Hidupnya dilukiskan sebagai kado sekotak coklat, kado yang membahagiakan orang lain yang menerimanya. Apakah kamu  menerimanya? 
Aku ketemu pertama kali dengan Inijie itu waktu acara bulanan Fresh Surabaya, sebuah forum bagi mereka yang berkecimpung di industri kreatif.  Kesan pertama, orang ini bahagia terus, maklum senyum itu tidak pernah  dilepaskan dari wajahnya. Yah meskipun kadang seperti cengar-cengir  hihihi. Bahagianya itu konsisten saudara! Ketika ketemu di beberapa  acara yang lain, senyum itu terus melekat di wajahnya.
Aku belum pernah ngobrol panjang lebar sama Inijie. Maklum, aku kan pendiam belum  dapat kesempatan ngobrol sama blogger yang sibuk ini. Justru berkat  wawancara Bukik Bertanya ini, aku justru tahu banyak dan mengerti  mengapa di wajahnya selalu penuh senyum.
Siapa Inijie? Aku  mengenalnya sebagai seorang blogger dan fotografer. Orang yang menekuni  jalan yang disukainya meski harus meninggalkan pekerjaan tetap yang bagi  kebanyakan orang dianggap sebagai simbol kemapanan. Dengar-dengar perlu  usaha keras untuk meyakinkan orang tuanya akan jalan pilihannya  tersebut.
Sebagai seorang blogger, Inijie yang  awalnya menulis tentang IT, pada akhirnya menemukan fokus: kuliner.  Bayangkan cerita detil tentang kuliner yang disertai foto yang memikat.  Bikin ngiler! Gak percaya? Cek  aja Inijie.com.  Kepiwaiannya  sebagai blogger kuliner ini diapresiasi banyak pihak lho. Blognya  banyak meraih award seperti Festival Jajanan Bango – Juara 2 Kompetisi  Blog,  Pesta Blogger Award 2009 – Kategori blog makanan terbaik, Asus  Eee PC Blog Competition 2010 dan Kraft Kejumooo Photo Competition  2010.
Simak hasil wawancara Bukik Bertanya, biar lebih kenal dan mendapatkan inspirasi dari perjalanan hidupnya. Eh Inijie juga buka rahasia disini lho. Simak! 
Tentang Identitas Diri
Nama  aku Jie W. Kusumo. Biasa lebih nyaman dipanggil Jiewa, Jiewa Kusumo,  Jiewa Vieri & Aibo. Kenapa bisa dipanggil Jiewa? Apa karena aku  sakit jiwa? Jika anda berpikir demikian maka ini pelecehan hahaha..
Jadi  ceritanya waktu SMU, di sekolah ada 3 orang yang bermarga Jie (lagi  happening kali). Selain aku, ada Jie Linda dan Jie Sylvia. Daripada  semua dipanggil Jie dan tiga orang noleh, maka teman-teman ku secara  sepihak memvonis nama panggilan ku menjadi Jiewa. Tadinya berasa aneh.  Tapi dipikir-pikir, unik juga punya nama Jiewa. Jarang atau bahkan  hampir ga ada yg punya. Kalo kenalan sama orang pasti langsung inget  nama ku. Kebanyakan reaksi orang setelah mendengar namaku adalah:  “hah?!”
Kalo  ada embel-embel Vieri, itu karena aku suka sepak bola dan Christian  Vieri adalah striker favoritku sepanjang masa. Ya karena pas kuliah aku  identik sebagai fans berat Vieri, jadilah dipanggil Jiewa Vieri.
Pernah  juga dipanggil Aibo. Ini gara-garanya pas kuliah pake gantungan kunci  elektrik berbentuk robot Aibo, kalo dipencet keluar suara guguk.
Last but not least, barusan bulan lalu nambah nama Gabriel di depan, sebagai nama baptis ![:)]()
Oya, huruf ‘W’ di nama tengah ku itu adalah Wahyono. Cuma saya buka di Bukik.com !!
