikalangan karyawannya. Sejauh pengamatan saya, sebagian besar  perusahaan mempunyai masalah serius dalam penerapan system nilainya.  Silakan cek di perusahaan Anda; Apakah di dinding tembok atau buku putih  perusahaan terdapat ‘Core Values’? Lalu, dapatkah Anda MENGINGAT core  values perusahaan Anda itu apa saja? Saya bisa pastikan jika sebagian  bersar karyawan bahkan tidak mampu untuk sekedar mengingat item-itemnya.  Inilah yang menjadi tantangan terbesar saya dalam membantu  perusahaan-perusahaan merumuskan Nilai Inti dan  melatih  karyawannya. Bagi Anda yang tertarik menemani saya belajar menerapkan  Core Values perusahaan, saya ajak memulainya dengan menerapkan 5 teknik Natural Intellligence berikut ini:
1.      Mengingat.  Anda mungkin mentertawakan saya. Mengingat? Bukankah ini hal yang  sangat sederhana? Ya. Sangat sederhana. Namun dibalik kesederhanaannya,  kata ’mengingat’ ini menyimpan berjuta makna. Bayangkan, Anda wajib  menerapkan nilai-nilai inti perusahaan dimana Anda bekerja. Tetapi Anda  tidak dapat mengingat nilai-nilai inti itu apa saja. Mungkinkah Anda  dapat menerapkannya? Tidak. Banyak fakta yang menunjukkan bahwa ’tugas  sederhana’ menjadi sedemikian rumitnya bagi sebagian besar karyawan.  Walhasil, Core Values hanya menjadi hiasan dinding kantor belaka.  Semacam asesoris korporasi tanpa makna. Anda, hanya bisa menerapkan  nilai-nilai inti itu jika dan hanya jika terlebih dahulu Anda mampu  mengingatnya.
2.      Memahami. Apalah  artinya Core Values jika kita hanya bisa mengingat tanpa memahami  maknanya? Ironis. Karena tanpa pemahaman itu, kita menempatkan diri kita  sendiri setara dengan burung beo. Dia bisa mengatakan apa saja, namun  tidak benar-benar faham apa sih sebenarnya isi kata-katanya. Begitu  banyak orang yang hanya sekedar mengingat tapi kalau ditanya apa  maknanya mereka menjadi gelagapan. Coba sekali lagi introspeksi, apakah  kita sudah benar-benar memahami makna dari setiap poin nilai-nilai  budaya perusahaan? Jika belum, maka ini adalah saat yang tepat untuk  memulainya. Karena memahami nilai-nilai itu, membantu Anda untuk bukan  sekedar melakukan pekerjaan. Melainkan menemukan esensi dari pekerjaan  yang Anda lakukan.
3.      Meresapi.  Orang yang memahami sesuatu belum tentu melaksanakannya dalam praktek  sehari-hari. Bahkan, banyak orang yang faham, namun secara sengaja  melanggarnya. Misalnya, mereka faham apa artinya nilai ‘Kejujuran’.  Namun, berkubang dalam praktek-praktek yang justru berkebalikan. Mengapa  begitu? Karena mereka tidak memasukkan pemahaman itu kedalam hati  sanubari mereka. Mereka tidak meresapi maknanya. Sedangkan ‘meresapi’  itu sama artinya dengan menerima dengan ketulusan hati. Orang-orang yang  bersedia menerima system nilai itu dengan ketulusan hati adalah mereka  yang rela untuk tunduk pada aturan main perusahaan sebagai pemandu dalam  menjalankan aktivitasnya sehari-hari.
4.      Mempraktekkan.  Sistem nilai perusahaan adalah pembeda utama antara perusahaan yang  menerapkan cara berbisnis yang baik dengan cara yang buruk. Banyak cara  untuk mencapai tujuan, tetapi ada yang etis dan ada yang tidak. Dengan  semakin tingginya kesadaran manusia untuk melakukan tindakan-tindakan  etis, maka tuntutan terhadap cara berbisnis yang etis pun menjadi  semakin menguat. Di zaman ini; perusahaan-perusahaan yang tidak etis  bisa tersingkir dari arena. Mengapa? Karena konsumen menuntut cara  berbisnis yang etis, regulasi mengharuskan tata kelola yang bermartabat,  dan para pesaing saling berlomba untuk menjadi lebih baik. Maka tidak  ada pilihan lain selain mempraktekkan core values perusahaan dengan  sebaik-baiknya. Jika tidak, maka reputasi perusahaan dipertaruhkan.  Sebagai karyawan, Anda memiliki tanggungjawab untuk berperan secara  aktif. Dengan cara itu, Anda menambahkan nilai moral, etika, dan  spiritual kedalam pekerjaan yang Anda lakukan.
5.      Membiasakan.  Mengapa sesuatu disebut sebagai budaya? Alasannya adalah karena hal itu  sudah menjadi kebiasaan yang mendarah daging dikalangan semua elemen  masyarakatnya. Makanya kemudian kita menyebutnya ‘sudah membudaya’ atau  sudah ‘menjadi budaya’. Semua poin dalam Core Values hanya akan  benar-benar menjadi budaya kerja perusahaan jika dan hanya jika sudah  menjadi kebiasaan dalam setiap aspek bisnis yang dilakukan. Jikapun ada  penyimpangan, mungkin itu hanya oknum. Tetapi jika system nilai itu  sudah membudaya, maka kehadiran para oknum selalu bisa segera  diidentifikasi dan dieliminasi. Membiasakan penerapan nilai-nilai inti  bukan hanya sekedar bisa menjadikan identitas perusahaan. Lebih dari  itu, pembiasaan juga membantu setiap karyawan untuk melakukannya dengan  nyaman. Tidak perlu ‘mikir’ lagi, karena secara refleks mereka bisa  melakukannya. Maka berlatih untuk membiasakan penerapan nilai-nilai itu  merupakan sebuah kebutuhan.
Core values bukanlah  semata-mata milik pendiri perusahaan atau para eksekutif puncak yang  merumuskannya. Core values adalah milik setiap individu dalam  perusahaan. Mengapa? Karena tidak ada perusahaan baik yang mencanangkan  nilai-nilai yang buruk. Setiap karyawan yang berkomitmen menerapkan  nilai-nilai baik yang dirumuskan oleh perusahaan tempat kerjanya, akan  merasakan manfaat dan efek positifnya. Dimana saja, dan kapan saja. Maka  siapapun Anda, dan apapun jabatan Anda. Belajarlah untuk mengingat,  memahami, dan meresapi nilai-nilai luhur yang terpampang di dinding  tembok kantor Anda. Lalu mempraktekkannya. Dan menjadikannya kebiasaan  yang baik dalam hidup Anda. Karena core values itu, penting untuk  perusahaan kita. Penting untuk pelanggan kita. Juga penting untuk diri  kita sendiri. Dan penting untuk orang-orang yang terkait dengan kita.  Core values, penting bagi kita semua.
Mari Berbagi Semangat!
DEKA – Dadang Kadarusman – 13 September 2011
Penulis buku ”Natural Intelligence Leadership” (jadwal terbit Oktober 2011)
Catatan Kaki:
Core  values perusahaan itu bisa menjadi sarana bagi setiap karyawan untuk  melatih dan menanamkan nilai-nilai pribadi yang berkualitas tinggi.
Jika pertanyaan-pertanyaan Anda belum mendapatkan jawaban dari saya, silakan untuk mengeceknya di  Frequently Asked Question (FAQ) dalam website kami.
Silakan  di-share jika naskah ini Anda nilai bermanfaat bagi yang lain. Tapi  tolong, jangan diperjualbelikan ya. Dan tolong, indahkan norma umum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar