Oleh:  Febriyan Lukito
Pagi ini saya melihat serombongan semut di pagar dekat rumah saya. Semut  ini bergerak sepanjang besi pagar dari arah kanan ke kiri. 
Perjalanan ini berjalan lancar dan tanpa hambatan. Sampai saya  meletakkan kotak di tengah-tengahnya (iseng ya?). Semut-semut ini mulai  kebingungan. Jalan mereka yang mulus mulai tak seperti biasanya. 
Mulailah mereka berpencaran. Ada yang balik ke arah semula dan ada yang  belok tapi akhirnya kembali lagi ke tempat asal tadi. Semua bingung saat  saya meletakkan kotak itu. 
Semua ke arah kiri seperti biasanya. Namun, sampai di tempat kotak saya  letakkan, semut-semut itu bingung. Ada yang kembali lagi. Ada yang lewat  jalan samping mencari jalan lain. Ada yang terus lewat bawah. Tapi  banyak juga yang kembali lagi - termasuk yang lewat bawah dan berhasil,  namun kembali lagi. 
HIDUP KITA
U know... Saat saya mengamati semut-semut itu, saya merasa kok hidup saya seperti itu ya? Bagaimana dengan rekan sekalian? 
Dalam hidup, termasuk hidup saya, pasti pernah mengalami yang diwakilkan  oleh 'Kotak' tadi. Rintangan.... Masalah.... Apapun namanya, kita semua  pernah mengalaminya. Dan seperti semut-semut tadi, kita juga melakukan  hal-hal yang sama seperti mereka saat 'Kotak' dijatuhkan. 
1. Bingung
Kita semua pasti bingung saat kita dihadapkan dengan 'Kotak' kita. Kotak  di sini bisa dari mana saja, siapa saja, kapan saja. Tak pernah kita  tahu. Baik di rumah, lingkungan pertemanan, lingkungan pekerjaan, dan  lainnya. 
Kotak ini pasti akan ada. Dan saat kita sedang asik-asiknya menikmati  hidup kita yang sekarang, seperti halnya semut-semut tadi - jalan lurus  tadi, BAMM... Kotak ditaruh di hadapan kita. 
Kita yang sedang leyeh-leyeh... Tiba-tiba disadarkan dan diingatkan  kalau ada sesuatu di depan kita. Kaget? Pastinya... Terus? Bingung...  Itulah reaksi kita di awal. Sama seperti si semut. Mereka langsung  tunggang langgang. Tidak beraturan. 
Wajar? Menurut saya sih wajar. Yang tidak wajar adalah bingungnya  terlampau lama. Jadi kalau sedang ada masalah dan kita jadi bingung,  jangan merasa salah karena memang wajar untuk bingung. 
2. Kembali Ke Asal
Apa yang selanjutnya dilakukan oleh kita? Yah... Sama seperti si semut,  beberapa dari kita mungkin akan 'take a step back to leap forward'. Kita  kembali sejenak ke belakang. Perlahan untuk merekoleksi diri dan  memahami masalah yang ada. 
Tidak semua lakukan ini - mungkin hanya beberapa saja. Dan masing-masing  punya caranya masing-masing. Seperti semut, tak semua kembali ke kanan  kok. Hanya beberapa. Ada beberapa yang kembali. Ada yang tetap  berpencaran. 
Kalau saya pribadi lebih suka step back. Tarik nafas panjang dan melihat  situasi dengan lebih luas. Tidak hanya dengan kondisi kotak di hadapan  saja. Tapi, apakah ada yang lainnya, dan apakah ada jalan lainnya pula? 
Dan setiap kejadian seperti ini muncul, adalah kesempatan bagi saya  untuk refleksi diri sejenak. Ada apakah? Kenapa semua terjadi dalam  hidup saya. 
Take a deep breath... Think it clearly... Then... Make a move. 
3. Mencoba Terobos Tapi...
Jika saya lebih cenderung untuk take a little step back first, beberapa  mungkin cenderung langsung take action. Tidak ada yang salah dari kedua  tindakan tadi. Kembali ke masing-masing orangnya saja. 
Nah... Si semut juga seperti itu loh. Dia kembali ke asal dulu... Terus  dia kembali lagi. Lihat lagi kotaknya. Cari jalan di sampingnya. Di  kanan. Kiri. Seluruh arah. 
Ada yang mencari jalan ke kanan, and kembali. Cari jalan ke kiri, kembali. Jalan ke bawah, kembali. 
Yah... Seperti itulah kita juga. Menghadapi masalah. Mencoba jalan lain  untuk mengatasinya. Namun, baru setengah jalan, walau kadang ada yang  sudah mau melewatinya, sudah kembali. Karena kita tak melihat adanya  hasil. 
Kita kecenderungan untuk menginginkan hasil yang instant sehingga baru  sebentar saja sudah menyerah dan kembali. Again and again and again. 
Tanpa kita sadari sebenarnya kita sudah melewati rintangan tadi. Karena  kita merasa tak ada hasilnya, ya kita balik saja. Dan akhirnya  usaha-usaha kita seperti sia-sia dan merasa letih tanpa hasil yang  sesuai harapan. 
4. Mencari Hingga Berhasil
Namun... Yang saya kagumi dari semut-semut tadi adalah... Mereka tak  menyerah. Walaupun mereka kembali ke asal setelah mereka mencari jalan  alternatif, mereka akan kembali lagi mencari jalan lagi. 
Dan mereka kembali lagi berusaha lagi. Bagaimanapun juga saya harus melewati ini - mungkin itu yang dipikirkan si semut. Salut. 
Never GIVE UP. 
Dan satu hal lagi... Saat ada semut yang berhasil, kecenderungan mereka  kembali ke asal mereka dulu dan kemudian mengajak beberapa semut lainnya  untuk melewatinya. Not selfish ya ternyata. :) 
Kita terkadang suka mengejar kesuksesan kita dengan segala cara dan tak  sadar bahwa sebenarnya kesuksesan itu adalah saat kita bisa bersama-sama  menikmatinya. 
Sungguh sebenarnya kita bisa belajar banyak dari sekitar kita. Dari  semut..... Kalau saja mereka akhirnya bisa melewati rintangan mereka,  kenapa kita tidak?
Dari semut, saya belajar bahwa... 
AKAN selalu ADA jalan untuk setiap masalah. Jangan MENYERAH! 
Seperti lagu D'Masiv - Jangan Menyerah kawan. Semua masalah hidup akan dapat diselesaikan. These too will pass. 
Ryan
280112 1112
Best Regards,
Febriyan Lukito
Jumat, 27 Januari, 2012 23:03
Tidak ada komentar:
Posting Komentar