Sabtu, 07 Januari 2012

Satu Lagi Puisi mBeling Ratmaya Urip


Saat Fajar Baru Tengah Merekah
(Sepotong Madah Di Negeri Antah Berantah)
Oleh: Ratmaya Urip


Fajar baru tengah merekah
Yang mebuat segalanya membuncah
Meski menyisakan gundah
Karena negeri tetap saja resah dan susah
Karena pemimpin negeri banyak ulah
Yang bermuara pada serakah
Sementara setumpuk nurani telah menyerah pasrah
Membuat segalanya semakin goyah


Anarki, onani dan korupsi
Aroma yang tanpa henti selalu mencabik-cabik negeri
Mengoyak punagi
Mengguncang harga diri
Segalanya tak cukup untuk berakhir hanya dengan refleksi
Apalagi dengan caci maki
Dan menggoyang kursi tinggi


Menyibak onak di benak yang kebak nafsu penuh iri dan dengki
Menata hati ‘tuk siap kompetisi yang manusiawi dan hakiki
Menyapu hasrat ragawi yang tanpa azasi selalu bergejolak tanpa henti
Menyapa ramahnya kebersamaan dan kesetaraan duniawi yang hayati
Menjauh dari azab nista rohani yang surgawi
Itulah fajar baru yang sebenarnya dinanti


Tapi selama serakah tetap pongah
Nurani tak hendak memperbaiki kisah
Tak ada sisa untuk amanah
Yang ada hanya kilah dan sumpah serapah
Dan pemimpin atau yang di atas tetap korupsi sebagai satu-satunya ulah 
Selingkuh dengan aib dan dosa dalam menjarah
Jelata atau yang di bawah tetap anarki dalam bertingkah
Serta onani menjadi tujuan golongan menengah
Maka negeri tak akan pernah berubah
Tetap saja menjadi sampah
Selalu pasrah dengan keterpurukan fana yang selalu menoreh pada legamnya sejarah


Sidoarjo, Fajar Baru 1 Januari 2012
ooOoo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar