Sabtu, 24 Desember 2011

Bukik Bertanya : Kado Sekotak Cokelat @Inijie

 Oleh:  Budi Setiawan

Hidupnya dilukiskan sebagai kado sekotak coklat, kado yang membahagiakan orang lain yang menerimanya. Apakah kamu menerimanya? 
 
Aku ketemu pertama kali dengan Inijie itu waktu acara bulanan Fresh Surabaya, sebuah forum bagi mereka yang berkecimpung di industri kreatif. Kesan pertama, orang ini bahagia terus, maklum senyum itu tidak pernah dilepaskan dari wajahnya. Yah meskipun kadang seperti cengar-cengir hihihi. Bahagianya itu konsisten saudara! Ketika ketemu di beberapa acara yang lain, senyum itu terus melekat di wajahnya.
 
Aku belum pernah ngobrol panjang lebar sama Inijie. Maklum, aku kan pendiam belum dapat kesempatan ngobrol sama blogger yang sibuk ini. Justru berkat wawancara Bukik Bertanya ini, aku justru tahu banyak dan mengerti mengapa di wajahnya selalu penuh senyum.
 
Siapa Inijie? Aku mengenalnya sebagai seorang blogger dan fotografer. Orang yang menekuni jalan yang disukainya meski harus meninggalkan pekerjaan tetap yang bagi kebanyakan orang dianggap sebagai simbol kemapanan. Dengar-dengar perlu usaha keras untuk meyakinkan orang tuanya akan jalan pilihannya tersebut.
Sebagai seorang blogger, Inijie yang awalnya menulis tentang IT, pada akhirnya menemukan fokus: kuliner. Bayangkan cerita detil tentang kuliner yang disertai foto yang memikat. Bikin ngiler! Gak percaya? Cek aja Inijie.com.  Kepiwaiannya sebagai blogger kuliner ini diapresiasi banyak pihak lho. Blognya banyak meraih award seperti Festival Jajanan Bango – Juara 2 Kompetisi Blog,  Pesta Blogger Award 2009 – Kategori blog makanan terbaik, Asus Eee PC Blog Competition 2010 dan Kraft Kejumooo Photo Competition 2010.
 
Simak hasil wawancara Bukik Bertanya, biar lebih kenal dan mendapatkan inspirasi dari perjalanan hidupnya. Eh Inijie juga buka rahasia disini lho. Simak! 
 
Tentang Identitas Diri
 
Nama aku Jie W. Kusumo. Biasa lebih nyaman dipanggil Jiewa, Jiewa Kusumo, Jiewa Vieri & Aibo. Kenapa bisa dipanggil Jiewa? Apa karena aku sakit jiwa? Jika anda berpikir demikian maka ini pelecehan hahaha..
Jadi ceritanya waktu SMU, di sekolah ada 3 orang yang bermarga Jie (lagi happening kali). Selain aku, ada Jie Linda dan Jie Sylvia. Daripada semua dipanggil Jie dan tiga orang noleh, maka teman-teman ku secara sepihak memvonis nama panggilan ku menjadi Jiewa. Tadinya berasa aneh. Tapi dipikir-pikir, unik juga punya nama Jiewa. Jarang atau bahkan hampir ga ada yg punya. Kalo kenalan sama orang pasti langsung inget nama ku. Kebanyakan reaksi orang setelah mendengar namaku adalah: “hah?!”
 
Kalo ada embel-embel Vieri, itu karena aku suka sepak bola dan Christian Vieri adalah striker favoritku sepanjang masa. Ya karena pas kuliah aku identik sebagai fans berat Vieri, jadilah dipanggil Jiewa Vieri.
Pernah juga dipanggil Aibo. Ini gara-garanya pas kuliah pake gantungan kunci elektrik berbentuk robot Aibo, kalo dipencet keluar suara guguk.
 
Last but not least, barusan bulan lalu nambah nama Gabriel di depan, sebagai nama baptis :)
Oya, huruf ‘W’ di nama tengah ku itu adalah Wahyono. Cuma saya buka di Bukik.com !!
 
Tentang Kejadian yang Menggetarkan
 
Ayah dan Ibu ku, bagai Yin & Yang. Saling melengkapi. Ayah pernah membentak aku habis-habisan waktu kelas 2 SD. Gara-garanya dapat nilai 0 (nol) untuk kesekian kalinya di pelajaran Matematika. Pertamax, ya karena memang sampai sekarang aku juga ga becus sih kalo soal berhitung ini. Keduax, kebanyakan mainan. Pas kelas 1 juga hampir ga naik kelas kok.
 
Nah, selesai ‘hair dryer’ treatment itu. Aku akhirnya mati-matian belajar supaya nilai sekolah bisa bagus. Motivasinya, ya supaya ga dibentak lagi dong. Hasilnya, pas pembagian rapor kenaikan kelas, namaku dipanggil guru sebagai Juara 3!! Weh, dari pecundang yang calon ga naik kelas jadi juara. Sejak saat itu selalu jadi top ten rank sih.
 
Kalo sama Ibu. Wah, aku anak paling dimanja Ibu. Paling bungsu dan paling sering sakit keras soalnya. Pas masih SD, pernah aku sakit keras dan akhirnya dibawa ke dokter. Terus pulangnya mampir apotek buat nebus obat (mahal pastinya).
 
Sambil nunggu obat diracik apoteker, aku lihat-lihat loper majalah lalu minta dibelikan komik Donal Bebek favoritku. Ibu bilang jangan, soalnya duit udah mepet buat beli obat. Nanti naik angkot pulang duitnya ga cukup. Karena kelihaianku merengek, jadilah komik tersebut dibeli. Duitnya buat naik angkot otomatis ga cukup. Akhirnya beliau gendong aku jalan kaki dulu sampe agak deket rumah, baru naik angkot biar ongkosnya lebih murah.
 
Sampe sekarang aku masih suka nangis kalo ingat betapa lancangnya aku waktu itu. But that’s her. Selalu memberi restu buat apa yang aku kerjakan. Good or bad, selalu diijinkan. Kalo buruk, dia tahu aku akan bisa belajar. Kalo baik, toh hasilnya juga buat kemajuanku.
 
Tentang Kejadian yang Mengubah Diri
 
Kejadian yang mengubah diriku berkaitan dengan perjumpaan bersama orang-orang yang tepat:
Sugianto : bertemu dengan orang ini saat masih kuliah sudah mengubah hidup aku 180 derajat. Dia lah yang mengenalkan dunia blogging pada ku. Jika aku ‘batal’ doyan ngeblog, mungkin nasib aku sekarang berbeda jauh.
 
Almarhum Barens Hidayat : hanya sekali perjumpaanku secara fisik dengan beliau. Dan aku yakin  menang hanya oleh karunia Tuhan memang diizinkan bertemu sebelum beliau dipanggil oleh-Nya. Om Barens adalah pentolan grup kuliner Jalan Sutra yang paling getol meracuni aku untuk terjun ke dunia fotografi, khususnya food photography. I bought my first DSLR because of him.
 
Dr. Ir. Ciputra : bergabung dengan Ciputra Grup adalah salah satu momentum yang membuat termotivasi menjadi seorang entrepreneur. Beliau tidak mengajar saya secara langsung. Namun melihat beliau bekerja dan menggali opportunity sangat menginspirasi saya.
 
Tentang yang Dihargai
 
Hal yang paling aku hargai dari sendiri adalah semangat untuk terus menjadi insan yang lebih baik. It’s not how good you are, it’s how good you want to be. Itu moto saya.
Keluarga. Ortu ku bukan dari keluarga yang kaya materi, namun mereka ‘kaya’ restu, dan itu sangat lebih dari cukup.
 
Dari sesama, aku sangat menghargai integritas dan respek. Di dunia bisnis terutama, ketika semua orang merasa susah ‘cari makan’, respek akan sesama sering kali pudar karena kepentingan pribadi.
 
Bersyukur juga tinggal di Indonesia, tanah penuh kesempatan emas. Penuh orang-orang yang ramah Ini bukan bermaksud jawaban ala turis yah, tapi setelah melanglang buana, memang orang Indonesia itu paling manis senyumnya *aih*
 
Yang paling aku hargai dari kehidupan adalah: waktu dan orang-orang yang disayangi. Karena keduanya bisa berlalu dari kehidupan, tanpa kita sadari. Don’t waste them.
 
Tentang Simbol Diri
 
Sekotak Coklat. Seperti kata film Forrest Gump: “Life was like a box of chocolates. You never know what you’re gonna get”. Sekotak coklat biasanya diberi oleh orang lain. (well, ada, tapi jarang orang membeli sekotak coklat buat dikunyah sendiri semuanya). Sekotak coklat adalah sebuah kado, a gift. Begitu juga aku merasa bahwa “my life is a gift”. A gift from God above.
 
Karena kado, tentunya bertujuan membahagiakan orang yang diberi dong. Kado juga biasanya mencerminkan hal yang paling disenangi atau paling dibutuhkan orang yg menerimanya. Aku merasa hidupku sangat diberkati dengan berbagai macam kemudahan, just exactly what I need (beda lho need vs want hehe)
Sekotak coklat. Biasanya penuh dengan aneka macam jenis yg beda-beda. Ada yang dark choco yg pahit, isi caramel yang manis anggun, isi orange peel, kismis, liquer dsb. Kita ga pernah tau sampe kita menggigitnya. I love to try new things. “Kalo ga dicoba mana tau hasilnya gimana”, gitu sabda ortu ku.
Itu yang bikin hidupku lebih berwarna. Coba deh bayangkan sekotak coklat isinya sama semua, betapa boringnya. Jadi itulah, hidupku sebagai sekotak coklat.
 
Tentang Imajinasi Indonesia 2030
 
Indonesia jadi salah satu dari 5 negara paling berpengaruh di dunia. Industri kreatif jadi salah satu lini depan perekonomian. Ekspor kreatifitas, bukan TKI lagi hehe. Kreatifitas diapresiasi tinggi, khususnya di Surabaya. Orang-orang hidup happy sesuai dengan passion-nya masing-masing.
 
Karena itu aku selalu berusaha membantu orang-orang disekitarku untuk menemukan gairah di passion mereka. Minimal, orang-orang yang punya bibit passion yang sama. Cara paling sederhana? Ya menyebarkan virus itu via social media. Dalam bentuk karya, bukan cuma ucapan.
 
Tentang Judul Biografi
 
“Create Your Luck!”. Aku bukan orang yang beruntung. Ga percaya? Kalo ada undian sampai sekarang belum pernah menang hehe.. Well, aku bukan dari keluarga berada. Lulus kuliah, tabungan cuma 750ribu. Tapi aku yakin kalo keberuntungan itu cuma masalah kesiapan bertemu dengan kesempatan. So, I always try to prepare to be the best, kita ga tau kapan kesempatan itu datang.
Hasilnya? Dari orang yang tidak becus menang undian, bisa menang lomba blog & foto skala nasional sebanyak 8 kali.
 
Tentang Hal Konyol Dalam Hidup
 
Aku paling sering salah masuk ke toilet wanita. Gara-gara asik mainan BB. Terakhir minggu lalu. Ditampar. *yg terakhir becanda ding!*
 
Simbol diri sebagai Kado Sekotak Coklat itu pas banget melukiskan sosok Inijie. Simbol yang mengingatkan kita untuk berani mencoba hal baru dan rasa yang berbeda. Tidak pernah tahu sebelum mencoba. Tidak perlu ragu-ragu. Tidak perlu khawatir. Jalani hidup seolah membuka kado sekotak coklat, penuh kegembiraan dan antusiasme menghadapi kehidupan.
 
Jumat, 9 Desember, 2011 03:58

Tidak ada komentar:

Posting Komentar