Minggu, 18 Desember 2011

Terampil Memimpin Perusahaan

Oleh: Andre Vincent Wenas

...Anda dipercaya  mengendalikan usaha. Mulai saat ini Anda mesti menunjukkan
kinerja  bisnis secara menyeluruh, bukan lagi parsial segi produksi-manufaktur 
saja.

  Saat ini, sebagai business-leader pandangan Anda sangat  ditentukan oleh
cognitive bandwidth dan personality Anda. Bagaimana Anda  menyikapi posisi
bisnis, menyerang (offensive) atau bertahan  (defensive) terhadap gempuran
kompetitor? Cari tahu gambaran besar (the  big picture) yang disebut
business-landscape serta detail komponennya,  bagaimana interaksi dan
relevansinya masing-masing.

  Cermati  posisi uang kas tiap minggu, kalau perlu tiap hari. Dengan
mencermati cash-flow, Anda  bisa dapat gambaran awal tentang mekanisme bisnis
Anda  (the business-mechanics). Dari segmen produk dan pasar mana saja uang 
itu mengalir masuk? Sektor apa saja yang paling besar mengalirkan uang  keluar?
Kemudian, di akhir minggu (atau tiap hari) posisi uang-kas Anda  negatif atau
positif? Bagaimana proyeksi uang kas ini minggu depan?  bulan dan semester
depan? Di akhir tahun?

  Untuk meningkatkan  kelihaian berbisnis, pelajari ketiga laporan dasar
keuangan: Cash-Flow  (laporan arus-kas), Income Statement (laporan laba-rugi),
dan  Balance-Sheet (neraca keuangan). Ketiganya penting, namun yang kritikal 
adalah cash-flow!

  Dengan terus mewaspadai mekanisme arus-kas,  kita bisa meraba apa sih yang
sesungguhnya dibeli pelanggan? Bisa  menyelidiki mengapa mereka beli dari Anda?
Bisa segera tahu, apa yang  mesti dilakukan jika barang dagangan tidak laku?
Secara lugas, Ram  Charan, (bukunya: Know How, The 8 Skills That Separate People
Who  Perform from Those Who Don’t, 2007. Catatan: sudah diterbitkan dalam 
bahasa Indonesia oleh Gramedia) menyebutkan 8 keterampilan  business-leader yang
mendasar:

1. Positioning and repositioning.  Keterampilan mencari dan menemukan “ide
besar” atau model-bisnis yang  menghasilkan profit. Dan ketika
business-landscape secara signifikan  berubah, Anda pun mampu, secara
intelektual-emosional, mereposisi  bisnis.

2. Kemampuan mengidentifikasi perubahan eksternal, dan  lebih dulu memahami
pola-pola bisnis (business patterns) yang terjadi,  sehingga bisa mengambil
posisi menyerang.

3. Keterampilan  memimpin sistem-sosial bisnis Anda. Mempekerjakan orang yang
tepat, yang  bisa unjuk kerja tinggi (performance-nya bagus) serta perilaku dan 
tatanan-nilai pribadi (personal values)nya selaras dengan tatanan-nilai 
organisasi. Maka proses pengambilan keputusan bisa cepat dan pelaksanaan  proses
bisnisnya berkualitas tinggi.

4. Kemampuan ”menilai  orang” (judge people) berdasarkan fakta dan observasi
demi menemukenali  talenta terbaik mereka dan mencocokannya dengan kebutuhan
bisnis.

5.  Mencetak tim (molding a team) sedemikian rupa sehingga para pemimpinnya 
(yang semuanya berkompetensi tinggi) bisa meredam ego-nya  masing-masing, dan
bisa saling berkoordinasi tanpa kendala (seamlessly).

6.  Kemampuan mengembangkan tujuan (goals). Visioning, dengan tetap menjaga 
keseimbangan antara potensi bisnis dengan kenyataan organisasi. Bukan  cuma
bertolak dari kinerja tahun lalu (past performance), lalu  merencanakan
peningkatan incremental. Ini yang disebut rear-view mirror  business-plan,
merencanakan bisnis ke masa depan tapi caranya dengan  melihat kaca-spion
(tengok ke belakang) melulu.

7. Prioritizing.  Ini adalah kemampuan tingkat tinggi para business-leaders.
Menetapkan  prioritas yang tajam (laser-sharp priorities), dengan merumuskan 
tugas-tugas spesifik serta mampu menyelaraskan (allignment) semua sumber  daya
(resources), tindakan (actions), dan energi organisasi agar setiap  vektornya
fokus ke satu titik. Sinergi dan fokus.

8. Kreativitas  dan sikap positif dalam menanggulangi kekuatan luar (external
forces).  Tekanan-tekanan sosial ini ada di luar kendali, namun pengaruhnya 
cukup  besar, maka mesti disikapi dan direspon dengan tepat.

Bersiaplah  untuk sukses!



(artikel ini telah dikontribusikan di Tabloid Bisnis KONTAN. segala hal yang berkaitan dengan sengketa Hak atas Kekayaan Intelektual, menjadi tanggung jawab Kontributor)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar