Hore, Hari Baru! Teman-teman.
Catatan Kepala: ”Sesuatu yang baru sering kita peroleh dari hal-hal lama yang selama ini kita tidak mendayagunakannya.” 
“Apanya  yang baru di JaNEWary?” Dapatkah Anda menemukan jawaban atas pertanyaan  itu? Anda benar. Yang baru di JaNEWary adalah NEW-nya. Yang lainnya,  masih sama seperti sebelumnya. Adakah artinya? Tentu. Artinya; tahun  baru hanya akan benar-benar memberi makna baru jika dan hanya jika kita  bisa melakukan sesuatu yang baru selama menjalani 365 hari-harinya. Jika  tidak? Hmmh, rasanya pesta pora kita kemarin tidak memiliki nilai  apa-apa selain hura-hura belaka.
Hari  ini saya ingin makan sandwich. Bukan karena bergaya bule. Melainkan  karena sandwich sering digunakan sebagai model untuk menjelaskan suatu  tenik atau konsep yang rumit. Tapi tenang saja, kali ini saya akan  menggunakannya untuk menjelaskan hal sederhana. JaNEWary. Bisakah Anda  melihat bahwa ‘Ja’ dan ‘Ary’ sebagai kulit sandwich. Cuma kulitnya  doang. Ada apa diantara kedua kulit sandwich itu? Yes. There is  something ‘NEW’. Tidak ada yang baru pada kulit sandwich. Tapi  didalamnya, benar-benar baru. Sama seperti tahun baru. ‘Inti’ tahun baru  itu mesti kita bikin baru. Jika inti itu tidak berhasil kita bikin  baru, maka tidak peduli kalau kulitnya dibuat baru – tetap saja tahun  baru itu tidak memiliki makna apa-apa. Faktanya, ada begitu banyak hal  yang harus kita perbaharui dalam   hidup. Meski ada pula hal-hal yang harus kita pertahankan agar  tidak berubah sedikitpun. Pertanyaannya adalah; apanya yang kita bikin  baru di tahun baru? Bagi Anda yang tertarik menemani saya belajar  melakukan pembaruan bermakna ditahun baru, saya ajak memulainya dengan  memahami 5 sudut pandang Natural Intelligence berikut ini: 
1.      Mengembalikan nilai-nilai lama kita.  Menjadi  baru tidak selalu berarti kita menggunakan nilai-nilai baru. Justru,  ada banyak nilai lama yang sudah kita lupakan selama ini yang bisa  menjadikan kita pribadi yang baru. Misalnya, salah satu nilai lama kita  adalah; keingintahuan kita terhadap sesuatu. Atau kegigihan kita dalam  meraih sesuatu. Kemauan kita untuk bangkit lagi setiap kali terjatuh.  Semua itu adalah nilai-nilai lama yang sekarang kita tidak memilikinya  lagi. Itu  adalah nilai-nilai yang kita miliki ketika kita kecil dulu. Namun  sekarang, kita tidak lagi mengenalnya sebagai bagian integral dalam diri  kita. Kita telah menggantikan nilai-nilai lama itu dengan nilai baru  yang selama ini sudah terlanjur melekat didalam diri kita. Misalnya,  kita merasa terlalu tua untuk belajar hal-hal baru. Kita mudah menyerah  kepada rintangan yang menyulitkan. Dan kita, tidak sanggup bangkit lagi  setelah tersungkur dalam kegagalan. Kapok, kita. Ternyata sulit ya?  Sudahlah jika begitu. Jika Anda bertemu dengan motivator tebaik, mungkin  Anda akan mendapat nasihat. Tapi percayalah, nasihat itu akan berisi  nilai-nilai lama yang dahulu pernah Anda miliki. Asahlah diri Anda  dengan terus mempelajari hal baru! Jangan menyerah! Kalau terjatuh,  bangkitlah! Sungguh, Anda tidak membutuhkan orang lain untuk  mengatakannya kepada Anda. Karena semua itu adalah nilai lama yang  ketika masih kecil sudah Anda miliki. Percayalah, sesuatu yang baru sering kita peroleh dari hal-hal lama yang selama ini kita tidak mendayagunakannya. Maka mari, kita menjadi manusia baru dengan mengembalikan nilai-nilai lama; yang dahulu pernah kita miliki. 