Tentang Kejadian yang Menggetarkan
Ayah  dan Ibu ku,  bagai Yin & Yang. Saling melengkapi. Ayah pernah membentak aku  habis-habisan waktu kelas 2 SD. Gara-garanya dapat nilai 0 (nol) untuk  kesekian kalinya di pelajaran Matematika. Pertamax, ya karena memang  sampai sekarang aku juga ga becus sih kalo soal berhitung ini. Keduax,  kebanyakan mainan. Pas kelas 1 juga hampir ga naik kelas kok.
Nah,  selesai ‘hair dryer’ treatment itu. Aku akhirnya  mati-matian belajar supaya nilai sekolah bisa bagus. Motivasinya, ya  supaya ga dibentak lagi dong. Hasilnya, pas pembagian rapor kenaikan  kelas, namaku dipanggil guru sebagai Juara 3!! Weh, dari pecundang yang  calon ga naik kelas jadi juara. Sejak saat itu selalu jadi top ten rank  sih.
Kalo sama Ibu. Wah, aku anak paling dimanja Ibu. Paling bungsu dan paling sering sakit keras soalnya. Pas masih  SD, pernah aku sakit keras dan akhirnya dibawa ke dokter. Terus pulangnya mampir apotek buat nebus obat (mahal pastinya).
Sambil  nunggu obat diracik apoteker, aku lihat-lihat loper majalah lalu minta  dibelikan komik Donal Bebek favoritku. Ibu bilang jangan, soalnya duit  udah mepet buat beli obat. Nanti naik angkot pulang duitnya ga cukup.  Karena kelihaianku merengek, jadilah komik tersebut dibeli.  Duitnya buat naik angkot otomatis ga cukup. Akhirnya beliau gendong aku  jalan kaki dulu sampe agak deket rumah, baru naik angkot biar ongkosnya  lebih murah.
Sampe  sekarang aku masih suka nangis kalo ingat betapa lancangnya aku waktu  itu. But that’s her. Selalu memberi restu buat apa yang aku kerjakan.  Good or bad, selalu diijinkan. Kalo buruk, dia tahu aku akan bisa  belajar. Kalo baik, toh  hasilnya juga buat kemajuanku.
Tentang Kejadian yang Mengubah Diri
Kejadian yang mengubah diriku berkaitan dengan perjumpaan bersama orang-orang yang tepat:
Sugianto  : bertemu dengan orang ini saat masih kuliah  sudah mengubah hidup aku 180 derajat. Dia lah yang mengenalkan dunia  blogging pada ku. Jika aku ‘batal’ doyan ngeblog, mungkin nasib aku  sekarang berbeda jauh.
Almarhum  Barens Hidayat : hanya sekali perjumpaanku secara fisik dengan beliau.  Dan aku yakin  menang hanya oleh karunia Tuhan memang diizinkan bertemu  sebelum beliau dipanggil oleh-Nya. Om Barens adalah pentolan grup  kuliner Jalan  Sutra yang paling getol meracuni aku untuk terjun ke dunia fotografi,  khususnya food photography. I bought my first DSLR because of him.
Dr.  Ir. Ciputra : bergabung dengan Ciputra Grup adalah salah satu momentum  yang membuat termotivasi menjadi seorang entrepreneur. Beliau tidak  mengajar saya secara langsung. Namun melihat beliau bekerja dan menggali  opportunity sangat menginspirasi  saya.
Tentang yang Dihargai
Hal  yang paling aku hargai dari sendiri adalah semangat untuk terus menjadi  insan yang lebih baik. It’s not how good you are, it’s how good you  want to be. Itu moto saya.
Keluarga. Ortu ku bukan dari keluarga yang kaya materi, namun mereka ‘kaya’ restu, dan itu sangat lebih dari cukup.
Dari  sesama, aku sangat menghargai integritas dan respek. Di dunia bisnis  terutama, ketika semua orang merasa susah ‘cari makan’, respek akan  sesama sering kali pudar karena kepentingan pribadi.
Bersyukur juga tinggal di Indonesia, tanah penuh kesempatan emas. Penuh orang-orang yang ramah Ini  bukan bermaksud jawaban ala turis yah, tapi setelah melanglang buana,  memang orang Indonesia itu paling manis senyumnya *aih*
Yang  paling aku hargai dari kehidupan adalah: waktu dan orang-orang yang  disayangi. Karena keduanya bisa berlalu dari kehidupan, tanpa kita  sadari. Don’t waste them.
Tentang Simbol Diri
Sekotak  Coklat. Seperti kata film Forrest Gump: “Life was like a box of  chocolates. You never know what you’re gonna get”. Sekotak coklat  biasanya diberi oleh orang lain. (well, ada, tapi jarang orang membeli  sekotak coklat buat dikunyah sendiri semuanya). Sekotak coklat adalah  sebuah kado, a gift. Begitu juga aku merasa bahwa “my life is a gift”. A  gift from God above.
Karena  kado, tentunya bertujuan membahagiakan orang yang diberi dong. Kado  juga biasanya mencerminkan hal yang paling disenangi atau paling  dibutuhkan orang yg menerimanya. Aku merasa hidupku sangat diberkati  dengan berbagai macam kemudahan, just exactly what I need (beda lho need  vs want hehe)
Sekotak  coklat. Biasanya penuh dengan aneka macam jenis yg beda-beda. Ada yang  dark choco yg pahit, isi caramel yang manis anggun, isi orange peel,  kismis, liquer dsb. Kita ga pernah tau sampe kita menggigitnya. I love  to try new things. “Kalo ga dicoba mana tau hasilnya gimana”, gitu sabda  ortu ku.
Itu  yang bikin hidupku lebih berwarna. Coba deh bayangkan sekotak coklat  isinya sama semua, betapa boringnya. Jadi itulah, hidupku sebagai  sekotak coklat.
Tentang Imajinasi Indonesia 2030
Indonesia  jadi salah satu dari 5 negara paling berpengaruh di dunia. Industri  kreatif jadi salah satu lini depan perekonomian. Ekspor kreatifitas,  bukan TKI lagi hehe. Kreatifitas diapresiasi tinggi, khususnya di  Surabaya. Orang-orang hidup happy sesuai dengan passion-nya  masing-masing.
Karena  itu aku selalu berusaha membantu orang-orang disekitarku untuk  menemukan gairah di passion mereka. Minimal, orang-orang yang punya  bibit passion yang sama. Cara paling sederhana? Ya menyebarkan virus itu  via social media. Dalam bentuk karya, bukan cuma ucapan.
Tentang Judul Biografi
“Create  Your Luck!”. Aku bukan orang yang beruntung. Ga percaya? Kalo ada  undian sampai sekarang belum pernah menang hehe.. Well, aku bukan dari  keluarga berada. Lulus kuliah, tabungan cuma 750ribu. Tapi aku yakin  kalo keberuntungan itu cuma masalah kesiapan bertemu dengan kesempatan.  So, I always try to prepare to be the best, kita ga tau kapan kesempatan  itu datang.
Hasilnya? Dari orang yang tidak becus menang undian, bisa menang lomba blog & foto skala nasional sebanyak 8 kali.
Tentang Hal Konyol Dalam Hidup
Aku  paling sering salah masuk ke toilet wanita. Gara-gara asik mainan BB.  Terakhir minggu lalu. Ditampar. *yg terakhir becanda ding!*
Simbol  diri sebagai Kado Sekotak Coklat itu pas banget melukiskan sosok  Inijie. Simbol yang mengingatkan kita untuk berani mencoba hal baru dan  rasa yang berbeda. Tidak pernah tahu sebelum mencoba. Tidak perlu  ragu-ragu. Tidak perlu khawatir. Jalani hidup seolah membuka kado  sekotak coklat, penuh kegembiraan dan antusiasme menghadapi kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar