Minggu, 08 Januari 2012

This is JaNEWary, My Man!

Oleh:  Dadang Kadarusman

Hore, Hari Baru! Teman-teman.
 
Catatan Kepala: ”Sesuatu yang baru sering kita peroleh dari hal-hal lama yang selama ini kita tidak mendayagunakannya.
 
“Apanya yang baru di JaNEWary?” Dapatkah Anda menemukan jawaban atas pertanyaan itu? Anda benar. Yang baru di JaNEWary adalah NEW-nya. Yang lainnya, masih sama seperti sebelumnya. Adakah artinya? Tentu. Artinya; tahun baru hanya akan benar-benar memberi makna baru jika dan hanya jika kita bisa melakukan sesuatu yang baru selama menjalani 365 hari-harinya. Jika tidak? Hmmh, rasanya pesta pora kita kemarin tidak memiliki nilai apa-apa selain hura-hura belaka.
 
Hari ini saya ingin makan sandwich. Bukan karena bergaya bule. Melainkan karena sandwich sering digunakan sebagai model untuk menjelaskan suatu tenik atau konsep yang rumit. Tapi tenang saja, kali ini saya akan menggunakannya untuk menjelaskan hal sederhana. JaNEWary. Bisakah Anda melihat bahwa ‘Ja’ dan ‘Ary’ sebagai kulit sandwich. Cuma kulitnya doang. Ada apa diantara kedua kulit sandwich itu? Yes. There is something ‘NEW’. Tidak ada yang baru pada kulit sandwich. Tapi didalamnya, benar-benar baru. Sama seperti tahun baru. ‘Inti’ tahun baru itu mesti kita bikin baru. Jika inti itu tidak berhasil kita bikin baru, maka tidak peduli kalau kulitnya dibuat baru – tetap saja tahun baru itu tidak memiliki makna apa-apa. Faktanya, ada begitu banyak hal yang harus kita perbaharui dalam  hidup. Meski ada pula hal-hal yang harus kita pertahankan agar tidak berubah sedikitpun. Pertanyaannya adalah; apanya yang kita bikin baru di tahun baru? Bagi Anda yang tertarik menemani saya belajar melakukan pembaruan bermakna ditahun baru, saya ajak memulainya dengan memahami 5 sudut pandang Natural Intelligence berikut ini:
 
1.      Mengembalikan nilai-nilai lama kita.  Menjadi baru tidak selalu berarti kita menggunakan nilai-nilai baru. Justru, ada banyak nilai lama yang sudah kita lupakan selama ini yang bisa menjadikan kita pribadi yang baru. Misalnya, salah satu nilai lama kita adalah; keingintahuan kita terhadap sesuatu. Atau kegigihan kita dalam meraih sesuatu. Kemauan kita untuk bangkit lagi setiap kali terjatuh. Semua itu adalah nilai-nilai lama yang sekarang kita tidak memilikinya lagi. Itu adalah nilai-nilai yang kita miliki ketika kita kecil dulu. Namun sekarang, kita tidak lagi mengenalnya sebagai bagian integral dalam diri kita. Kita telah menggantikan nilai-nilai lama itu dengan nilai baru yang selama ini sudah terlanjur melekat didalam diri kita. Misalnya, kita merasa terlalu tua untuk belajar hal-hal baru. Kita mudah menyerah kepada rintangan yang menyulitkan. Dan kita, tidak sanggup bangkit lagi setelah tersungkur dalam kegagalan. Kapok, kita. Ternyata sulit ya? Sudahlah jika begitu. Jika Anda bertemu dengan motivator tebaik, mungkin Anda akan mendapat nasihat. Tapi percayalah, nasihat itu akan berisi nilai-nilai lama yang dahulu pernah Anda miliki. Asahlah diri Anda dengan terus mempelajari hal baru! Jangan menyerah! Kalau terjatuh, bangkitlah! Sungguh, Anda tidak membutuhkan orang lain untuk mengatakannya kepada Anda. Karena semua itu adalah nilai lama yang ketika masih kecil sudah Anda miliki. Percayalah, sesuatu yang baru sering kita peroleh dari hal-hal lama yang selama ini kita tidak mendayagunakannya. Maka mari, kita menjadi manusia baru dengan mengembalikan nilai-nilai lama; yang dahulu pernah kita miliki.
 
2.      Merenung dalam sunyi ditengah keramaian. Diantara sorak sorai menjelang detik-detik pergantian tahun, ada beberapa orang yang memejamkan mata dengan tangan tengadah didepan dada. Seolah terisolasi dari bunyi terompet, dentum petasan, dan hingar bingar pesta kembang api; orang-orang ini menciptakan sunyi didalam batinnya.  Dia bertanya; “Adakah gerangan kedamaian dalam keramaian ini?” Dia mencari makna bagi dirinya sendiri atas semua hal yang terjadi disekitarnya. Ketika kebanyakan orang melampiaskan kegembiraan, orang ini menerobos lorong-lorong kehebohan dengan perenungan yang dalam. Apakah arti kegembiraan ini? Banyak hal yang tidak bisa kita temukan ketika batin kita diisi dengan hiruk pikuk. Sebaliknya, ketika batin kita diliputi sunyi, ada banyak suara yang bisa kita dengar. Ada banyak nasihat yang bisa kita dapat. Dan ada banyak jalan keluar yang bisa kita temukan. Tidak bolehkah kita bergembira? Sangat boleh. Namun, kita perlu belajar kepada orang-orang yang mampu menemukan hikmah dalam setiap kegembiraan yang dialami setiap hari. Yaitu orang-orang yang tidak terjebak oleh seremoni. Mereka yang setiap detik dalam hidupnya dibuat seperti perayaan. Karena orang-orang seperti itu, tidak hanya bergembira pada momen-momen yang dibuat oleh orang lain. Mereka melakukan perayaan pada setiap tarikan nafasnya. Mereka adalah orang yang memahami bahwa kegembiraan hidup tidak terletak pada kerlap kerlip cahaya atau dentum bunyi-bunyian. Melainkan dari kedamaian yang berhasil mereka ciptakan didalam hatinya. Dan mereka menemukan kedamaian itu, setiap kali merenung dalam sunyi, meski mereka berada di tengah keramaian hari-hari yang dilaluinya.
 
3.      Memberi nilai tambah kepada apa yang sudah ada.  Perhatikanlah. Betapa banyak orang yang hanya bisa meniru orang lain. Bagus? Tentu bagus hingga tarap tertentu. Tapi tidak bagus untuk selamanya. Dunia membutuhkan pembaharuan terus menerus. Dan itu tidak akan terwujud jika kita lebih suka mengcopy apa yang orang lain lakukan. Apapun profesi Anda. Desainer? Trainer? Operator? Driver? Anda perlu selalu mengingat sebuah fakta yang melekat didalam diri kita, yaitu; kita diciptakan dengan keunikan masing-masing. Buat apa keunikan itu Tuhan hadiahkan  kepada setiap pribadi jika bukan untuk saling mengisi? Anda pasti bisa melakukan sesuatu yang saya atau orang lain tidak dapat melakukannya. Make it a reality. Maka Anda pasti bisa memberi nilai tambah kepada apa yang sudah ada disekeliling Anda. Ditengah begitu banyaknya orang yang bangga dengan apa yang dilakukannya sama persis seperti orang lain; carilah apa yang bisa Anda lakukan dari apa yang belum orang lain lakukan. Dunia memerlukan lebih dari sekedar orang yang bisa melakukannya sama seperti orang lain. Dunia, membutuhkan nilai tambah dari setiap individu yang menghuninya. Sayangnya, kita sering tidak percaya kepada diri kita sendiri bahwa kita bisa memberikan nilai tambah itu. “Semua sudah ada,” begitu kita berkilah. Maka kita mengira bahwa menciptakan sesuatu yang baru adalah sebuah kemustahilan. Kita juga sering terjebak dalam keinginan untuk serba mudah. Maka ketika meniru orang lain menjadi jalan termudah, kita enggan untuk mengeksplorasi keunikan diri kita sendiri. Ingatlah sahabat, bahwa keunikan ini kita dapat sebagai amanah dari Tuhan, agar kita bisa memberi nilai tambah kepada apa yang sudah ada.
 
4.      Memiliki keberanian untuk menerima tantangan baru.  Berani memasuki tahun baru? Oh, tentu. Makanya kita antusias sekali dengan perayaan tahun baru. Hujan rintik-rintik pun kita tembus agar bisa berpesta ditengah kemeriahan dan kemegahan. Nggak ada ngantuk. Tak ada rasa lelah. Kenapa? Karena kita memiliki antusiasme dan keberanian yang begitu tinggi untuk memasuki tahun baru. Berani menerima tantangan baru? Ehem. Entar dulu. Izinkan saya istirahat dulu. Masih ngantuk nih. Hey, wake up! Tahun baru itu bukan perayaan satu malam loh. Ada 365 hari di tahun baru yang kita rayakan itu. Dan selama hari-hari itu, hidup kita tidak pernah lepas dari tantangan yang baru.  Oh, betapa rindunya dunia kepada orang-orang yang kemarin antusias. Dimanakah mereka kini? Betapa indahnya suasana dikantor jika hari-harinya ditahun ini disinggahi oleh wajah-wajah yang sumeringah itu. Mana wajahnya yang kemarin indah itu? Bisakah engkau membawanya kekantor pagi ini? Bisakah engkau membagi keceriaan itu kepada teman-temanmu hari ini. Besok. Lusa dan sisa-sisa hari ditahun ini? Ini tantang baru untukmu ditahun baru loh. Sederhana saja, bukan? Anda ditantang untuk membawa segenap antusiasme, keceriaaan, dan kegembiraan yang telah Anda tunjukkan dimalam tahun baru itu ke kantor Anda selama tahun ini. Bisakah? Ayolah. Kemarin Anda bisa melakukannya. Maka Anda pasti bisa melakukannya juga dalam keseharian kerja dikantor Anda disepanjang tahun yang baru ini. Karena Anda, memiliki keberanian untuk menerima tantangan baru, bukan?
 
5.      Perbaharuilah yang didalam, bukan luarnya saja. Tahun baru. Heboh kita selalu. This is JaNEWary, my man! Ada sesuatu yang baru didalamnya. Bukan sekedar tanggalan yang baru. Tetapi sesuatu yang benar-benar signifikan tingkat kebaruannya. Kalau hanya tanggalannya doang mah, nggak terlalu banyak maknanya dong. Mungkin hanya tampak luar saja yang baru. Tetapi, bagian terdalam pada diri kita sama sekali tidak beranjak dari tingkatan yang sama seperti dulu. This is JaNEWary, my man! Dibagian dalamnya ada something NEW. Maka didalam diri kita, itulah seharusnya yang diutamakan untuk menjadi baru. Bukan bagian luarnya saja. Didalam diri kita, itulah yang seharusnya dipenuhi oleh sesuatu yang benar-benar baru. Mungkin semangat baru. Mungkin tekad baru. Mungkin rencana-rencana tindakan yang baru. Perayaan tahun baru kemarin itu tidak lebih dari sekedar cangkang. Terompet. Petasan. Dan kembang api. Hanya cangkang. Nggak melakukan itupun nggak akan menjadi kerugian besar bagi Anda. Percayalah, jika malam tahun baru kemarin Anda tidur pun; hidup Anda tidak akan terpengaruh banyak. Kenapa? Karena perayaan tahun baru itu memang hanya cangkang. Hanya ‘Ja’ dan ‘ary’. Perhatikan: ‘Ja’ dan ‘Ary’. Adakah kedua kata itu memiliki arti penting bagi Anda? Saya tidak. Tapi lihatlah jika didalamnya ada kata “NEW”. Tanpa ‘Ja’ dan ‘Ary’ sekalipun dia tetap memiliki arti ‘baru’. Kita bisa menjadi manusia baru tanpa tergantung kepada komponen lain, loh. Tapi tanpa ‘NEW’ itu? Hmmh. Tidak akan pernah ada hal baru dalam hidup kita. Seindah apapun lingkungan diluar diri kita – cangkang – kalau didalam diri kita tidak ada sesuatu yang ‘NEW’, kita tetap saja akan menjadi pribadi lama ditahun yang baru. Tetapi jika didalam diri kita sudah ada ‘NEW’ itu, maka kita bisa memberi makna kepada segala hal yang ada di sekita kita. So, perbaharuilah yang ada didalam diri kita. Bukan luarnya saja.
 
Setiap kali memasuki tahun baru, kita merasakan semangat yang begitu menggebu-gebu. Namun, beberapa hari sesudah itu; suasana tahun baru seolah sedemikian cepatnya menjadi layu. Itu terjadi karena kita tidak memiliki sesuatu yang benar-benar baru selain tanggalan baru. Kita, bisa melestarikan semangat dan nuansa baru itu selama 365 hari penuh jika dan hanya jika kita memiliki HAL BARU yang benar-benar layak untuk diperjuankan dalam hidup. Tanpa itu, tahun baru tidak memiliki makna apa-apa. Oleh karena itu, saya sudah memutuskan untuk menjadikan JaNEWary ini moment yang istimewa bagi saya pribadi. Karena di JaNEWary ini Insya Allah saya akan rilis buku terbaru saya “Natural Intelligence Leadership”. Dengannya saya siap untuk membuat 365 hari di 2012 ini terus menerus menjadi hari baru. Sekarang izinkan saya bertanya kepada Anda; hal baru apa yang sudah Anda rancang di JaNEWary ini?
 
Hore Hari Baru!
DEKA - Dadang Kadarusman 2 JaNEWary 2012
Trainer of Natural Intelligence Leadership Training
Penulis buku ”Natural Intelligence Leadership” (Tahap finishing di penerbit)
 
Catatan Kaki:
Tahun baru hanya akan menjadi milik mereka yang berhasil menjadikan dirinya sebagai pribadi yang baru.
 
Silakan di-share jika naskah ini Anda nilai bermanfaat bagi yang lain, langsung saja; tidak usah minta izin dulu. Tapi tolong, jangan diklaim sebagai tulisan Anda sendiri supaya pahala Anda tidak berkurang karenanya. 
 

Minggu, 1 Januari, 2012 20:30

Tidak ada komentar:

Posting Komentar