2.      Merenung dalam sunyi ditengah keramaian.  Diantara sorak sorai menjelang detik-detik pergantian tahun, ada  beberapa orang yang memejamkan mata dengan tangan tengadah didepan dada.  Seolah terisolasi dari bunyi terompet, dentum petasan, dan hingar  bingar pesta kembang api; orang-orang ini menciptakan sunyi didalam  batinnya.  Dia bertanya; “Adakah gerangan kedamaian dalam  keramaian ini?” Dia mencari makna bagi dirinya sendiri atas semua hal  yang terjadi disekitarnya. Ketika kebanyakan orang melampiaskan  kegembiraan, orang ini menerobos lorong-lorong  kehebohan dengan perenungan yang dalam. Apakah arti kegembiraan ini?  Banyak hal yang tidak bisa kita temukan ketika batin kita diisi dengan  hiruk pikuk. Sebaliknya, ketika batin kita diliputi sunyi, ada banyak  suara yang bisa kita dengar. Ada banyak nasihat yang bisa kita dapat.  Dan ada banyak jalan keluar yang bisa kita temukan. Tidak bolehkah kita  bergembira? Sangat boleh. Namun, kita perlu belajar kepada orang-orang  yang mampu menemukan hikmah dalam setiap kegembiraan yang dialami setiap  hari. Yaitu orang-orang yang tidak terjebak oleh seremoni. Mereka yang  setiap detik dalam hidupnya dibuat seperti perayaan. Karena orang-orang  seperti itu, tidak hanya bergembira pada momen-momen yang dibuat oleh  orang lain. Mereka melakukan perayaan pada setiap tarikan nafasnya.  Mereka adalah orang yang memahami bahwa kegembiraan hidup tidak terletak  pada kerlap kerlip cahaya atau dentum bunyi-bunyian. Melainkan dari  kedamaian yang berhasil mereka ciptakan didalam  hatinya. Dan mereka menemukan kedamaian itu, setiap kali merenung dalam  sunyi, meski mereka berada di tengah keramaian hari-hari yang  dilaluinya. 
3.      Memberi nilai tambah kepada apa yang sudah ada.  Perhatikanlah.  Betapa banyak orang yang hanya bisa meniru orang lain. Bagus? Tentu  bagus hingga tarap tertentu. Tapi tidak bagus untuk selamanya. Dunia  membutuhkan pembaharuan terus menerus. Dan itu tidak akan terwujud jika  kita lebih suka mengcopy apa yang orang lain lakukan. Apapun profesi  Anda. Desainer? Trainer? Operator? Driver? Anda perlu selalu mengingat  sebuah fakta yang melekat didalam diri kita, yaitu; kita diciptakan  dengan keunikan masing-masing. Buat apa keunikan itu Tuhan hadiahkan  kepada  setiap pribadi jika bukan untuk saling mengisi? Anda pasti bisa  melakukan sesuatu yang saya atau orang lain tidak dapat melakukannya.  Make it a reality. Maka Anda pasti bisa memberi nilai tambah kepada apa  yang sudah ada disekeliling Anda. Ditengah begitu banyaknya orang yang  bangga dengan apa yang dilakukannya sama persis seperti orang lain;  carilah apa yang bisa Anda lakukan dari apa yang belum orang lain  lakukan. Dunia memerlukan lebih dari sekedar orang yang bisa  melakukannya sama seperti orang lain. Dunia, membutuhkan nilai tambah  dari setiap individu yang menghuninya. Sayangnya, kita sering tidak  percaya kepada diri kita sendiri bahwa kita bisa memberikan nilai tambah  itu. “Semua sudah ada,” begitu kita berkilah. Maka kita mengira bahwa  menciptakan sesuatu yang baru adalah sebuah kemustahilan. Kita juga  sering terjebak dalam keinginan untuk serba mudah. Maka ketika meniru  orang lain menjadi jalan  termudah, kita enggan untuk mengeksplorasi keunikan diri kita sendiri.  Ingatlah sahabat, bahwa keunikan ini kita dapat sebagai amanah dari  Tuhan, agar kita bisa memberi nilai tambah kepada apa yang sudah ada.
4.      Memiliki keberanian untuk menerima tantangan baru.  Berani  memasuki tahun baru? Oh, tentu. Makanya kita antusias sekali dengan  perayaan tahun baru. Hujan rintik-rintik pun kita tembus agar bisa  berpesta ditengah kemeriahan dan kemegahan. Nggak ada ngantuk. Tak ada  rasa lelah. Kenapa? Karena kita memiliki antusiasme dan keberanian yang  begitu tinggi untuk memasuki tahun baru. Berani menerima tantangan baru?  Ehem. Entar dulu. Izinkan saya istirahat dulu. Masih ngantuk nih.  Hey, wake up! Tahun baru itu bukan perayaan satu malam loh. Ada 365  hari di tahun baru yang kita rayakan itu. Dan selama hari-hari itu,  hidup kita tidak pernah lepas dari tantangan yang baru.  Oh,  betapa rindunya dunia kepada orang-orang yang kemarin antusias.  Dimanakah mereka kini? Betapa indahnya suasana dikantor jika  hari-harinya ditahun ini disinggahi oleh wajah-wajah yang sumeringah  itu. Mana wajahnya yang kemarin indah itu? Bisakah engkau membawanya  kekantor pagi ini? Bisakah engkau membagi keceriaan itu kepada  teman-temanmu hari ini. Besok. Lusa dan sisa-sisa hari ditahun ini? Ini  tantang baru untukmu ditahun baru loh. Sederhana saja, bukan? Anda  ditantang untuk membawa segenap antusiasme, keceriaaan, dan kegembiraan  yang telah Anda tunjukkan dimalam tahun baru itu ke kantor Anda selama  tahun ini. Bisakah? Ayolah. Kemarin Anda bisa melakukannya. Maka Anda  pasti bisa melakukannya juga dalam keseharian  kerja dikantor Anda disepanjang tahun yang baru ini. Karena Anda,  memiliki keberanian untuk menerima tantangan baru, bukan?
5.      Perbaharuilah yang didalam, bukan luarnya saja.  Tahun baru. Heboh kita selalu. This is JaNEWary, my man! Ada sesuatu  yang baru didalamnya. Bukan sekedar tanggalan yang baru. Tetapi sesuatu  yang benar-benar signifikan tingkat kebaruannya. Kalau hanya  tanggalannya doang mah, nggak terlalu banyak maknanya dong. Mungkin  hanya tampak luar saja yang baru. Tetapi, bagian terdalam pada diri kita  sama sekali tidak beranjak dari tingkatan yang sama seperti dulu. This  is JaNEWary, my man! Dibagian dalamnya ada something NEW.  Maka didalam diri kita, itulah seharusnya yang diutamakan untuk menjadi  baru. Bukan bagian luarnya saja. Didalam diri kita, itulah yang  seharusnya dipenuhi oleh sesuatu yang benar-benar baru. Mungkin semangat  baru. Mungkin tekad baru. Mungkin rencana-rencana tindakan yang baru.  Perayaan tahun baru kemarin itu tidak lebih dari sekedar cangkang.  Terompet. Petasan. Dan kembang api. Hanya cangkang. Nggak melakukan  itupun nggak akan menjadi kerugian besar bagi Anda. Percayalah, jika  malam tahun baru kemarin Anda tidur pun; hidup Anda tidak akan  terpengaruh banyak. Kenapa? Karena perayaan tahun baru itu memang hanya  cangkang. Hanya ‘Ja’ dan ‘ary’. Perhatikan: ‘Ja’ dan ‘Ary’. Adakah kedua  kata itu memiliki arti penting bagi Anda? Saya tidak. Tapi lihatlah  jika didalamnya ada kata “NEW”. Tanpa ‘Ja’ dan ‘Ary’ sekalipun dia tetap  memiliki arti ‘baru’. Kita bisa menjadi manusia baru tanpa tergantung  kepada komponen lain, loh. Tapi  tanpa ‘NEW’ itu? Hmmh. Tidak akan pernah ada hal baru dalam hidup kita.  Seindah apapun lingkungan diluar diri kita – cangkang – kalau didalam  diri kita tidak ada sesuatu yang ‘NEW’, kita tetap saja akan menjadi  pribadi lama ditahun yang baru. Tetapi jika didalam diri kita sudah ada  ‘NEW’ itu, maka kita bisa memberi makna kepada segala hal yang ada di  sekita kita. So, perbaharuilah yang ada didalam diri kita. Bukan luarnya  saja.
Setiap  kali memasuki tahun baru, kita merasakan semangat yang begitu  menggebu-gebu. Namun, beberapa hari sesudah itu; suasana tahun baru  seolah sedemikian cepatnya menjadi layu. Itu terjadi karena kita tidak  memiliki sesuatu yang benar-benar baru selain tanggalan baru. Kita, bisa  melestarikan semangat dan nuansa baru itu selama 365 hari penuh jika  dan hanya jika kita memiliki HAL BARU yang benar-benar layak untuk  diperjuankan dalam hidup. Tanpa itu, tahun baru tidak memiliki makna  apa-apa. Oleh karena itu, saya sudah memutuskan untuk menjadikan  JaNEWary ini moment yang istimewa bagi saya pribadi. Karena di JaNEWary  ini Insya Allah saya akan rilis buku terbaru saya “Natural Intelligence Leadership”. Dengannya saya siap untuk membuat 365 hari di 2012 ini terus menerus menjadi hari baru.  Sekarang izinkan saya bertanya kepada Anda; hal baru apa yang sudah Anda rancang di JaNEWary ini?
Hore Hari Baru!
DEKA - Dadang Kadarusman – 2 JaNEWary 2012
Trainer of Natural Intelligence Leadership Training
Penulis buku ”Natural Intelligence Leadership” (Tahap finishing di penerbit)
Catatan Kaki:
Tahun baru hanya akan menjadi milik mereka yang berhasil menjadikan dirinya sebagai pribadi yang baru.
Silakan  di-share jika naskah ini Anda nilai bermanfaat bagi yang lain, langsung  saja; tidak usah minta izin dulu. Tapi tolong, jangan diklaim sebagai  tulisan Anda sendiri supaya pahala Anda tidak berkurang karenanya. 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar